Satu tahun setelah kepergian mama Yudith “Aurora ... Aunty bawa ke rumah ya, bobo sama Aunty.” Yudith mengendus pipi gembil putri pertama Galuh dan Elana. “Enak saja, Aunty buat sendiri sana,” kekeh Galuh. “Ih enggak boleh bicara jorok depan anak, Bang.” Yudith mendaratkan cubitan pada lengan Galuh yang duduk di sampingnya yang menggendong Aurora di pelukan. “Maaf lupa, gih sana menikah. Enggak ingin bobok dipeluk-peluk?” ledek Galuh kembali. “Papa ... jangan godain Aunty Yudith dong, nanti mengambek enggak mau ajak Aurora main lagi.” Elana, wanita lemah lembut suami Galuh datang membawa nampan berisi minuman untuk kedua tamunya. “Aunty Yudith kelamaan mikirnya, nanti om Jendra keburu capek menunggu,” kekeh Galuh. “Capek ya silakan mundur,” timpal Yudith ringan. Rajendra di kursinya melepas tawa, tidak tersinggung tentu saja. Ia baru bisa menje
Last Updated : 2024-02-17 Read more