Home / Urban / Menantu Paling Berkuasa / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Menantu Paling Berkuasa: Chapter 21 - Chapter 30

208 Chapters

Pria Asing

“Sial kantor mengalami kerugian lagi!” Galen melempar berkas keuangan perusahaannya. Tidak mungkin dirinya minta Zara untuk memberinya uang lagi.Sedang 70% gajinya sudah disetor ke rekening perusahaan oleh manajer sang anak.“Kapan masalah ini akan berakhir?”Pria paruh baya itu berbicara pada diri sendiri. Dia tak mengerti semenjak perusahaan ini beralih ke tangannya keuangan perusahaan merosot tajam dan nyaris bangkrut.“Aku harus ke kantornya Nak Irfan. Ini tak bisa dibiarkan begitu saja.”Setelah menemukan solusi terbaik, Galen menitipkan perusahaan pada sekretarisnya.Dulu karyawan perusahaan ini sangat banyak, tapi sejak satu tahun belakangan banyak yang harus diberhentikan karena biaya operasional yang tak sesuai dengan omzet perusahaan.Galen mengendarai mobil lama sang anak sulung. Dia melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.Benaknya terus berpikir bagaimana cara mendapatkan uang, sedangkan sertifikat rumah pun sudah digadaikan untuk menutupi pengeluaran di kantor.Kalau s
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Dihadang Preman

“Oh ini, tangan kanan Bosku,” ucap Kevin.Zara menatap Dimas yang penampilannya sangat jauh berbeda dari suaminya sendiri.Meskipun soal wajah tampan Kevin pemenangnya, bahkan dengan Pedro saja Kevin masih kelihatan lebih dekil.“Saya Dimas, tangan kanan atasan saya,” ucap Dimas.Pria itu mengulurkan tangan pada Zara yang dibalas juga oleh sang artis.Mata Kevin melotot memberi peringatan tajam melalui sorot matanya hingga membuat Dimas menarik cepat tangannya dari Zara.“Kau baik-baik saja kan?” tanya Kevin.Zara menghela nafas panjang lalu menjawab, “iya aku baik-baik saja.”Tempat ini benar-benar sepi membuat Zara ketakutan. “Untung kau segera datang. Terima kasih ya,” ucapnya tulus.“Aku membayar Pedro untuk menemani dan melindungimu kalau aku tidak bersamamu. Aku akan memarahinya nanti.”Kevin benar-benar kesal pada anak buahnya.“Jangan salahin Pedro, aku yang memaksanya karena Mama menangis.”Zara tak mau Pedro kena getah atas hari ini, entah kenapa pikiran Kevin dan Dimas sam
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Pembunuh Bayaran

“Jangan turun,” cegah zara dengan air mata berlinang.“Semua akan baik-baik saja,” ucap Kevin memberi keyakinan.Kevin pun segera turun dari dalam mobil dan perkelahian itu tak bisa dihindari.Beberapa kali kevin kena hantam dan pukul di perut dan wajahnya, tapi pria itu masih tegak berdiri.Zara sudah menangis histeris, belum sempat zara menghubungi Pedro dia sudah melihat Pedro datang bersama Dimas dan empat orang lainnya.Zara menjadi sedikit lebih lega. Dia pikir hal semacam ini hanya ada di film action. Nyatanya sekarang di depan mata dia menyaksikan Kevin hampir dihajar delapan pria sekaligus.Bugh BughKevin berhasil melumpuhkan pimpinan preman itu bersamaan dengan polisi datang. Kedelapan pria itu sudah terkapar bersimbah darah, bahkan ada yang mengalami patah tulang.Sekarang Zara percaya kenapa suaminya dibayar mahal sebagai pengawal dan bisa memberikannya barang-barang mewah.Ternyata Kevin sangat hebat bertarung. Dari dalam mobil Zara melihat Pedro dan Dimas berbincang s
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

Pergi Dari Sini

"Jadi bagaimana Om dengan rencana usul dari saya, apa Om setuju?" tanya Irfan pada Galen Johanes.Dua hari berikutnya sejak gagal menghabisi Kevin berakhir dengan semua preman bayaran itu mendekam di balik jeruji besi Irfan gencar memberi ide pada Galen.Hal ini karena Irvan mengetahui identitas asli Kevin yang merupakan putra mahkota Adamson.Tapi sampai matipun Irfan tak akan pernah menceritakan kebenaran ini pada galen atau siapapun.Dia akan bungkam seumur hidup, karena bila Galen tahu harta kekayaan Irfan tak ada apa-apanya dibanding keluarga Adamson, maka bisa saja pria paruh baya ini berubah pikiran.Sedangkan Irfan ingin memiliki Zara seutuhnya. Dia terobsesi pada wanita itu sejak sang artis namanya mulai melejit.“Sebenarnya kalau Om sih setuju saja bila kita merubah rencana ini, dan kebetulan momennya pas saat hari ulang tahun Om.”Galen memperbaiki posisi duduknya, “hanya saja apa mungkin rencana ini akan berakhir dengan kemenangan kita?”Para pembunuh bayaran saja tak mamp
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

Obsesi yang Besar

Setelah Galen dan Irfan pergi Zara dan Kevin melanjutkan kegiatan makannya.Zara melirik sekilas ke arah sang suami dan dia melihat wajah suaminya masih ditekuk menahan kesal.“Sudahlah jangan diambil hati. Tahu sendiri Papa kerjanya memang seperti ini.”Kevin yang tadi hendak memasukan makanan ke dalam mulutnya mengurungkan niatnya tersebut.“Kau lihat sendiri Papamu sangat terobsesi untuk punya menantu orang kaya.”Zara mengerti kekesalan yang dirasakan oleh Kevin, tapi dirinya juga tak bisa begitu saja membenci atau berontak pada sang papa.“Yang penting kan bukan aku yang ingin. Semakin diladeni Irfan akan semakin senang membuatmu marah. Jadi abaikan saja.”Dihina karena tak mampu membeli makanan mahal mungkin tak sebanding dengan saat dia mendengar sang mertua angkat ingin menikahkan Zara dengan pria lain.“Terima kasih kau memilih bertahan denganku,” ucap Kevin.Zara menghela nafas panjang, “semua karena aku menghormati kakek.”Meski sakit karena Kevin merasa cintanya bertepuk s
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

Racun Mematikan

“Saya tak habis pikir dengan Galen, begitu berambisinya dia menghilangkan nyawa anda.”Dimas sebetulnya sangat ingin membongkar kebusukan Galen dan Irfan.“Kita ikuti saja permainan mereka karena kita masih membutuhkan bukti lebih banyak lagi untuk bisa menguak kejahatannya, termasuk perusahaan Irfan.”Diman mengangguk namun tetap fokus pada kemudinya. Sedangkan Kevin sibuk mengganti pakaian mahalnya dengan pakaian lusuh.“Minggu depan kita harus kembali dulu ke Kota West Country. Biar di sini diawasi anak buah kita dulu,” ujar Kevin yang merupakan perintah untuk dilaksanakan oleh Dimas.“Baik Tuan, saya akan selesaikan dulu berkasnya agar nanti saat kita kembali tak lagi berurusan dengan berkas yang belum rampung,” jawab Dimas.Dimas berbelok ke sebuah restoran mewah di Kota Victoire.Hari ini Galen merayakan ulang tahunnya dengan makan malam bersama.Orang luar yang dia undang hanya Pedro dan Irfan. Tak ada yang istimewa karena sang sesepuh hanya ingin makan malam bersama anak dan
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

Ruang ICU

Mereka mulai menikmati makan malam yang sudah tersaji. Raut wajah bahagia tak bisa disembunyikan oleh Galen maupun Irfan saat mereka melihat Kevin menghabiskan makanannya dengan begitu lahap.‘Dasar gembel giliran diajak makan gratis lahap banget seperti orang yang sudah berhari-hari tak menyentuh makanan,’ umpat Galen di dalam hati.Namun ketika Galen sudah menghabiskan setengah makanannya, justru seluruh orang yang ada di sana dibuat terkejut.Pria paruh baya itu mendadak kejang dan bibirnya mengeluarkan busa. Dan disaat yang bersamaan tubuhnya ambruk tak sadarkan diri.Kejadian itu begitu cepat.Sontak semuanya menjadi panik termasuk Irfan yang tak percaya melihat kondisi Galen yang tampak mengenaskan.“Papaaaaaaaa,” teriak Mika Johanes dan juga kedua anaknya penuh rasa khawatir.Bahkan wajah Zara pucat pasi dengan jantung berdebar kencang saat melihat sang Papa kini sudah tidak sadarkan diri.“Paaaaaa, banguuuuun,” teriak Mika disusul suara tangis wanita itu memenuhi ruangan ters
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

Pertolongan dari Tuan Muda

“Ini semua gara-gara kau. Harusnya kau yang mati!”Bugh BughJenni murka karena sang papa yang justru menjadi korban racun itu. Dia memukul Kevin bertubi-tubi.Tadi dokter menyampaikan kalau Galen kritis dan Jenni takut sang papa benar-benar pergi. Zara yang terkejut bertanya, “apa maksudnya harusnya Kevin yang mati?”Seketika Mika menarik tangan Jenni untuk duduk kembali di sampingnya, “bukan apa-apa. Adikmu hanya lagi panik.”Mendengar jawaban sang mama membuat hati Zara kembali tergelitik untuk mencari tahu kebenarannya.“Antarkan aku ke kantor polisi untuk membuat laporan polisi.”Kevin yang hendak berdiri untuk mengantarkan sang istri tiba-tiba mengurungkan niatnya setelah suara melengking Mika kembali terdengar.“Situasi sedang seperti ini kau mau pergi. Memang polisi bisa bikin Papa-mu cepat sembuh huh?”Kevin menarik tangan sang istri untuk kembali duduk. Dia paling tidak bisa melihat wanita yang dia cintai kena marah seperti ini.Pintu ruang ICU terbuka, Mika dan kedua anakn
last updateLast Updated : 2024-01-02
Read more

Aku Tahu Semuanya

“Om pasti senang sekali kalau tahu Nak Irfan melunasi semua biayanya,” puji Mika Johanes lagi.Zara berdiri dari duduknya lalu pergi menuju taman yang berada di lantai bawah. Kevin menyusul di belakangnya.“Aku anak siapa?” Meski suara Zara lirih dan nyaris tak terdengar nyatanya Kevin masih bisa mendengarnya.Kevin duduk di samping sang istri lalu berujar, “ya anak Mama dan Papa.”Zara bukan orang bodoh yang bisa gampang percaya begitu saja ucapan Kevin disaat golongan darahnya tak sama dengan kedua orang tuanya.“Apa jangan-jangan aku bukan cucu kandung kakek juga?”Kevin tersenyum, “wajahmu sangat mirip dengan kakek, bagaimana kau bisa berpikir kalau kau bukan cucu kandung Kakek.”Ucapan Kevin benar juga, tapi Zara tetap harus menemukan jawaban atas keraguannya ini.“Apa mungkin seorang anak kandung bisa jadi punya golongan darah yang berbeda dengan kedua orang tuanya?”Kevin tak mau terjebak dalam pikiran rumit istrinya. Dia memilih untuk diam.“Hey kau mau kemana?” terik Kevin s
last updateLast Updated : 2024-01-02
Read more

AKu Akan Membalasnya

Dua hari berikutnya Kevin akan mewakili langsung perusahaannya untuk mendapatkan tender di Kota ini.Dia harus tunjukan pada Irfan kalau orang yang dianggapnya hanya orang asing ini adalah orang yang jauh lebih baik dari pengusaha lokal.Kevin juga sedang membangun anak cabang perusahaan yang ke 140 dan kali ini untuk pertama kali perusahaannya akan berdiri di Kota Victoire.“Apa semua berkasnya sudah siap?”Kevin saat ini ada di dalam mobil mewahnya yang dikemudikan oleh Dimas.Sang Presdir sedang mengganti pakaian lusuhnya menjadi pakaian rapi dan mahal. “Sudah Tuan. Tapi saingan berat anda kali ini Irfan,” ucap Dimas.Kevin menipiskan bibirnya, sang Presdir cukup percaya diri untuk melawan siapapun termasuk Irfan.“Jangankan dia, Papanya sekalipun aku tidak takut. Meski kita bukan warga asli kota ini dan dianggap hanya sebagai orang asing, namun harus dibuktikan kita lebih baik dari mereka.”Dimas mengangguk menyetujuinya. Sesekali Irfan memang harus diberi pelajaran agar tidak so
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status