Share

Bab 11

Author: Jeni Sasmita
last update Last Updated: 2023-12-17 06:10:34
"Aku tidak bercanda, Silvia. Makanya aku juga sangat bingung. Ini masalah perusahaan yang akan menjadi masa depan kita. Kalau maa tidak pergi semuanya akan gagal."

"Apa tidak bisa diwakilkan? Apa gunanya kamu punya bawahan?" Silvia meninggikan suaranya.

"Nggak bisa Silvia, aku harus turun tangan sendiri."

"Aku tahu ini pasti kerjaan istrimu! Tidaj mungkin waktunya yang sangat bersamaan seperti ini."

"Tidak usah menyalahkan Anya, dia tidak tahu apa-apa."

"Tapi Mas! Coba kamu berpikir pakai logika. Mana mungkin pekerjaan penting mendadak selalu hadir saat kita sedang bersama, aku sangat yakin semua ini pasti ada hubungannya dengan wanita itu."

"Stop Silva! Kamu juga harus mengerti."

"Apa Mas? Terus, belain dia, kamu lupakan bagaimana perasaanku. Kamu akan meninggalkan aku sendiri, menanggung malu. Bagaimana cara aku menjelaskan pada orang-orang besok. Nggak lucu Mas."

"Bukan begitu Silvia, aku juga tidak mungkin tega. Tapi mau bagaimana lagi? Okey, aku lanjutkan pernikahan kita besok, ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
yeeee berbohong dia pikir siapa dia buaya mau di kadalin parah GOBLOOOOOOOOOOK nya Heru
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
si heru ini laki2 yg lebih bodoh dari keledai dan pantas banget pasangannya si anya. udah kerja di perusahaan keluarga istrinya tetap aja laki2 dungu ini selingkuh
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
hahahaaa Heru2 sampe kapan kmu berbohong dn sampe kapan kmu nutupin itu pelakor dr klga Anya .karena semua klga nya Anya tau kmu dh hianatin Anya ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dompet Rahasia Suamiku    bab 12

    *Berhubung suami sedang keluar kota, Anya memutuskan untuk tidur di rumah ibunya.30 menit kemudian Anya pun tiba dirumah Ibunya, setelah membayar taksi, Anya melangkah memasuki rumah dimana dulu ia di besarkan."Aunty ...!" Gadis kecil berusia tiga tahun itu menghambur ke pelukannya. Anya pun kaget sekaligus bahagia langsung memeluknya erat, melepaskan kerinduannya pada keponakannya itu.Sudah sangat lama mereka tidak bertemu, karena selama ini Laila ikut ke kampung merawat neneknya, ibu dari Rianty istri Angga."Sayang, kapan kalian pulang? Kenapa tidak memberi tahu Aunty?" Tanya Anya terus menghujani Laila dengan ciuman."Kemalin.""Terus kenapa nggak ngasih kabar ke Aunty?" "Nggak! Soalnya Laila mau kasih kejutan untuk Aunty, tapi Aunty nya sudah sini.""Oh, kalau begitu Aunty pulang sekarang ya." Anya berpura-pura memutarkan badannya. Seketika dicegah oleh sang pemilik tangan mungil itu."Jangan Aunty, kan disini Aunty juga telkejut.""Yups! Kamu benar, Aunty sangat terkejut se

    Last Updated : 2023-12-20
  • Dompet Rahasia Suamiku    kedatangan Bude Silvia

    Sesampainya Angga dan Heru di luar kota, tepatnya di Bandung. Mereka tidak langsung ke perusahaan melainkan ke apartemen Angga. Bukan untuk istirahat melainkan untuk bergulat dengan berkas-berkas penting yang akan mereka bawa.Heru begitu galaunya karena tidak berkesempatan untuk memberi kabar kepada Silvia jika ia sudah sampai. Entah mengapa hatinya begitu buta tidak memikirkan Anya, istri yang beberapa tahun ini menemaninya dengan setia.Ia tetap mencoba mencuri-curi waktu agar bisa mengirimkan pesan, namun ia tidak mempunyai nyali dikarenakan kakak iparnya selalu berada disampingnya. Angga hanya tersenyum getir melihat kegelisahan Heru, meski dia sibuk dengan tumpukan kertas didepannya. Tapi, ekor matanya selalu menangkap kegelisahan Heru.Dia tahu Heru galau bukan karena tidak memberi kabar kepada adiknya melainkan pada wanita lain."Fokus Heru, ada ratusan kertas yang harus diperiksa, kenapa dari tadi ponselmu yang kau perhatikan." Suara Angga mampu membuat jantung Heru bergetar

    Last Updated : 2023-12-20
  • Dompet Rahasia Suamiku    Ponsel Heru disita

    "Apa maksudmu?" tanya Bude lagi kali ini dengan kening mengerut."Lah tadi saya berak dikatakan jorok."Mata Bude mendelik tajam, ingin sekali rasanya dia meremas mulai Heni."Pembantumu kurang ajar sekali, Silvia.""Sudahlah Bude, Heni. Masalah kecil aja diributkan. Heni bikinin minum untuk bude." "Kenapa masih berdiri di situ, nggak dengar keponakanku ngomong apa? Sana bikinin minum," titah Bude dengan sombong."Bude nggak sabar melihat kamu menikah besok, bersanding dengan lelaki kaya." Mendengar celoteh Bude, yang bangga Silvia menikah dengan orang kaya, membuat Heni menahan tawanya agar tidak lepas.Dengan penuh rasa malas Heni melangkah ke dapur untuk membuatkan minuman sesuai perintah.Diruang tamu Bude masih terus mengagumi rumah dan isi perabotan keponakannya itu."Memang nasibmu begitu beruntung Silvia, belum menikah saja sudah diberikan rumah yang super gede ini. Apalagi kalau sudah menikah hartanya bisa kamu kuasai." Hasut Bude."Iya dong Bude, pokoknya Bude tenang saja

    Last Updated : 2023-12-20
  • Dompet Rahasia Suamiku    Gaun sobek

    Suasana di kediaman Silvia orang-orang pun mulai ramai berdatangan. Hal ini pun mengundang protes Bude. "Katanya orang kaya, kok acaranya enggak dibikin di hotel saja."Silvia menjelaskannya walaupun tidak secara detail. Dia tidak mengatakan tentang kehamilannya dan dirinya yang menjadi istri kedua, karena bisa-bisa Bude menggagalkannya.Seharusnya dia bahagia hari ini adalah hari yang sudah sangat lama ia nantikan, namun wajahnya tampak kusut walaupun sudah di rias oleh MUA.Kini tinggal Silvia dan Heni yang dikamar, membantu Silvia mengenakan baju kebaya pengantin mewah sudah dibelikan oleh Heru. "Nyonya, sepertinya baju ini agak sempit, apa Nyonya tidak mencobanya dulu?" tanya Heni yang mencoba mengancing kebayanya."Iya memang tidak kucoba, semuanya sudah disiapkan oleh mas Heru, tapi mas Heru tahu semua ukuran pakaianku." Silvia terus memaksa kancing kebayanya. Kemudian ia menatap tubuhnya didepan cermin.'Apa mungkin ini pengaruh kehamilanku? Tapi kan baru satu bulan, belum ju

    Last Updated : 2023-12-20
  • Dompet Rahasia Suamiku    Kena mental habis-habisan

    Bisik-bisik para tamu pun mulai berkicau ria, Silvia terlihat tetap tegar walaupun didalam hatinya bergemuruh hebat."Maaf Bu Silvia, sampai kapan kami harus menunggu? Sudah berapa jam namun pengantin prianya tak kunjung tiba," kata pak penghulu mereka."Saya mohon Pak, tunggu sebentar lagi. Aku yakin calon suamiku sekarang sedabg diperjalanan. Saya sangat memohon, Pak." Silvia terus menyakinkan pak penghulu dan orang-orang yang ada disana.Setelah dipertimbangkan, mereka pun masih mau menunggu sebentar lagi."Hey, Jeng. Katanya calon istri orang kaya. Tapi kok kebaya nya seperti jaman nenek saya dulu ya," ujar salah satu tetangga terkenal sebagai tukang gosip di komplek itu."Iya, warnanya sudah hampir pudar lagi." Tawa mereka memenuhi seluruh ruangan.Tangan Silvia mengepal, tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Apa yang dikatakan oleh orang-orang itu benar adanya.'tunggu saja pembalasanku, kalian akan dibuat melongo setelah aku menikah dan harta mas Heru menjadi milik seutuhnya.'Ne

    Last Updated : 2023-12-20
  • Dompet Rahasia Suamiku    Pria asing lagi

    Ketika hendak berjalan ke arah pintu, Silvia keluar dari kamarnya dan mencegahnya.Mau tak mau Heni kembali melanjutkan tugasnya yang tertunda. Sebenarnya hatinya sangat penasaran dengan siapa yang ada didepan mengobrol dengan Silvia.Tak lama kemudian pintu terbuka lebar, Silvia masuk mengandeng tangan seorang pria asing yang perawakannya hampir sama dengan Heru. Hanya saja pria ini tidak terlalu tampan.Silvia tanpa malu bergelayut manja di lengan pria itu seolah lupa beberapa saat ia mengamuk hampir merusak seisi rumah. Keduanya berjalan santai menuju kamar Silvia melewati Heni begitu saja."Siapa orang itu? Kok mereka ...." Heni benar-benar bingung dengan apa yang dilihatnya.'Jelas-jelas tadi dia histeris mendapati foto suaminya pelukan dengan wanita lain dan sekarang dia pun berbuat demikian bahkan tidak hanya pelukan malah membawa masuk pria asing ke kamarnya.'Heni melamun memikirkan pria asing yang bersama Silvia, bahkan tanpa segan mereka masuk kedalam kamar berdua seakan h

    Last Updated : 2024-01-02
  • Dompet Rahasia Suamiku    Barengan di salon

    Hari ini Silvia sudah siap untuk pergi ke salon untuk menghilangkan suntuknya.Silvia pergi dengan mengunakan taksi.Tanpa ia sadari Luna dan Anya sudah menunggu sedari tadi dan kini langsung mengikutinya. Tak lupa mereka memberi jarak agar tidak dicurigai oleh Silvia.Selang tiga puluh menit kemudian, taksi yang ditumpangi oleh Silvia pun berhenti didepan salon tapi bukan salon ternama."Untung aku masih punya sedikit simpanan, jadi hari ini aku masih bisa ke salon. Seharusnya sebagai calon istri pengusaha kaya, aku datangnya ketempat yang lebih layak dan cocok untuk perawatan tubuhku. Tapi ya ...," gerutu Silvia saat didepan salon.Dengan berat hati Silvia pun masuk ke sana untuk creambath dan lainnya sesuai dengan keuangannya saat ini.Melihat Silvia yang sudah masuk kedalam, Luna dan Anya pun turun dari mobil."Apa rencanamu Anya?" "Tunggu sebentar, sepertinya ini akan terlihat lebih seru," ucap Anya merogoh ponsel di dalam tasnya."Mau ngapain?" tanya Luna yang masih tak mengert

    Last Updated : 2024-01-02
  • Dompet Rahasia Suamiku    Silvia kepanasan

    "Wah-wah, sungguh tipe suami idaman," ucap Diah lalu berlalu pergi, tak mau menganggu."Sayang, kamu lagi dimana?" tanya Heru penasaran, karena ia tidak mengenali Diah."Aku lagi di salon Mas, yang tadi tuh Diah temanku sewaktu SMP, dan dia juga yang punya salon ini.""Oh ...," jawab Heru mengerti."Mas baik-baik disana ya, awas loh jangan macem-macem dengan perempuan lain," ucap Anya dengan nada mengancam."Ya enggak Sayang, hatiku sepenuhnya untukmu percayalah. Kamu tahu wanita di luaran sana yang suka cari perhatian sama mas. Ya, mas cuma menganggap mereka wanita murahan yang tak punya harga diri. Mana mungkin mas berpaling dari berlian hanya demi memungut sebuah beling," ujar Heru dengan nada tanpa dosa.Anya tidak tersanjung dengan sedikitpun. Tetapi para wanita yang ada di salon itu mengulum senyum, dalam hati mereka memuji betapa beruntung Anya memiliki suami yang setia. Lain halnya dengan Silvia yang mendengar semuanya, tangannya mengepal ingin sekali ia mencaci Heru saat itu

    Last Updated : 2024-01-02

Latest chapter

  • Dompet Rahasia Suamiku    Tamat

    "Anya mas mohon, beri mas kesempatan lagi. Mas janji akan nurut sama kamu."Belum sempat Anya menjawab, yang ditunggu pun akhirnya tiba. Sepupu Anya datang membawa orang-orang dari pihak kepolisian. Dengan bukti-bukti yang kuat, Heru dinyatakan bersalah."Sayang, kamu tidak mungkin melakukan itu kan."Anya tak menghiraukan ucapan lelaki yang kini sudah menjadi mantan suaminya itu.Heru pun langsung dibawa, dengan sangat terpaksa ia harus menurut. dia tidak punya tanaga dan kuasa untuk melawan.Heru menyesali semua kebodohannya, demi ambisi dia menghancurkan semuanya. Seharusnya ia bersyukur dan berterima kasih derajatnya telah dinaikkan oleh mertuanya. Juga ada istri yang selalu setia dan menghormatinya. Tetapi kini semuanya hanya menjadi kenangan belaka. Nasi telah menjadi bubur.Anya adalah manusia biasa yang juga memiliki perasaan, ia tidak memasukkan Silvia ke penjara karena Silvia sedang hamil."Apalagi yang kamu tunggu? Cepat tinggalkan rumahku.""Tidak, aku tidak mau pergi dar

  • Dompet Rahasia Suamiku    Terbongkar

    "Hey, cepat bangun. Jangan pada lemes gitu. Ini belum selesai, masih ada lagi hadiah spesial untuk kalian. Yuk." Luna menarik paksa tangan Silvia.Semuanya pun ikut keluar dan lagi-lagi Heru di buat bingung oleh Anya. Karena di depan sudah banyak tetangga kompleks yang berdatangan. Tak hanya itu, di depan juga sudah berdiri rapi sebuah kain putih lebar. Lebih tepatnya layar tancap."Ternyata dia pelakor." Tetangga mulai membicarakannya"Pantas aja selama ini hidupnya mewah.""Iya, ngaku-ngaku orang kaya, eh ternyata."Silvia mencoba menahan malu, karena selama ini ia merasa sangat bangga dengan apa yang dia miliki."Wow, sepertinya kita akan nonton nih, serasa di bioskop aja," ujar Rianty."Iya Mbak, bahkan ini lebih seru daripada nonton di bioskop," jawab Anya."Anya, jelaskan apa-apaan ini? Kok ada beginian?" tanya Heru tak mengerti."Diam saja kamu disitu, ini adalah kejutan spesial untuk kalian.""Bisa diputar sekarang Pak," titah Anya pada laki-laki yang telah siap dari tadi.Set

  • Dompet Rahasia Suamiku    kejutan

    "Anya plis ...." Heru menggeleng kepalanya agar Anya tidak memberitahu kebenarannya pada Silvia."Ternyata benar, wawasanmu hanya selebar selangkangan, Silvia. Seharusnya kamu mencari tahu dulu siapa sebenarnya mangsamu sebelum kau menaklukkannya. Agar kami tidak merasa dirugikan dikemudian hari.""Jelas mas Heru orang kaya, kamunya aja yang sok berkuasa," celetuk Silvia."Mas Heru sama sepertimu. Benalu! Manusia yang bisanya hanya menumpang hidup dirumah mertua. Jika bukan aku yang meminta, dia tidak akan perna merasakan empuknya kursi direktur. Kamu pikir dia siapa tanpa keluarga Wijaya. Hah," jelas Anya lantang.Terlihat jelas raut wajah Silvia berubah."Kenapa kamu? Keget?" tanya Anya. Berusaha untuk menahan tawanya."Jelaslah dia kaget, Heru bukan siapa-siapa tanpa keluargamu." Luna menimpali sambil berkutat terus dengan ponselnya."Nggak kalian bohong. Perusahaan itu milik mas Heru!" Silvia tetap kekeuh."Bodoh, itu adalah perusahaan cabang milik keluarga kami dan aku yang memin

  • Dompet Rahasia Suamiku    Menolak bercerai

    "Bagaimana suamiku dan maduku, sudah percaya?" tanya Anya menatap sekilas Silvia yang masih terpaku."Jadi bagaimana honeymoon kalian, Menyenangkan bukan?" tanya Anya sambil mengulum senyumnya."Jadi selama ini kamu memata-matai kami.""Bukan mematai, lebih tepatnya mengumpulkan bukti untuk menghancurkan kalian berdua dan sedikit bermain-main.'Dengan bersusah payah Heru berusaha berdiri," Sayang. Maafin mas, ini semua salah paham, mas khilaf.""Mas!" Bentak Silvia protes.Anya pun tertawa dibuat-buat, "Khilaf? Aduh Mas, jangan samakan aku dengan wanita bodoh ini yang bisa dikelabui olehmu. Khilaf itu cuma sekali bukan berulang kali dan lihatlah gundikmu protes tidak terima," ujar Anya disambut dengan tatapan tak suka dari Silvia."Aku bukan wanita bodoh," sergah Silvia."Terus? Apa aku harus mengatakan dengan jelas kalau kamu itu wanita murahan?""Aku bukan wanita murahan, brengsek!"Bagai api yang disiram bensin, amarah Anya langsung mengkilat. Dicengkeramnya wajah Silvia dengan kua

  • Dompet Rahasia Suamiku    Ada apa dengan Heni

    "Jika kalian bukan keluarga mas Heru, sebenarnya kalian siapa? Mengapa mengeroyok kami di rumah kami sendiri. Kalian akan ku adukan ke polisi." Ancam Silvia."Wow, silahkan saja namun sebelum itu terjadi maka kalianlah yang lebih dahulu merasakan dinginnya tidur dalam penjara. Atau kamu ingin merasakan bagaimana melahirkan dalam jeruji besi? Hah," ucap Rianty tersenyum sinis.Heru benar-benar kaget, Rianty yang terkenal sangat lemah lembut bisa bersikap seperti monster yang mengerikan."Lepaskan istriku, jangan sakiti dia. Ini semua salahku," ucap Heru lirih. Dia tak berdaya untuk menolong Silvia."Diam lo brengsek!" Angga memberi satu bogem lagi untuk Heru.Keadaan Heru saat ini sangat mengenaskan, wajah tampan yang ia banggakan kini lebam dan penuh luka. Angga tidak ada sedikit pun rasa kasihan nya, malah itu saja belum cukup untuk membalas sakit hati adik tercintanya."Kamu ingin melindungi sampah ini kan, sama seperti kami yang juga akan melindungi permata kami dari manusia biadab

  • Dompet Rahasia Suamiku    Sambutan hangat dari keluarga

    Sedangkan Silvia kebingungan sendiri."Siapa dia?" tanya Silvia heran. Orang asing keluar dari rumahnya.'Honeymoon? Apa mereka tahu, tamatlah riwayatku,' batin Heru ketakutan."Ayo masuk, kalian pasti lelah bukan habis jalan-jalan jauh. Mama sudah masak makanan enak dan banyak untuk menyambut kalian." Matanya yang memandang tajam tadi kini melembut begitu pun tutur katanya.Silvia terpesona melihat sosok Angga, matanya sampai tak berkedip."Dia lebih tampan dari mas Heru, gagah lagi," batinnya. Tanpa sadar dia mengigit bibir bawahnya. Menjijikkan.Heru terpaku dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Kakak iparnya menyambutnya? Seharusnya dia marah.Heru dan Silvia mengikuti langkah Angga memasuki kediaman Silvia. Semua telah berkumpul dan menyambut mereka dengan ramah."Wah menantu mama sudah pulang. Bagaimana perasaan kalian Sayang? Apakah menyenangkan.""Menyenangkan Ma." Bukan Heru yang menjawab tetapi Silvia dengan senyuman yang manisnya."Ayo kita langsung keruang makan, mam

  • Dompet Rahasia Suamiku    Tak mengerti keadaan

    "Nol lagi!" teriak keduanya bersamaan.Kerongkongan Heru terasa tercekat, menatap nanar pada layar. Uang yang sudah bertahun-tahun dikumpulkan kini hilang tampa bekas.Napas Silvia memburu, tak menyangka kesialan akan menimpanya hari ini.Tanpa menunggu lama lagi, Heru merogoh benda pipi di saku celananya untuk menghubungi istrinya.Tersambung, tetapi tidak di angkat."Sial!" Teriak Heru, lalu mencoba lagi tanpa menyerah."Lihat, ini semua pasti ulahnya. Siapa coba yang bisa melakukan semuanya kecuali dia." Silvia menambah keruh suasana hati Heru."Ini istri kemana lagi, nggak tahu apa suaminya sedang kesusahan." Celoteh Heru tak menghiraukan Silvia."Hallo." Suara lemah lembut terdengar dari ujung telepon, Heru langsung mengisyaratkan agar Silvia tak bersuara."Kemana aja sih, kok lama banget angkat telponnya?""Ponselnya tersilent Mas, jadi aku nggak tahu kalau ada panggilan masuk. Aku juga sedang dirumah mama, kumpul keluarga, soalnya ada keluarga Om Randi juga.""Kumpul keluarga?

  • Dompet Rahasia Suamiku    Liburan tanpa uang

    Pagi ini Heru bangun seperti biasa. Dia merenggangkan otot-otot yang terasa kaku. Semalam dia pulang dari rumah Silvia sudah sangat larut malam karena ia membantu packing barang bawaan Silvia agar tidak terlalu lelah, mengingat dia sedang hamil.Mendapati Anya sudah tidak ada lagi di atas ranjang, bukanlah hal yang di herankan pasti ia sudah berkutat di dapur.Mengingat tujuannya hari ini, Heru bergegas menuju ke kamar mandi. Selesai membersihkan diri lantas ia menurunkan koper yang ada di atas lemari memasukkan beberapa pakaian yang akan dia kenakan di Bali nanti dan tak lupa surat penting turut dibawanya, karena usahanya tidak mudah untuk mendapatkannya."Loh, kamu mau kemana mas?" tanya Anya saat ia memasuki kamar, terlihat suaminya sudah sangat rapi."Mau pergi!" Ucapnya datar."Kemana?"Cerewet banget, mau keluar kota urusan pekerjaan."Anya terkejut, tak biasanya sang suami ketus begitu, "Setahuku, tidak ada urusan kantor yang mengharuskan ke luar kota Mas.""Sudahlah Anya, aku

  • Dompet Rahasia Suamiku    mencuri aset

    "Sayang," ucap Heru setelah pintu dibuka oleh Silvia.Silvia hanya diam, mundur beberapa langkah saat Heru ingin memeluknya. Walau bagaimanapun ia tetap merasa sakit hati sama Heru."Sayang aku minta maaf." Heru memohon, Silvia hanya terdiam membisu."Aku mohon marahi aku Sayang, jangan kau diami aku seperti ini." Heru merasa sangat bersalah melihat Silvia tetap terdiam, ditambah dengan seisi rumah yang terlihat hancur.Heru hendak memegang tangan Silvia namun dengan cepat ditepis kasar oleh Silvia."Sudah puas kamu mempermainkan perasaanku?" Silvia buka suara."Semua bukan keinginanku, percayalah semua ku lakukan demi kita.""Demi kita? Selama di luar kota kamu bahkan tidak menghubungiku, setelah pulang dari sana kamu berjanji akan kemari dan liontin yang kamu janjikan untukku pun tak sampai ke tanganku. Kamu pembohong. Apa yang kamu lakukan bukan buat kita tapi buat wanita jalang itu!" teriak Silvia meluapkan kemarahannya yang telah berhari-hari ia pendam.Sebuah tamparan mendarat d

DMCA.com Protection Status