Kendati mereka masih tertawa dan mengolok-olokku aku hanya mengucapkan istighfar sambil terus mengusap dada. Berusaha melapangkan sabar bahwa apapun keputusan yang kuambil sekarang akan mendapatkan hikmah suatu saat nanti."Bunda, apa panggilan Ayah sudah berakhir?""Ya, kenapa?""Yaah... Padahal Aku ingin Ayah memesankan ayam goreng untuk kami.""Tidak perlu meminta dari ayah kita pesan saja langsung.""Bukannya uang Bunda tinggal sedikit?""Ya, Tapi Bunda masih bisa belikan." Anakku masih terlihat sibuk di ponselku, entah apa yang ia lakukan." Sudah, Daffa sudah WhatsApp ayah dan meminta ayah untuk mengirimkan sekotak ayam goreng.""Hah, masak? Lalu Ayah mau bilang apa?""Dia bilang, ok.""Baiklah, terserah kalian saja.""Meski di luar kota, Ayah tetap memesankan untuk kami dan dia bisa bayar lewat dompet digital jadi bunda tidak perlu khawatir?""Ya, ya, kalau begitu tunggulah ayam gorengnya, pergilah bermain dengan adikmu," jawabku menyerah.Aku tetap melanjutkan tontonanku sambi
Terakhir Diperbarui : 2024-02-22 Baca selengkapnya