Semua Bab Tinggal Bersama Bos Cantikku: Bab 571 - Bab 580

2906 Bab

Bab 572

"Lihatlah! Mereka sudah mengakuinya! Masih berani mengancam kita. Semuanya, apa yang akan kita lakukan?" Yoni melihat Surya dengan tatapan sinis.Waktu itu, semua orang tiba-tiba berteriak dan menggerakan tongkat mereka dengan sangat angkuh.Pinto terkejut sekali dan wajahnya sudah berubah pucat. Pria itu pun berkata, "Kamu jangan cari masalah dengan mereka lagi! Aku nggak berani menyinggung mereka.""Aku berani menyinggung mereka. Apa yang kamu takutkan?" tanya Surya.Pinto menunduk dan tidak berani bicara lagi. Surya boleh membereskannya dengan cara yang dia inginkan. Kesimpulannya, Pinto tidak berani menyinggung mereka dan tidak bersedia membayarkan uang tersebut.Pada saat itu, Yoni berteriak berang, "Sudah berani mengusik fengsui desa kami, masih berani bersikap angkuh. Saudara-saudaraku semuanya, hajar mereka!"Semua orang sudah akan bergerak dan Surya pun berteriak, "Mayat di sini bisa hidup kembali. Kunasihati agar kalian jangan mencari masalah dan segera menguburnya biar kami
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 573

Pria berjubah itu komat-kamit dan tangannya dikibaskan. Di dalam ruangan itu tiba-tiba muncul cahaya terang benderang.Semua orang berseru dan mereka langsung bersujud serta berdoa. Mereka bahkan meneriakinya dewa yang turun dari langit.Pria tersebut merasa sangat bangga dan berkata, "Aku sudah memberkati kalian. Uang dupa kalian akan aku ambil untuk memperbaiki kuil. Bisa dibilang kalian sudah berjasa.""Master Guru harus menyimpannya. Kami rela memberikannya.""Master Guru sangat agung. Kami merasa sangat gembira bisa memberikan dana untuk kuil tempat Master berada.""Jasa Master Guru benar-benar tak terkira. Master Guru telah menyelamatkan makhluk-makhluk yang menderita."Pria dan wanita yang memercayainya terus memuji serta mengaguminya.Pria itu tertawa terbahak-bahak dan mengibaskan tangannya. Semua uang itu pun sudah disimpan di lengan bajunya.Pada saat itu, pintu rumah itu ditendang. Naka dan Surya pun berjalan masuk dengan santai."Siapa kalian? Di mana tata krama kalian?""
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 574

Siang bolong bertempur dengan orang seperti itu di hadapan sekelompok orang tua rasanya tidak terlalu pantas.Surya juga sudah meninggalkan Tanda Jiwanya di tubuh pria tadi. Surya memutuskan akan membereskannya setelah malam tiba.Ketika mereka baru turun ke bawah, ada beberapa mobil yang melesat dan berhenti di samping mobil mereka. Yoni membawa para anak buahnya turun dari mobil dengan galak. Kedua belah pihak akhirnya bertemu."Bagus sekali bocah! Aku ingin lihat kamu bisa lari ke mana." Yoni mengibaskan tangannya, lalu para bawahannya segera mengepung Surya dan teman-temannya.Pinto ketakutan sekali dan bersembunyi di belakang Surya. Dia bahkan tidak berani memperlihatkan wajahnya.Wajah Surya terlihat sangat masam ketika berbicara dengan nada sinis, "Sial! Aku nggak ingin membuat perhitungan dengan kalian. Kalian sudah nggak sabar rupanya.""Bocah, tempat ini adalah wilayahku. Berani sekali kamu sok hebat." Yoni lantas berteriak dengan keras.Pada saat itu, sekelompok pengikut mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 575

Surya terkekeh dan tangan kanannya dikepalkan membentuk tinju. Pria itu akhirnya menggunakan sedikit energi spiritual dan menyerang mayat kaku tersebut.Serangannya menimbulkan ledakan yang sangat keras.Mayat kaku yang sangat menakutkan tersebut hancur berkeping-keping dan menjadi debu. Surya masih menggerakan tangannya untuk menangkap si master.Energi spiritual yang ada di tubuh si master berhasil dipadamkan oleh tenaga Surya yang dahsyat dalam waktu yang sangat singkat. Setelah itu, Surya menggerakkan tangannya di udara dan menariknya turun."Sial! Aku harus turun tangan, ya?" ucap Surya dengan sinis.Pada saat itu, si master sudah panik dan segera berkata, "Senior, ampuni aku! Aku hanya menipu sedikit uang. Aku sama sekali nggak melakukan hal yang berada di luar batas moral.""Kamu nggak melakukan hal yang berada di luar batas moral? Kalau begitu bagaimana dengan mayat ayah Pinto?" bentak Surya.Pria itu sudah ditangkap oleh Surya dan sama sekali tidak bisa bergerak. Energi spirit
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 576

Siapa yang menyangka pada saat itu pula, sekelompok orang itu langsung berlutut dan bersujud ke arah Surya. Mulut mereka juga komat-kamit mengatakan bahwa Surya adalah dewa sungguhan yang memiliki kemampuan untuk mengalahkan siluman. Mereka semua pun bersujud padanya.Melihat mereka, Surya hanya bisa menghela napas. Dia langsung mendekati Yoni. "Sekarang aku sudah punya waktu. Ayo kita bincang-bincang!""Kakak, bukan! Maksudku Master Guru, ampunilah aku! Aku sudah buta dan nggak sadar bahwa kamu adalah master guru. Aku pantas mati! Aku pantas mati!"Wajah Yoni terlihat sangat ketakutan. Ketika dia mengatakannya, dia juga menampar mulutnya sendiri. Setelah dilakukan berulang kali, wajahnya sudah bengkak.Beberapa orang yang lain sudah kaget setengah mati. Mereka tidak pernah melihat mayat hidup.Lalu hal yang lebih mengerikan lagi adalah, tinju pria ini bisa menghancurkan mayat-mayat hidup itu sampai lebur.Mayat hidup terakhir tadi benar-benar menakutkan sekali. Aura yang terpancar dar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 577

Surya dan Naka mengantarkan Pinto ke Pusat Pasukan Layanan Khusus dan menyerahkannya kepada Yenny. Setelah menyampaikan beberapa pesan, mereka pun kembali ke Pulau Aora.Naka pergi untuk menuliskan laporan. Sementara itu, Surya langsung kembali ke rumahnya dan tidur. Selama beberapa waktu ini, dia sudah memecahkan begitu banyak kasus. Pria ini benar-benar lelah.Dua hari kemudian.Di pinggir timur Kota Juwana, muncul seorang tamu tidak diundang di Restoran Avior.Restoran Avior dibuka oleh seorang ahli bela diri Kota Juwana. Luas area restoran tersebut mencapai belasan hektar. Tempat itu mengusung gaya tradisional untuk desain interiornya. Restoran ini termasuk lumayan terkenal dan juga merupakan rekreasi waktu senggang.Bos dari Avior bernama Jordan Prawibawa. Dia adalah pendekar tahap awal Alam Energi Sejati.Dia sadar bahwa bakatnya biasa-biasa saja. Jadi, kemampuannya hanya mencapai tahap awal Alam Energi Sejati dan tidak bisa bertambah lagi. Dia menggunakan uang yang dikumpulkanny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 578

"Baiklah Pak! Kalau ada sesuatu, Bapak boleh memanggilku. Aku akan mengerahkan semua kemampuanku.""Kamu sudah berlebihan."Surya mengibaskan tangannya dan langsung meninggalkan tempat itu. Yenny pun segera berjalan mendekat."Kakak, kamu kena masalah," ujar Yenny sambil tersenyum.Surya tertegun sejenak dan berkata, "Ada masalah apa?""Beberapa hari yang lalu, kamu dan Naka sudah membunuh seseorang. Masih ingat, bukan?""Penipu itu?""Benar! Sekarang, gurunya datang dan membuat pengumuman di Avior bahwa dalam tiga hari, pembunuh muridnya harus mencarinya. Kalau nggak, Provinsi Andaru akan bersimbah darah.""Angkuh sekali! Bagaimana kamu bisa tahu?""Aku tentu mengetahuinya. Aku sedang melihat situasi untuk memutuskan mau ikut campur atau nggak.""Kalau begitu, sekarang kamu mau ikut campur atau nggak?"Yenny tersenyum dan mengatakan, "Dia sama sekali nggak melakukan apa pun kecuali berbicara kasar. Aku juga nggak mungkin menangkapnya gara-gara ucapan kasarnya.""Hahaha! Akhirnya aku y
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 579

Mereka adalah Reina dan Widya beserta beberapa teman mereka.Keempat wanita itu berjalan sambil bergandengan tangan dan bersenda gurau di tempat itu. Kelihatannya, mereka juga datang ke tempat ini untuk bersenang-senang.Surya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kebetulan sekali! Di sini sebentar lagi mungkin akan terjadi pertempuran. Bukankah bisa berbahaya?"Setelah memikirkannya, Surya dan teman-temannya pun turun dari mobil dan memutuskan untuk memeriksa situasi terlebih dahulu.Sekarang, di Avior sudah ada puluhan ahli bela diri yang berkumpul. Mereka semua adalah petarung kuat dari Provinsi Andaru. Ditambah dengan orang-orang elite dan para tamu, pengunjungnya mencapai 100-200 orang.Surya berjalan sambil menggelengkan kepalanya. Tempat ini adalah tempat umum dan dia tidak punya hak untuk mengusir mereka.Mereka berjalan melewati jembatan kecil dengan air yang mengalir di bawah jembatan. Pemandangannya benar-benar indah. Di bawah Gedung Antik dan pagar pembatasnya sudah ada ban
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 580

"Kalau begitu dia juga nggak berbohong?" Reina membela.Widya bersikeras berkata, "Pembohong sangat pintar berpura-pura. Jangan lihat mereka yang bersikap baik sepanjang hari, kamu tetap nggak tahu apa yang mereka rencanakan. Kamu harus berhati-hati.""Apa yang kamu bicarakan? Dia itu teman kakakku," kata Reina.Widya berkata, "Dia teman kakakmu yang artinya dia orang baik. Kamu masih terlalu naif, Reina."Reina tercengang dan Surya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Mengapa Widya begitu berprasangka buruk terhadapnya?"Kubilang, ya. Kamu ini benar-benar nggak menghargai orang lain," kata Surya dengan ketus.Widya mencibir dan berkata, "Kamu pada dasarnya memang nggak berharga, malah menyalahkan orang lain karena melihatmu seperti ini?"Surya juga sangat marah, tetapi dia menahannya demi Reina dan hanya berkata, "Reina, kalian pergilah. Mungkin sebentar lagi tempat ini akan menjadi kacau."Reina mengangguk dengan linglung, tetapi saat ini Widya berkata dengan lantang, "Kamu mengusir k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya

Bab 581

Ryan tertegun sejenak sebelum menyadari dia telah ditipu oleh Surya.Dalam sekejap, wajahnya menjadi muram berkata dengan dingin, "Bocah, kurasa kamu nggak tahu apa artinya kata 'mati'. Apa kamu datang untuk cari mati?!"Pada saat ini suara lantang tiba-tiba terdengar dari Gedung Antik. Dua sosok melompat dari atas gedung dan mendarat di halaman di kejauhan.Surya melihat ke arah mereka dan berkata kepada Reina, "Cepat pergi dari sini."Setelah mengatakan itu, Surya berbalik dan pergi, kemudian berubah menjadi Aksha setelah melintasi hutan bambu dan datang tidak jauh dari Rino.Saat ini Reina berkata, "Sepertinya ada bahaya, bagaimana kalau kita pergi saja?""Takut apa?" Pada saat ini Ryan menepuk dadanya dan berkata, "Ini adalah wilayah temanku dan pertempuran antara beberapa orang di dunia seni bela diri sering terjadi. Bagiku, hari ini adalah waktu yang tepat agar kamu bisa melihat betapa kuatnya kami. Aku akan menjamin keselamatan kalian."Reina agak takut, tetapi Widya menatap Rya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-26
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5657585960
...
291
DMCA.com Protection Status