Matahari belum terbit, tetapi ponsel Harvey terus bergetar. Dia ingin mematikannya dan tidur lagi, tetapi ternyata itu panggilan dari Afraska.Afraska tidak akan menghubunginya kalau tidak ada hal yang penting."Paman Afraska, ada apa?" Harvey melirik orang yang ada di pelukannya. Dia sengaja memelankan suaranya agar tidak mengganggu Selena."Orang itu terluka."Rasa kantuk Harvey langsung menghilang. "Kapan dia terluka? Kenapa aku nggak dapat kabar?""Setengah jam yang lalu. Sekarang orang di atas mendesakku untuk memberikan berita.""Aku akan segera ke sana."Harvey menutup teleponnya, menatap Selena yang baru saja bangun dari pelukannya, mencium bibirnya, dan berkata, "Maaf, Seli, ada urusan yang harus kutangani."Selena tahu kalau Harvey selalu sibuk dengan urusannya, jadi dia mengangguk dan tidur lagi.Melihat sikapnya yang cuek, Harvey tidak tahu harus tertawa atau menangis.Kalau dulu saat fajar dia harus pergi, Selena pasti tidak bisa tidur, segera bangun dan mengantarnya pergi
Baca selengkapnya