All Chapters of Raja Naga Meninggalkan Gunung: Chapter 561 - Chapter 570

1206 Chapters

Bab 561

Melawannya?Kata-kata itu bahkan sempat membuat Burhan curiga dengan pendengarannya.Bagaimanapun juga, itu termasuk keluarga besar di Jatra, sanggupkah mereka melawannya?Mungkin dia tidak dengar jelas siapa lawan yang akan kita hadapi?Reaksi anggota Keluarga Saswito lainnya juga hampir sama. Mereka semua tercengang, beberapa di antaranya bahkan tidak memercayai apa yang ditangkap oleh telinga mereka."Begini, Tuan Tobi, Keluarga Capaldi juga termasuk keluarga besar di Jatra. Kekuatannya mereka juga sangat hebat, apalagi keluarga kecil seperti kami, nggak akan mungkin bisa menandinginya."Burhan sengaja menunjukkan kelemahan keluarganya, tetapi secara tak langsung, dia juga memperingatkan Tobi mengenai kekuatan luar biasa yang dimiliki Keluarga Capaldi."Aku tahu."Tobi berkata, "Ya, memang kalian bukanlah tandingannya, tapi bukannya aku sudah bilang, kalau dia datang, panggil aku, biar aku yang menghadapinya, bukan menyuruh kalian turun tangan sendiri."Begitu kata-kata itu dilontar
Read more

Bab 562

Walaupun dia tidak begitu percaya, tetapi dari sikap Damar, terlihat jelas Tobi bukanlah orang biasa. Jadi, mana mungkin orang sehebat itu berani membual kepada mereka?"Tapi, ini terlalu menakutkan.""Marganya Yudistira, 'kan? Jangan-jangan dia anggota Keluarga Yudistira di Jatra?" kata Yudi tiba-tiba, lantaran Darel, mereka bahkan sempat memahami sedikit keluarga besar di Jatra.Mereka terus mencari bantuan, tetapi tidak ada seorang pun yang bisa membantu mereka."Keluarga Yudistira di Jatra?""Nggak mungkin, nggak mungkin sama sekali!""Mana mungkin tuan muda Keluarga Yudistira di Jatra bisa berada di tempat sekecil ini?"Burhan segera menimpali, menjawab, "Keluarga Yudistira adalah salah satu keluarga kelas atas di Jatra, apalagi putra mereka semua termasuk pemimpin di antara generasi muda Harlanda.""Benar juga, jadi siapa sebenarnya dia?"Burhan tersenyum pahit dan berkata, "Lagi pula, Tuan Tobi telah setuju untuk membantu, mungkin krisis kita kali ini benar-benar akan teratasi."
Read more

Bab 563

Melihat mereka berdua begitu mesra, ibunya Susan tersenyum bahagia, lalu berkata, "Tobi, kamu pria yang baik. Ada kamu yang menjaga Susan, Bibi sudah tenang.""Kalau kalian capek, di dekat sini ada hotel, lingkungannya juga sangat bagus, cocok untuk pasangan muda seperti kalian.""Bagaimana kalau aku buat reservasi untuk kalian? Daripada nanti kehabisan kamar."Kata-kata itu seketika membuat Susan tersipu malu.Tobi tampak berdaya. 'Perlukah menyerahkan putrinya secepat itu?'Susan takut Kak Tobi akan ketahuan, jadi dia pun buru-buru berkata, "Nggak usah, kami bisa memesannya sendiri.""Ya, ya, kalau begitu, bersenang-senanglah malam ini. Ayahmu dan aku nggak akan ganggu kalian lagi." Usai mengatakan itu, orang tuanya Susan pun pamit dari sana.Tobi tidak tahu harus berkata apa lagi. Namun, dia tiba-tiba merasa ada yang tidak beres. Saat membalikkan badannya, dia tak kuasa menahan senyum pahit.Gawat!Lantaran orang yang berdiri di sana tak lain adalah Widia.Oh ya, juga ada Tania.Waj
Read more

Bab 564

Wajah Susan terlihat murung. Dia tidak menyangka tindakannya akan mencelakai Tobi dan merusak hubungan mereka. Dia pun hanya bisa menutup mulutnya rapat-rapat.Tobi sedikit tidak tega, tetapi dia tetap menahan diri, lalu berkata, "Widia, ini benar-benar salah paham. Kenapa kamu bisa datang ke sini? Apa ada orang yang sengaja menghasutmu ke sini?""Sengaja menghasutku?""Tobi, sampai sekarang kamu masih mau melemparkan tanggung jawab kepada orang lain?"Wajah Widia penuh amarah, lalu berkata dengan nada dingin, "Jangan-jangan kamu mau bilang Tania sengaja menghasutku ke sini, lalu ingin merusak hubungan kita?""Memangnya bukan?" kata Tobi sambil melirik Tania, cahaya dingin melintas di sorot matanya.Akibat dilirik oleh Tobi, Tania merasa kaget dan mulai panik.Namun, sebelum dia menanggapinya, Widia telah mendahuluinya, "Tentu saja bukan. Masalah ini nggak ada hubungannya dengan Tania. Aku sendiri yang mau datang ke sini."Tania diam-diam merasa bangga. Awalnya, dia memang berencana me
Read more

Bab 565

Mendengar ucapan Widia, Tania tertegun sejenak, tetapi tak lama kemudian, ekspresinya berubah senang.Berhasil! Akhirnya berhasil juga.Tak disangka, semuanya akan berjalan lancar.Tuan Gavin pasti akan memberi Tania hadiah besar.Tobi terkejut, lalu diam-diam menahan senyum pahit. Dia tahu yang keluar dari mulut Widia saat ini hanyalah kata-kata emosi.Namun, Widia masih berada di puncak emosi, pasti dia tidak akan mendengarkan penjelasan Tobi.Kakek Muhar tercengang. Apa yang terjadi dengan cucunya? Mengapa tiba-tiba berubah? Namun, dia tidak peduli begitu banyak lagi. Yang penting cucunya sudah setuju.Dia langsung bersemangat dan berkata, "Bagus, bagus, ini baru cucu kesayanganku."Walaupun Widia tidak bisa menikah dengan Darel, putra Keluarga Capaldi di Jatra, tetapi bisa menikah dengan putra Keluarga Gumilar di Kota Sawarna juga bukan pilihan buruk.Setelah menutup telepon, Kakek pun memberitahukan kabar itu kepada orang tuanya Widia. Mereka juga turut gembira.Sekeluarga itu tak
Read more

Bab 566

Lantaran takut cucunya berubah pikiran, Kakek Muhar juga ingin menyelesaikan masalah ini secepat mungkin. Ditunda terlalu lama hanya akan menambah masalah."Baik, aku akan ke sana besok siang," ucap Gavin."Ok."Setelah itu, Kakek Muhar menelepon Widia lagi, memintanya segera pulang untuk mendiskusikan masalah.Widia menebak itu mungkin ada hubungannya dengan Gavin. Dia ragu-ragu sejenak, lalu berkata, "Aku nggak pulang malam ini. Kalau ada masalah, besok baru dibicarakan.""Kenapa mau tunggu besok? Cepat pulang.""Asal kamu tahu, menerima lamaran pernikahan Gavin itu keputusan yang tepat. Lagi pula, Tuan Gavin itu pria berbakat dan punya pengalaman belajar di luar negeri. Dia pasangan yang cocok untukmu, kalian sangat serasi," kata Kakek Muhar.Wajah Widia terlihat murung. Sebenarnya, dia sudah menyesal. Sekalipun marah kepada Tobi, tidak seharusnya dia menyetujui pernikahan ini begitu saja.Apalagi, dia sama sekali tidak punya perasaan kepada Gavin, bahkan merasa sedikit jijik saat m
Read more

Bab 567

Setelah Widia mempersiapkan semuanya, dia pun menarik napas dalam-dalam dan menghubungi nomor Gavin.Begitu tersambung, Gavin langsung berkata dengan gembira, "Bu Widia, eh salah, harusnya Widia, terima kasih sudah menerima lamaranku. Aku senang sekali.""Jangan khawatir. Aku sudah memberi tahu ayahku mengenai masalah ini, juga semua kerabat keluarga. Mereka semua setuju dan mendukung kita.""Besok siang, aku akan datang untuk melamar secara resmi!"Apa?Padahal hanya sebentar saja, tetapi dia sudah memberi tahu begitu banyak orang?Kalau dihitung-hitung, sejak dia menyetujui lamaran Gavin di pantai hingga sekarang baru satu jam lebih saja.Widia menyesal sekali. Seharusnya dia tidak begitu gegabah. Namun, dia masih harus menggigit jari dan berkata, "Tuan Gavin, yang kakekku bilang barusan itu mungkin hanya salah paham.""Salah paham?""Widia, apa maksudmu?" Nada bicara Gavin seketika berubah."A ... aku belum siap menerima lamaranmu.""Apa!""Widia, apa kamu bercanda?"Nada suara Gavi
Read more

Bab 568

Ekspresi wajah Tania terlihat kesal.Widia tersenyum pahit dan berkata, "Mungkin kita juga nggak bisa menyalahkannya sepenuhnya. Bagaimanapun juga, dia mewakili Keluarga Gumilar, apalagi tadi dia juga bilang, dia sendiri sih berniat memberiku kesempatan.""Kalau begitu, Tuan Gavin lumayan baik juga. Mungkin nggak ada salahnya kamu menikah dengannya."Berbicara sampai di sini, Tania menyadari ekspresi Widia sedikit berubah, lalu dengan cepat menambahkan, "Sayangnya, kamu nggak menyukainya sama sekali. Kamu hanya menyukai Tobi si bajingan itu.""Begini saja, aku telepon kenalanku dulu, siapa tahu mereka punya jalan keluar.""Aku rasa nggak mungkin lagi." Lagi pula, itu Keluarga Gumilar di Kota Sawarna. Bahkan dirinya sendiri tidak bisa berbuat apa-apa, mana mungkin Tania punya jalan keluar?"Sekalipun nggak mungkin, aku juga harus mencari jalan keluar untukmu. Jangan khawatir, serahkan masalah ini kepadaku," kata Tania dengan sungguh-sungguh.Kata-kata seperti itu langsung membuat Widia
Read more

Bab 569

Jangan-jangan Gavin mencuri liontin giok Kristin untuk menipu Widia? Lalu, dia sengaja memakai liontin giok dan muncul di hadapan Widia.Membuat Widia salah paham.Sewaktu kecil dulu, Tobi memang memberi liontin giok berbentuk pisau kepada Widia dan yang satunya lagi diberikan kepada Kristin. Sebenarnya itu liontin pasangan, jadi keduanya bisa digabungkan.Mungkin Widia salah paham dan menganggap Gavin sebagai Pengemis Kecil, apalagi liontin giok itu begitu mirip dan cocok saat digabungkan satu sama lain.Kalau tidak salah, dulu dia sempat memberi tahu Widia bahwa liontin itu berpasangan dan yang satunya lagi dia simpan sendiri.Namun, bagaimana Gavin bisa tahu Widia memiliki liontin giok ini?Tania?Pasti Tania. Widia pasti pernah menceritakan masa kecilnya kepada Tania. Itu sebabnya Tania bisa memberi tahu Gavin, kemudian menggunakan masalah ini untuk menipu Widia.Semuanya sudah jelas sekarang.Dia tidak peduli bagaimana Gavin bisa menemukan liontin giok yang dimiliki Kristin. Yang
Read more

Bab 570

Lupakan. Saat ini dia hanya bisa mengambil tindakan berdasarkan situasi yang dihadapi.Memikirkan kata-kata kakeknya, Widia pun memutuskan untuk pulang ke rumah dulu.Tania bilang, dia khawatir dengan Widia, jadi dia ikut kembali dan berencana menemaninya malam ini.Widia tentu saja setuju. Sampai sekarang, hanya Tania satu-satunya yang terus menemaninya dan menghadapi semua kesulitan bersamanya.Tak salah lagi. Di saat kritis seperti ini, hanya sahabat baik yang benar-benar bisa kita andalkan.Yang lainnya, terutama laki-laki, hanyalah bajingan.Sama seperti Tobi. Padahal, Widia telah berkorban banyak untuknya, tetapi dia malah sibuk merayu wanita lain di luar.Usai mengakhiri percakapannya dengan Widia, Kakek Muhar langsung menyampaikan berita ini kepada Gavin. Setelah itu, dia pun terus menunggu kabar dari Widia.Namun, setelah beberapa saat, masih belum ada kabar. Jadi, dia pun kembali menelepon untuk menanyakannya.Mendengar Widia bilang dia sedang menyetir dan dalam perjalanan pu
Read more
PREV
1
...
5556575859
...
121
DMCA.com Protection Status