"Ya Allah, Mbak, tadi itu ... bikin jantung saya mau copot, lho. Saya takut tuan Yudistira lihat Mbak Zila," ujar suster Reni setelah Azila menutup panggilan teleponnya. "Apalagi, saya, Sus! Kayak ada malaikat maut datang, saya udah pasrah kalau tadi sampai ketauan. Mana kalau lagi tegang bawaannya kebelet pengen BAK." Azila kembali menghela napas panjang, setelah beberapa saat yang lalu ia berada di bawah tekanan yang membuat otak dan tubuhnya sangat tegang. "Iya, Mbak. Alhamdulillah Den Revan datang tepat waktu, ya. Kalau nggak ... Ya Allah, saya nggak bisa bayangin!" Suster Reni menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, mengingat kejadian yang baru saja terjadi. "Makasih, ya, Sus sudah mau bantu saya. Saya berhutang budi sama Suster. Cuman sayang--" ucapan Azila terpotong. Ia nampak sedang memikirkan sesuatu. "Sayang kenapa, toh, Mbak?" tanya suster Reni heran setelah melihat perubahan ekspresi pada wajah gadis di depannya. "Sayangnya, tadi saya nggak sempet lihat wajah
Last Updated : 2024-02-27 Read more