Home / Romansa / TERJEBAK CINTA BOS KEJAM / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of TERJEBAK CINTA BOS KEJAM : Chapter 11 - Chapter 20

32 Chapters

Bab 11 Pria Kejam

Nesya memandangi hasil USG kandungannya, ia bingung harus bagaimana. Mempertahankan kandungannya atau menyingkirkannya. Meminta pertanggungjawaban pada Gunawan pun itu mustahil karena ia begitu membenci Gunawan. “Aku harus bagaimana, Kak Bintang.” Nesya mengusap air matanya.Bintang mengusap punggung tangan Nesya.“Pertahankan, aku tahu ini sulit untuk kamu, Nes. Tapi anak itu tidak tahu apa-apa. Kalau kamu tidak mau minta pertanggungjawaban dari mertua Adipati, kamu bisa besarkan anak itu sendiri. Tidak mudah memang, tapi kamu harus terima kenyataan dan aku akan membantumu untuk mengurus anakmu.”“Tapi bagaimana mungkin, Kak. Aku hamil tanpa suami, apa kata orang? Apa aku harus jujur kalau aku dinodai, begitu? Itu tidak mungkin, Kak Bintang. Gunawan pasti akan terus menerorku.” Nesya seakan putus asa.“Tapi saranku, lebih baik kamu bicarakan. Minta pertanggungjawaban Gunawan,” balas Bintang. “Menikah dengannya? Oh shitt … itu tidak mungkin itu lakukan.”“Kalau saja aku belum tunanga
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more

Bab 12 Aku Dinodai

Tiga hari sudah Nesya tidak masuk ke kantor. Ia masih berada di rumah sakit dan tidak ada yang menunggunya. Hanya Bintang yang sesekali datang untuk membawakan makanan. Shinta asistennya pun tidak bisa datang karena begitu sibuk menggantikannya. Hatinya begitu sedih, bingung. Tidak tahu harus berbuat apa dan mengadu dengan siapa. Ingin kembali ke Surabaya pun ia ragu dan takut. Takut Gunawan menyebarkan semua videonya dan membuat malu orang tuanya, walau itu bukan kesalahannya.“Aku pasti bisa melewati ini semua, iya pasti bisa. Aku bisa melewati hidup tanpa papa, sekarang aku bisa melewati ini juga tanpa dukungan papa. Maafkan aku pa. Aku tidak setegas yang papa ajarkan, aku lemah pa.” Nesya menyemangati dirinya sendiri. “Halo, Ibu Nesya. Apa kabar hari ini,” sapa dokter tiba-tiba masuk bersama dua suster.“Halo, Dok. Kabar baik, Dok” jawab Nesya masih terlihat lemah tetapi kondisi tubuhnya sudah membaik.“Hari ini sudah boleh pulang ya, Bu. Tapi sebelum pulang nanti USG dulu ya. J
last updateLast Updated : 2023-12-13
Read more

Bab 13 Jangan Gegabah

Arya kemudian memeluk sang adik setelah Nesya menceritakan semuanya, Arya begitu merasa bersalah tidak bisa melindungi adiknya sendiri. Ia merasa tidak bisa menepati janjinya pada sang papa. “Maafkan Kakak, Nes. Kakak tidak bisa menjagamu, harusnya Kakak tidak membebaskanmu untuk pilihanmu bekerja di perusahaan lain, harusnya kamu di rumah saja. Harusnya–”“Kak, semua sudah terjadi. Jangan salahkan diri kakak. Aku yang salah. Aku tahu ini begitu sakit dan aku juga tidak bisa menerima ini semua tapi, nyatanya ujian ini Tuhan berikan padaku, Kak. Tapi, sakit.” Nesya menangis kembali. “Maafkan Kakak, Nes. Kakak pasti akan membalas rasa sakitmu ini.” Arya menakup wajah Nesya.“Dia tidak mau bertanggung jawab, Kak. Aku harus bagaimana, semua sudah hancur, masa depanku hancur, semua karena Gunawan, Kak.” Arya mengusap air mata adiknya.“Kakak tahu apa yang harus kakak lakukan,” ucap Arya begitu emosi dengan sorot mata tajam. “Gunawan, tunggu kehancuran dirimu.” Hati Arya begitu mendidih
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more

Bab 14 Nesya Adikku, Gunawan

Kondisi Nesya sudah membaik, walau setiap pagi masih mengalami mual muntah. Saat ini ia sedang menikmati masa-masa bebas dari pekerjaannya karena ia sudah bertekad keluar dari perusahaan milik Gunawan. Semua ia serahkan pada sang kakak, Arya. Tetapi pagi ini ponselnya berdering sudah ada dua puluh kali panggilan masuk tetapi ia tidak menggubrisnya. “Non, itu hapenya dari pagi bunyi terus,” ucap asisten rumah tangga rumah Arya.Nesya duduk santai sambil memakan buah mangga.“Biarkan saja, Bi. Itu dari pria brengsek. Paling sekarang kalang kabut, karena banyak pekerjaan bagian yang saya pegang tidak ada yang beres,” ucap Nesya santai. “Tapi kasian juga tim yang ada dibawahnya, Non Nesya. Pasti mereka dimarahi habis-habisan.” Nesya tampak berpikir.“Bibi benar, tapi aku sudah tidak mau tahu, Bi. Biarkan saja.”“Non, ini dari Shinta, ini sudah dua puluh lima kali,” Si bibi memberikan ponselnya pada Nesya.Nesya menghela nafas panjang lalu meletakkan garpu di piringnya setelah itu meng
last updateLast Updated : 2023-12-18
Read more

Bab 15 Menikah Dengan Gunawan?

Gunawan tidak sadarkan diri di ruang UGD, Rafi pun panik dan berusaha memberikan yang terbaik sebagai dokter kepada pasiennya. Setelah selesai menangani Gunawan, Rafi pun menghubungi Nesya. “Halo, Nes,” ucap Rafi. “Ya, Kak,” jawab Nesya.“Gunawan sudah masuk rumah sakit. Kak Arya yang menghajarnya, tadi sempat kritis tapi kondisinya saat ini sudah stabil, tinggal menunggu keluarganya datang,” jelas Rafi membuat Nesya syok tidak percaya jika sang kakak benar-benar menghajar pria kejam tersebut.“Nes, kamu masih mendengar kakak, kan?” tanya Rafi karena tidak ada respon dari Nesya.“I-iya, Kak. Tapi, kenapa kak Arya malah menghajarnya sampai masuk rumah sakit, kalau mati bagaimana, kak Arya bisa masuk penjara. Aku hanya minta Gunawan tanggung jawab dan dia masuk penjara, itu saja, Kak.” Rafi tersenyum dibalik sambungan ponselnya.“Tidak ada seorang kakak yang tinggal diam jika adiknya terluka, Nes. Kamu tidak perlu khawatir, Gunawan tidak mati, cuma babak belur. Selebihnya nanti kak Ar
last updateLast Updated : 2023-12-20
Read more

Bab 16 kebingungan Gunawan

Gunawan membuka matanya, melihat sekeliling ruangan. Yang ia rasakan saat ini kepala dan seluruh tubuhnya sakit dan kaku. Ia melirik ke kiri dimana Sarah, putrinya, sedang tertidur di sofa panjang. “Sarah,” panggilnya lirih. Sarah tersentak dan langsung bangkit dari tidurnya dan menghampiri papanya.“Papa, papa sudah sadar.” Sarah memegang tangan Gunawan.“Hem, air.” Dengan sigap Sarah mengambil air dan membantu papanya minum.“Pelan-pelan, Pa. Aku panggilkan suster dulu ya.” Gunawan hanya diam, Sarah kemudian keluar untuk memanggil suster setelah Gunawan selesai minum. “Sus, papa saya sudah sadar,” ucap Sarah pada suster jaga."Papa?Saya pikir suami ibu.” Suster bangkit dari duduknya.“Suster ngelawak, saya anak kandungnya.” Sarah kemudian sedikit menarik suster tersebut berjalan mengikutinya. “Habisnya papanya Ibu masih terlihat muda sekali,” gumam suster. “Hah, Suster ini. Bisa saja.” Suster itu tertawa kecil mengikuti Sarah masuk kamar rawat Gunawan.Suster memeriksa denyut
last updateLast Updated : 2023-12-22
Read more

Bab 17 Rencana Pernikahan

Dua minggu sudah Nesya dan Gunawan berada di Surabaya. Mereka ada di tempat tinggal masing-masing. Nesya saat ini berada di rumah utama keluarga dari papanya, rumah almarhum opanya, Bram Sanjaya. Yang saat ini ditempati Bianca, adik sang Papa. Walau sudah sering berkunjung, Nesya tampak masih canggung berada ditengah-tengah keluarga papanya. Ditambah sang papa sudah tiada. “Nes, ayo sarapan. Tante sudah masak kesukaan kamu,” ajak bu Bianca pada Nesya yang tengah duduk di teras samping rumah sambil memberi makan ikan di kolam ikan. “Nanti saja, Tante. Masih mual.” “Loh, ini sudah jam sembilan, sebentar lagi kakak kamu datang.” Nesya dengan malas meletakkan kotak makanan ikan di meja lalu sekilas tersenyum melihat Bu Bianca. Bu Bianca merangkul Nesya masuk kedalam menuju ruang makan.Nesya melihat makanan dimeja dan mencium aroma makannya seketika perutnya mual“ Tante maaf, Nesya mual!” Nesya menutup mulutnya dan ingin muntah, ia pun berlari kecil menuju kamar mandi tamu.Bu Bianca
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

Bab 18 Seperti Almarhum Papa

“Kenapa kamu mau menikah denganku, bukannya kamu membenciku?” tanya Nesya pada Gunawan.“Bukankah kamu yang meminta aku bertanggung jawab,” jawab Gunawan melihat Nesya duduk disampingnya.“Yang aku mau, kamu masuk penjara.” Nesya menatap dingin ke arah Gunawan. “Kenapa kamu tidak melaporkan saja.” Gunawan masih melihat Nesya “Aku tidak mempunyai bukti kuat untuk memasukkan kamu ke penjara.” Gunawan tertawa kecil.“ Bukannya keluargamu mempunyai kekuasaan?” “Aku tahu.” Nesya menatap Gunawan kembali.“Lantas?” “Aku tidak mungkin hamil tanpa suami.” Nesya kembali berlinang air mata. Gunawan bagkit dari duduknya lalu berjalan mengambil tisu dan memberikannya pada Nesya.“Ya, aku tahu. Kita akan menikah hanya untuk sebuah formalitas tanpa ada rasa yang lebih,” ujar Gunawan.“Aku juga tidak pernah mengharapkan itu.”“Tapi aku benar-benar minta maaf atas perbuatanku, Nes.” Nesya menganguk karena sudah tahu Gunawan pasti dalam tekanan sang Kakak' dan imbasnya jika kakaknya bertindak leb
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

Bab 19 Mood Berubah-ubah

Gunawan keluar dari kantor KUA bersama Nesya. Mereka baru saja mendaftarkan data diri mereka untuk pernikahannya nanti. Gunawan yang memang terpaksa menikahi Nesya tampak memasang wajah datar, jika bukan karena Nesya hamil anaknya, mungkin ia tidak akan pernah menikah dengan wanita yang ia anggap sudah merusak rumah tangga putrinya, Sarah. Begitupun Nesya yang juga terpaksa menikah dengan Gunawan karena ia dinodai Gunawan.Gunawan berjalan santai tetapi langkahnya begitu lebar membuat Nesya kesusahan mengimbangi langkahnya. Tiba-tiba Nesya menarik lengan Gunawan.“Kamu bisa tidak jalanya pelan!” gerutu Nesya.Gunawan menghela nafas panjang lalu melihat Nesya yang memegangi perutnya. Gunawan lalu meraih tangan Nesya dan mengandengnya masuk kedalam mobil.Gunawan memberikan sebotol air mineral yang sudah dibukanya.“Ini minum.” Gunawan menyodorkan botolnya.“Terima kasih,” balas Nesya. Nesya meminumnya sampai habis setengah karena sedari tadi ia menahan haus.“Kenapa tidak bilang kalau h
last updateLast Updated : 2024-01-01
Read more

Bab 20 Merubah Panggilan

Bintang saat ini sedang liburan sekaligus berkunjung ke rumah Nesya yang ada di Surabaya. Bintang hanya ingin memastikan Nesya baik-baik saja. “Kamu kenapa menangis, Nes?” tanya Bintang sang sahabat.“Rasanya berat, Kak. Harus menikah dengan pria kejam seperti Gunawan, apalagi setiap bertemu aku harus berpura-pura bersikap manis, manja padanya. Melihatnya saja aku merasa ingin mencakar wajahnya,” celoteh Nesya sambil mengusap air matanya.Bintang tersenyum.“Sabar, Nes. Dia ayah dari anakmu. Tapi jujur, pak Gunawan itu orang yang setia, buktinya sampai sekarang tidak menikah dari anaknya kecil sampai anaknya menikah.” “Halah! Tidak menikah lagi bukan berarti setia, mungkin perempuannya di luar sana pasti banyak. Kita itu tidak tahu kelakuan dia itu seperti apa?” Bintang tersenyum lalu bangkit dari duduknya.“ Nes, aku pamit ya. Maaf, aku nanti tidak bisa hadir di pernikahanmu.” “Iya, tidak apa-apa. Lagian nikah cuma di kantor KUA. Tidak ada pesta.” “Iya, aku mengerti. Bye,” ucap Bi
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status