All Chapters of Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang: Chapter 371 - Chapter 380

1537 Chapters

Bab 371

Di luar Danau Gunung Sembilan, satu unit mobil SUV terparkir di tepi jalan. “Nona Ria, Danau Gunung Sembilan sudah tiba.” Supir yang bertugas mengendarai mobil berjalan ke kursi belakang dan membuka pintu mobil. Setelah turun dari mobil, Ria menatap sekeliling dengan bingung dan dengan penuh terima kasih berkata, “Semuanya, terima kasih. Kalian kembali saja, selanjutnya aku akan mencari David sendirian.” “Nona Ria, bagaimana kalau tetap membiarkan kami ikut bersamamu? Tuan Wahid sudah berpesan agar kami harus menjaga keselamatanmu.” kata supir memohon. “Tidak……tidak perlu. Aku sudah menerima niat baik kalian. Cuma aku sudah banyak merepotkan kalian dan tidak boleh merepotkan kalian lagi.” Ria buru-buru berkata sambil menggelengkan kepala.Sejak dia berangkat dari area Kota Jambore, di sepanjang perjalanan ini jika bukan karena perlindungan beberapa orang di depan ini, dia bahkan tidak tahu bagaimana dirinya bisa menyusul kemari. Pada dasarnya mereka tidak memiliki hubungan apapun
Read more

Bab 372

Ada banyak penonton yang melihat keadaan David. Semuanya menggelengkan kepala sambil mendesah. Wajah mereka penuh dengan ekspresi menyayangkan. Irene dengan sedikit khawatir berkata, “Frandy, ba ……bagaimana ini?”Meskipun sebelumnya dia tidak suka pada David, tapi bagaimanapun juga, David sudah diam-diam mengambil tindakan membantu mereka menangkap Fujiki dan berjasa kepada mereka. Sekarang, bagaimana dia bisa melihat David mati di tangan Thalib dengan begitu saja?Frandy justru tersenyum pahit dan berkata, “Apa boleh buat? Bgaimanapun juga, ini adalah pertempuran antara maha guru silat. Kamu dan aku, dua pesilat yang belajar di kemudian hari hanya bagaikan semut di hadapan mereka dan sama sekali tidak bisa campur tangan.”“Terlebih lagi, meskipun kita mengungkapkan identitas Pencak Silat Peresaudaraan Setia, Thalib juga tidak akan memberi muka.”Mendengar omongan ini, hati Irene sepenuhnya tenggelam. Yolanda dan Kelvin, dua orang yang berada di samping juga tampak sangat khawatir.
Read more

Bab 373

Berulang kali berada di posisi yang tidak menguntungkan membuat Thalib sepenuhnya kehilangan akal sehat. Saat ini, dirinya hanya ingin berfokus pada membunuh David sehingga bisa mengembalikan mukanya yang hilang. “Tinju Naga Petir!”Thallib meraung pelan. Tenaga dalam di sekujur tubuhnya semuanya dialirkan ke atas telapak tangan kanannya. Cahaya berwarna biru terkumpul di telapak tangannya, seolah-olah dia menggenggam petir di tangannya. Dia terlihat seperti memukulkan sebuah tinjuan kepada David. Sebenarnya, dia sudah mengeluarkan 10 tinjuan secara berturut-turut dalam sekejap mata. Setiap tinjuannya sangat ganas dan secepat kilat bagaikan badai guntur yang sedang mengamuk.“Tinju Naga Petir, satu jurus andalan Thalib lagi. Sepertinya dia benar-benar sudah panik.” Pupil mata Frandy yang berada di tepian menyusut keras dan dia berkata, “Bisa memaksaThalib hingga tahap seperti ini, tidak peduli bagaimanapun hasil pertarungan hari ini, saudara David sudah menang!”Dia menarik semulut
Read more

Bab 374

Jika Thalib mencari orang-orang ini untuk membalas dendam di lain hari, dia benar-benar belum tentu bisa menghentiknnya. Maka dari itu, sesuai dengan apa yang dikatakannya, hari ini Thalib harus mati. Thalib tidak menyangka bahwa David akan menolaknya secara langsung. Untuk sesaat, dia meraung dengan marah. “Jika ingin membunuhku, maka lihat kemampuanmu dulu!”Dia tiba-tiba memukul dadanya dengan sekuat tenaga. Bersamaan dengan dimuntahkannya semulut darah segar, tubuhnya bahkan bergerak ke kejauhan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Kecepatannya 2 kali lebih cepat dari sebelumnya. “Teknik melarikan diri dengan darah?”Mata David langsung menyipit. Begitu melangkah keluar, semburan cahaya muncul di tengah langit, dia mengejar ke sana dengan seperti berpijak di atas bintang. Langkah Sembilan Surga. Ini adalah teknik melangkah tingkat atas.“Thalib me……melarikan diri?”Sekelompok orang yang tertinggal di tempat saling menatap dan hampir tidak berani percaya pada mata kepala sendiri
Read more

Bab 375

Dengan gesit, Irene buru-buru menangkap tubuh Ria yang tumbang. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, “Frandy, dia siapa?” “Aku juga tidak kenal.” Frandy melihat Ria sejenak, kemudian menggeleng dan berkata, “Melihat tampangnya yang begitu mengkhawatirkan Saudara David, mungkin dia adalah pacar Saudara David.” Pacar anak itu?Mendengar omongan itu, Irene tidak tahan untuk lebih memperhatian Ria. Akhirnya, dia terpaksa mengakui bahwa gadis ini sangat cantik dan lebih cantik daripada dirinya sendiri. Setelah matanya tertuju pada sepasang tangan Ria, dia seketika berseru, “Frandy, lihat tangannya……”Frandy buru-buru melihatnya dan menemukan sekujur tubuh Ria berlumuran darah. Kukunya semuanya patah dan saat ini masih meneteskan darah. Frandy mengerutkan alis dan berkata, “Dia seharusnya datang dengan cara mendaki. Maka dari itu semua kukunya patah dan tangannya juga tergores.”Dengan wajah kasihan, Irene berkata, “Benar-benar seorang gadis yang tidak takut mati. Apakah G
Read more

Bab 376

“Mungkinkah?” Ria tersenyum pahit. Dasar lubang amblas di depan mata ini tidak kelihatan dalam satu kali pandang. Ini setidaknya memiliki kedalaman ribuan meter. Jangankan manusia, bahkan jika batu mengelinding ke dalamnya juga akan hancur berkeping-keping. Frandy juga berjalan kemari untuk menasehatinya. “Benaran berkemungkinan masih hidup. Bagaimanapun juga, sebagai seorang maha guru silat, Guru Besar David tidak bisa dibandingkan dengan manusia biasa.” Begitu omongan ini keluar, tubuh Ria menjadi kaku. Dia kembali mengangkat mata dan melihat keduanya. “Be……benaran?”Seberkas harapan kembali membara di matanya. Irene mengangguk dan berkata, “Benar. Maka dari itu kamu jangan begitu pesimis. Kami sudah meminta bantuan dari luar. Sekarang sedang menunggu datangnya bala bantuan.” “Bala bantuan akan tiba dalam waktu berapa lama?” kata Ria sambil menangis bahagia. “Aku tidak tahu tentang hal ini.”Dengan ekspresi sulit, Irene berkata, “Paling cepat juga butuh waktu 4 jam, karena ada
Read more

Bab 377

Di tepi lubang amblas, Frandy mengantar Ria ke dalam lubang amblas dengan sangat hati-hati. Jantung Irene yang berdiri di samping seperti tercekik. Meskipun badan Ria diikat dengan tali, tapi dia juga khawatir jika Ria tidak sengaja jatuh ke bawah. Akhirnya, sosok Ria sepenuhnya mengilang dari hadapan keduanya. Hingga saat ini, Frandy baru terduduk di atas lantai dan bernafas lega bagaikan melepas beban berat. “Semoga Nona Ria bisa kembali dengan selamat dari perjalanan kali ini.” Begitu mengangkat kepala, dia menemukan Irene yang sedang berdiri di tepi lubang amblas sambil melihat ke bawah dengan tatapan kosong. “Irene, apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya Frandy. Setelah Irene tersadar kembali, dia tiba-tiba berkata, “Frandy, apakah kekuatan cinta di dunia benaran begitu besar?”Frandy ingin tahu mengapa dia bertanya seperti itu. Irene kembali berkata, “Tidak bisa dipungkiri bahwa Nona Ria memberikan kesan yang mendalam kepadaku.”“Demi mencari Guru Besar David, dia, seorang
Read more

Bab 378

Selain itu, karena suhu udara di bawah tanah lebih rendah, dia kedinginan hingga gemetaran. Jika bukan karena sedikit tekad di lubuk hati yang terus mendukungnya, mungkin dia sudah tidak bisa bertahan. Merasakan rasa sakit dan lemah di tubuhnya, Ria menggigit bibirnya yang kering dan mencoba membuat diri sendiri tetap sadar. Pada saat yang sama, rasa putus asa melonjak di hatinya. “Apakah aku benar-benar sudah tidak bisa menyelamatkannya?” Di tengah kebingungan, momen bahagia saat dia tinggal bersama dengan David melintas di benaknya dengan tak tertahankan. Tiba-tiba, dia buru-buru membuka matanya dan menggigit bibirnya dengan keras, mencoba membuat diri sendiri sadar kembali. “Ria, semangat! Kamu tidak boleh menyerah. Dia……dia masih menunggumu turun ke bawah untuk menyelamatkannya……”“Apakah kamu sudah lupa dengan janjimu sebelumnya?”“Apakah kamu lupa bahwa kakak ke-enam masih terbaring mempertaruhkan nyawa di atas ranjang dan menunggu dirimu kembali bersama Adik Kerikil Kecil
Read more

Bab 379

Ria langsung panik. Setelah buru-buru menyeimbangkan badan, dia mengeluarkan satu tangannya untuk menepuk headlamp di kepalanya.Namun, setelah dia menepuk beberapa kali, headlamp bukannya bereaksi, malah jatuh ke dalam jurang tak berujung di bawah sana dari atas kepalanya.Kali ini, dia sepenuhnya kehilangan satu-satunya alat peneranganIni membuat Ria sedikit putus asa. Yang membuatnya lebih putus asa lagi adalah dia tiba-tiba merasa kepalanya agak dingin. Saat mendongak, dia menemukan beberapa tetes air hujan membasahi wajahnya. Setelah itu, tetesan air hujan semakin besar dan hujan turun semakin deras. Dengan cepat, seluruh pakaiannya basah karena hujan. “Tuhan, jika sebelumnya aku pernah tidak menghormati Tuhan dan menghujat para peri, Tuhan juga jangan buru-buru menghukumku di saat seperti ini.”Ria menangis dengan sangat sedih. Namun, meskipun seperti itu, dia juga hanya bisa menghapus air matanya dan terus bergerak ke bawah dalam kegelapan dengan bersusah payah. Karena ke
Read more

Bab 380

“Krek!”Meskipun seperti itu, saat Ria jatuh ke atas permukaan dasar lubang amblas, terdengar suara tulang yang remuk dari kaki kanannya. Setelah itu di tubuhnya terdapat rasa ingin pingsan karena terkena pukulan keras dan dia hampir kehabisan nafas. Pandangan di depan mata Ria menggelap dan dia langsung pingsan di tempat. ……Waktu berlalu sedikit demi sedikit. Ria tetap dibangunkan oleh air hujan yang jatuh dari permukaan tanah. Setelah membuka mata, dia menemukan dirinya saat ini sedang terbaring di atas dasar lubang amblas dan di sampingnya adalah headlamp yang jatuh itu. Pada saat ini, rasa nyeri yang menusuk datang dari bagian kaki kanannya. Ria duduk, menaikkan ujung celananya dan menemukan bagian pergelangan kakinya bengkak. Tampaknya dia mengalami patah tulang. Setelah menemukan mutiara di depan dadanya hanya tersisa satu butir, air matanya mengalir keluar dengan tak tertahankan lagi. Dia ingin menyelamatkan Adik Kerikil Kecil.Tapi Adik Kerikil Kecil justru sekali demi
Read more
PREV
1
...
3637383940
...
154
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status