"Wah-wah, sungguh tipe suami idaman," ucap Diah lalu berlalu pergi, tak mau menganggu."Sayang, kamu lagi dimana?" tanya Heru penasaran, karena ia tidak mengenali Diah."Aku lagi di salon Mas, yang tadi tuh Diah temanku sewaktu SMP, dan dia juga yang punya salon ini.""Oh ...," jawab Heru mengerti."Mas baik-baik disana ya, awas loh jangan macem-macem dengan perempuan lain," ucap Anya dengan nada mengancam."Ya enggak Sayang, hatiku sepenuhnya untukmu percayalah. Kamu tahu wanita di luaran sana yang suka cari perhatian sama mas. Ya, mas cuma menganggap mereka wanita murahan yang tak punya harga diri. Mana mungkin mas berpaling dari berlian hanya demi memungut sebuah beling," ujar Heru dengan nada tanpa dosa.Anya tidak tersanjung dengan sedikitpun. Tetapi para wanita yang ada di salon itu mengulum senyum, dalam hati mereka memuji betapa beruntung Anya memiliki suami yang setia. Lain halnya dengan Silvia yang mendengar semuanya, tangannya mengepal ingin sekali ia mencaci Heru saat itu
Last Updated : 2024-01-02 Read more