“Rara, sadar, Nak.” Maryam menepuk pipi putri bungsunya sambil membaui hidung Zahra dengan minyak angin. Sementara Amir memijat kaki sang adik yang kini terbaring di atas tempat tidur. Tadi dia langsung membawa Zahra ke kamar begitu istri Zyan itu pingsan dan membaringkan di atas kasur.Bola mata Zahra tampak bergerak. Kelopak matanya pun perlahan-lahan terbuka. “Alhamdulillah.” Maryam mengucap syukur begitu melihat sang putri tercinta sadar dari pingsannya."Bu, aku di mana?" Zahra terlihat kebingungan."Kamu di rumah. Di kamarmu," sahut Maryam dengan lembut.Zahra hendak bangun, tapi tiba-tiba memegang kepalanya dan kembali berbaring."Kamu kenapa, Ra?" tanya Maryam yang tak dapat menyembunyikan rasa khawatirnya."Pusing, Bu," jawab Zahra dengan lemah."Kalau begitu berbaring saja, tidak usah bangun. Kamu mau apa? Bilang sama ibu," tukas Maryam."Aku haus, mau minum, Bu," jawab Zahra."Mau minum air putih apa teh manis?" tanya Amir."Apa saja, Mas," sahut Zahra."Tunggu sebentar, a
Terakhir Diperbarui : 2024-03-28 Baca selengkapnya