Home / Romansa / Dokter Cinta sang Mafia Sadis / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Dokter Cinta sang Mafia Sadis: Chapter 11 - Chapter 20

44 Chapters

Bab 11– Lagi-lagi Gagal

Rayna menoleh kebelakang memastikan jika Axel tidak mengejarnya. Senyum merekah menghiasi bibirnya, Rayna menghembuskan nafas lega. "Terima kasih Tuhan, akhirnya sebentar lagi aku bisa pulang ke rumah. Kita lihat saja Axel, setelah ini apakah kau masih bisa bebas?" ujarnya lirih dengan percaya diri.Terdengar bunyi dering ponsel, sang pengemudi mengangkat panggilan teleponnya tampak berbicara dengan wajah serius. "Tolong menepi di rumah paling ujung" pinta Rayna dengan wajah sudah tidak sabar.Bertepatan dengan sang sopir menepikan mobilnya, ia memberikan ponselnya kepada Rayna. "Nona, ada yang ingin bicara denganmu" ujarnya sembari menyodorkan ponselnya.Rayna menatap heran pada sopir, ia menatap ponsel dengan bingung. "Hah?! untukku? kau mungkin salah orang" kata Rayna sembari mengerdikkan kedua bahunya."kau dokter Rayna bukan?" tanya sang sopir dengan yakin."ya itu aku, tapi,–" Rayna kembali menatap ragu ponsel.itu tetapi sejurus kemudian ia meraihnya."halo?" tanya Rayna sembari
Read more

Bab 12– Permainan Nasib

Mark melajukan mobilnya dengan cepat, berharap bisa segera sampai di kantor Steve. Setibanya di sana, Steve sudah menunggunya di ruangannya."Mark, duduklah," ucap Steve seraya menunjuk ke kursi di depan meja kerjanya.Mark duduk, hatinya berdebar-debar. "Apa yang kamu temukan tentang Rayna, Steve?" tanyanya dengan nada penuh harap.Steve menarik napas dalam-dalam, "Kami menemukan mobil yang diduga digunakan oleh Axel. Tapi sayangnya, Rayna tidak ada di dalamnya."Mark merasa seakan dunia runtuh, "Lalu, Rayna di mana?""Kami masih mencari tahu, Mark. Tapi aku yakin kita akan menemukannya," jawab Steve dengan penuh keyakinan. ***Di tempat lain, Rayna duduk di belakang mobil Axel, menatap keluar jendela dengan rasa takut dan harap. Dia berharap Mark dan Steve bisa menemukannya.Axel, yang duduk di sebelahnya, tersenyum mengejek, "Kau tampak sangat takut, dokter. Apakah kau menyesal telah memilih untuk kembali padaku?"Rayna menatapnya dengan tajam, "Aku tidak pernah menyesal, Axel. Ak
Read more

Bab 13– Pertarungan Keluarga

Steve terkejut dengan pengakuan Deris. Dia merasa seperti seluruh dunianya runtuh. Bagaimana mungkin Axel adalah saudara kandungnya?"Kenapa kamu tidak pernah memberitahuku?" tanya Steve dengan suara gemetar.Deris menatapnya dengan rasa menyesal, "Aku melakukan kesalahan besar dengan menyembunyikan ini darimu, Steve. Aku takut akan konsekuensinya, takut akan apa yang akan terjadi pada keluarga kita."Steve merasa campuran emosi yang tak terkendali. Kemarahan, kekecewaan, dan kebingungan berkecamuk di dalam dirinya. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.Sementara itu, Rayna masih berada dalam bahaya di tangan Axel. Dia merasa semakin terperangkap dan tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Dia berharap ada seseorang yang bisa membantunya.Steve memutuskan untuk menghadapi Axel dan mengungkapkan identitasnya sebagai saudara kandung. Dia tahu ini adalah risiko besar, tetapi dia tidak bisa lagi bersembunyi dalam bayang-bayang keluarganya.Dalam pertarungan yang penuh keteganga
Read more

Bab 14-Perjuangan Rayna, Keberanian dalam Menghadapi Konsekuensi

Mereka tiba di rumah wanita tua itu, yang ternyata bernama nenek Rose. Rumahnya kecil namun hangat, dipenuhi dengan dekorasi vintage dan aroma kue yang menggoda. Oma Ira dengan senang hati menyambut mereka dengan teh hangat dan kue homemade."Selamat datang, anak-anak. Aku senang kalian datang," ucap Rose sambil tersenyum ramah."Terima kasih, Nek. Rumahmu begitu indah dan nyaman," kata Rayna sambil melihat-lihat sekeliling.Steve dan Mark juga mengangguk setuju. "Kami merasa seperti memiliki keluarga baru di sini," ucap Steve.Rose tersenyum dan mengelus kepala mereka. "Kalian adalah keluarga bagiku sekarang. Ayo, mari kita duduk dan menikmati teh dan kue ini."Selama beberapa minggu berikutnya, Steve, Mark, dan Rayna menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang mereka cari di rumah nenek Rose. Mereka merasa seperti memiliki keluarga baru, dan Nenek Rose dengan penuh kasih sayang menggantikan peran ibu yang mereka rindukan.Rose adalah sosok yang bijaksana dan penuh pengalaman. Dia serin
Read more

Bab 15– Haruskah Kembali Lagi?

Setelah menjalani hari-hari dengan tenang dan bisa melakukan aktifitas seperti biasa. Rayna merasa ada sesuatu yang aneh. Beberapa hari ini dia merasa ada seseorang yang sedang mengawasinya, mengikutinya. Namun, setiap kali dia mengedarkan pandangan matanya untuk memastikan tidak ada siapapun. Bahkan semuanya terlihat normal-normal saja."Rayna, apa yang kau lakukan?" tanya Rose saat mereka sedang sarapan bersama.Rayna tersenyum tipis kalau berkata, "Ah, tidak ada nek. Aku hanya sedang memikirkan sesuatu" kata Rayna mencoba menutupi sesuatu. Mark yang sedang bersiap untuk bekerja, keluar dengan wajah khawatir. "Ada apa Rayna? jika ada sesuatu kau harus mengatakannya padaku" kata Mark menatap Rayna tajam."Tidak apa-apa, Mark. Aku hanya merasa beberapa hari ini seperti ada yang mengikutiku" jawab Rayna akhirnya.Mark menatap khawatir pada Rayna. Biar bagaimanapun Axel pasti tidak akan diam begitu saja. Dia pasti akan tetap mengejar Rayna. Mark mengernyitkan dahinya berpikir. Kemudian
Read more

Bab 16– Percikan Emosi yang Terlarang

Rayna merasa terjebak dalam situasi yang sulit. Dia tahu bahwa Axel adalah orang yang berbahaya dan tidak bisa dipercaya. Namun, dia juga ingin membantu kakaknya, Mark, untuk mengungkap kejahatan Axel. Dalam hatinya, Rayna tahu bahwa dia harus berhati-hati dan memikirkan langkah-langkahnya dengan baik.Dengan perasaan campur aduk, Rayna akhirnya memberanikan diri untuk memberikan jawaban kepada Axel. "Baiklah, Axel. Aku akan melanjutkan pernikahan ini, tapi hanya untuk membantu Mark mengumpulkan bukti terhadapmu. Jangan berharap aku akan menjadi istri yang patuh dan setia padamu," kata Rayna dengan tegas.Axel tersenyum puas mendengar jawaban Rayna. "Baguslah, dokter. Aku berharap kau tidak akan mengecewakan harapanku," kata Axel dengan nada sombong.Rayna mengangguk, mencoba menahan perasaan takutnya. Dia tahu bahwa perjalanan yang akan dia tempuh akan penuh dengan bahaya. Namun, dia juga tahu bahwa dia tidak sendirian. Dia memiliki dukungan dari kakaknya, Mark, dan juga Rose.Dalam
Read more

Bab 17– Bayangan Gelap

Dalam beberapa hari berikutnya, Rayna dan Axel terus menjalani kehidupan pernikahan pura-pura mereka. Mereka berdua berusaha mempertahankan penampilan normal di depan orang lain, sementara di balik layar, mereka berdua terlibat dalam permainan kucing dan tikus yang berbahaya.Rayna terus mencari bukti tentang kejahatan Axel, sementara Axel mencoba memastikan bahwa Rayna tidak mendapatkan apa pun yang bisa digunakan melawannya. Di tengah semua ini, perasaan baper yang tumbuh di antara mereka semakin membingungkan."Kau tahu, Rayna, aku merasa ada sesuatu yang berbeda tentangmu," kata Axel suatu hari ketika mereka sedang bersantai di ruang tamu.Rayna menatapnya dengan ekspresi terkejut. "Apa maksudmu, Axel?" tanya Rayna, berusaha menyembunyikan kegelisahannya.Axel tersenyum tipis. "Aku tidak tahu, Rayna. Mungkin aku salah," jawabnya, namun matanya menunjukkan bahwa dia tahu lebih banyak dari yang dia katakan.Sementara itu, Mark dan Rose semakin khawatir tentang keselamatan Rayna. Mer
Read more

Bab 18– Perasaan dan Rencana

Rayna dan Mark melaju dengan cepat menuju tempat yang mereka yakini aman. Mereka berdua saling memberikan dukungan dan kekuatan dalam menghadapi situasi yang semakin berbahaya.Setelah beberapa saat, mereka tiba di tempat yang telah mereka rencanakan sebagai tempat perlindungan sementara. Mereka diterima oleh seorang teman dekat Mark yang bekerja di agen keamanan.Temannya, Alex, memberikan mereka tempat berlindung yang aman dan menjanjikan untuk membantu mereka dalam menghadapi bayangan gelap yang mengintai mereka."Rayna, Mark, kalian aman di sini. Aku telah mengamankan tempat ini dan akan melindungi kalian sebaik mungkin. Kita harus tetap waspada dan siap menghadapi apa pun yang akan datang" ujar Alex dengan tenang.Rayna tersenyum sopan, "Terima kasih, Alex. Kami sangat berterima kasih atas bantuannya. Kami tahu bahwa kita tidak bisa melawan bayangan gelap ini sendiri" ujarnya bernafas lega."Benar, Alex. Kami tahu bahwa kita butuh bantuan dan dukungan. Kita harus bersatu dan meng
Read more

Bab 19– Bukti yang Membuka Mata

Saksi itu melangkah dengan begitu percaya diri tanpa sedikitpun merasa gentar. Axel sangat mengenalnya, dia menatap tajam Calvin yang membalas tatapan Axel dengan senyum misterius."Calvin?" panggil Axel lirih masih merasa tidak percaya. Orang yang selama ini begitu ia percaya, saudara sepupunya sendiri akan membeberkan bukti kejahatannya. Entah apa yang membuat Calvin tega berbuat demikian.Rayna sendiri pun tidak luput dari keterkejutannya, pasalnya ia tahu betul bagaimana Calvin begitu berdedikasi tinggi kepada Axel. Rayna semakin larut dalam pergolakan batinnya. Sepertinya benih cinta dihatinya mulai tumbuh. Mark yang menyadari Rayna tampak tidak baik-baik saja meraih tangannya lalu digenggamnya.Rayna menatap kakaknya, Mark seraya tersenyum tipis. "Tenanglah, semua akan baik-baik saja. Setelah ini kau bisa menikmati kebebasanmu Rayna" kata Mark dengan senyum lega. Axel masih terdiam, mencoba memproses kenyataan bahwa Calvin, saudara sepupunya sendiri, akan menjadi saksi yang aka
Read more

Bab 20– Dilema hati

Satu malam setelah persidangan, Rayna terjaga di kamarnya, berbaring di tempat tidur sambil menatap langit-langit yang gelap. Dia merenung, pikirannya penuh dengan pertanyaan dan kegalauan. Wajah Axel yang terpaku dalam pikirannya, perasaan bersalah dan penyesalan yang dia rasakan membuatnya tidak bisa tidur."Apakah aku telah melakukan yang terbaik untuk Axel? Apakah aku telah berjuang cukup keras untuk membantu dia?" gumam Rayna dalam hati.Sementara itu, Axel di dalam sel penjaranya, juga tengah terjaga. Dia merasa terisolasi dan terjebak dalam pikiran dan perasaannya sendiri. Dia merenung, mencoba memahami bagaimana dia bisa berakhir di tempat ini."Apakah aku benar-benar seorang penjahat? Apakah aku pantas mendapatkan hukuman ini?" pikir Axel dengan penuh penyesalan.Axel merasa penyesalan yang mendalam atas apa yang telah dia lakukan. Dia merasa kehilangan dan bingung, tidak tahu bagaimana harus menghadapi masa depannya.Rayna, di sisi lain, merasa bersalah karena tidak bisa mem
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status