All Chapters of Desakan Perceraian dari Saudara Laki-Laki: Chapter 341 - Chapter 350

810 Chapters

Bab 341

Sita menatap Boni yang sedang mencari namanya di WhatsApp. Dia berbicara dengan canggung, “Kamu tidak akan bisa menemukan kontak WhatsApp-ku.”“Bagaimana mungkin aku tidak menemukannya? Bahkan chatmu aku sematkan.”Boni jelas mengingat jika chat Sita benar-benar dia sematkan. Bagaimana mungkin bisa tidak ada?Sita terbatuk, “Aku diblokir.”“Siapa yang memblokirmu?”Setelah melihat nama adik perempuannya benar-benar ada di kontak diblokir, Boni menoleh dan berkata kasar, “Apa kamu yang melakukannya? Sialan, siapa yang menyuruhmu membuka ponselku dan memblokir Sita?”Perempuan itu menangis tersedu-sedu dengan berkata, “Aku dulu memintamu untuk menyematkan chatku, tetapi kamu menolaknya. Sekarang, kamu malah menyematkan chat wanita lain. Jelas-jelas aku adalah pacarmu!”“Apakah kamu dapat dibandingkan dengan Sita? Apakah itu juga pantas?”Ketika Boni berbicara kasar, dia menyadari bahwa Sita masih ada di sebelahnya. Seketika dia langsung menahan ekspresi marahnya dan berbalik menatap Sita
Read more

Bab 342

Perempuan itu akhirnya menyadari ketakutannya. Jadi dia hanya bisa menerima, “Oke, aku akan pergi. Jangan marah. Untuk sekarang, kita tenang dulu. Aku akan berbicara denganmu lagi saat kamu sudah kembali ke Manado.”Mata sipit Boni sangat dingin. Dia sebenarnya merasa tidak ada yang perlu dibicarakan.Selama itu tidak melibatkan batasannya, dia sebenarnya bisa mengabaikan sifat dan taktik pacarnya, tapi sekarang karena dia sudah melibatkan adik perempuannya, itu tidak bisa dibiarkan.Pria itu menjawab dengan suara pelan dan hanya bisa mengirim wanita gila itu untuk sementara waktu kembali ke Manado, agar tidak menimbulkan masalah bagi dirinya saat tinggal di Surabaya. Dia semakin khawatir perempuan ini akan mencari masalah dengan Sita!Setelah menerima jawaban Boni, perempuan itu dengan senang hati mengemasi kopernya. Selama dia tidak mengucapkan selamat tinggal, setelah Boni kembali ke Manado, dia akan menangani Boni dengan patuh.Setelah Boni selesai berganti pakaian, dia keluar dan
Read more

Bab 343

Seluruh tubuh Husein diselimuti kesuraman, dia sangat mudah tersinggung.Sekretaris Lia mengernyitkan dahi dan berkata, “Manajer hotel mengatakan bahwa pria yang menginap di presidential suite itu, pacarnya menelepon polisi karena dia mengetahui bahwa pria itu selingkuh dengan wanita lain.” Husein mengerutkan bibirnya yang tipis dengan dingin, “Siapa perempuan itu?”Kening sekretaris mulai keringat dingin. Mengapa bosnya masih bertanya hal yang sudah tahu jawabannya? Ini jelas sebuah pembelaan. Dia hanya bisa mengerutkan kening dan menjawab, “Gadis itu adalah Nona Muda.”Seusai berbicara demikian, sekretaris Lia merasa suasana di dalam mobil berubah drastis.Setelah beberapa saat, bibir tipis Husein mengerut dingin membentuk satu garis lurus, “Jalan.”Sekretaris Lia sedikit bingung. Jalan? Jalan ke mana?——Di sisi lain, setelah Sita masuk ke dalam mobil dan tiba-tiba melirik ke kaca spion.Boni yang sedang menyetir, “Sita, ada apa?”“Tidak ada apa-apa.”“Sudah larut sekarang, ayo kit
Read more

Bab 344

Sita tersenyum, “Oke, aku ingin mencobanya.”Lagi pula, dia sudah tidak perlu khawatir masalah uang lagi. Saat dia masih kecil, dia tidak punya uang untuk belajar piano, dan hal itu meninggalkan sedikit penyesalan baginya.Sekarang dia ingin menebus penyesalannya.Bibi berkata dengan gembira, “Sita, belajarlah piano. Kakakmu kebetulan adalah seorang guru piano, jadi dia bisa lebih banyak mengajarimu.”Sebagai seorang pianis, Boni telah menyembunyikan prestasi dan ketenarannya saat ini. Lalu meminta timnya membuka kursus piano di Surabaya. Bagaimanapun, meskipun dia berbohong, dia tetap harus melakukannya.Pelatihan itu hanya boleh menerima satu siswa yaitu Sita, dan Boni sendiri yang akan mengajarinya.Sita berbincang dengan Boni tentang piano, kemudian dia pergi ke kamar mandi dan keluar. Boni sudah tidak ada lagi di ruang tamu.Dia melirik ke arah balkon, tetapi tidak ada seorang pun di sana, “Di mana kak Boni?”“Dia bilang kalau ada urusan jadi dia pergi duluan. Dia memintaku untuk
Read more

Bab 345

Sita tidak menyangka akan bertemu Felix di bank, dia berhenti sejenak, “Mengurus sesuatu. Senior, apa yang kamu lakukan di bank sepagi ini?”“Ehem. Aku ke bank juga untuk mengurus sesuatu.”Ekspresi Felix sedikit tidak wajar, dia juga tidak mengatakan apa yang dirinya sendiri lakukan di bank.Namun, tidak lama kemudian, seorang staf bank berjas muncul, “Apakah kalian berdua di sini untuk mengurus pinjaman?”Felix menjawab dengan ekspresi canggung, “Saya.”Staf bank itu memandang Felix dengan ekspresi datar, “Silahkan duduk dan tunggu di sebelah sana. Nyonya, apa yang ingin anda urus?”Sita menyerahkan nomor antrean di tangannya, “Saya yang tadi pagi menelepon.”Ekspresi staf itu seketika menjadi ramah, “Apakah anda Nona Sita? Silahkan ikut dengan saya. Manajer kami sudah menunggu anda.”Sita juga tidak menyangka staf bank itu tiba-tiba menjadi begitu ramah. Dia melirik Felix dengan canggung, kemudian mengikuti staf itu ke ruang VIP.Felix berdiri di luar dan memperhatikannya lama. Dia
Read more

Bab 346

“Sita, apakah urusanmu sudah selesai?”Sita mendongak dan melihat Felix berjalan di depannya, ekspresinya menjadi tegang, “Hampir selesai. Apakah kamu juga sudah selesai mengurus pinjamanmu?”Seusai Sita berbicara, Felix menghela napas, “Belum. Prosesnya sedikit merepotkan. Bagaimanapun, hal seperti ini perlu dilakukan secara perlahan dan tidak bisa langsung selesai dalam beberapa saat. Ayo pergi, kamu mau kemana biar kuantar?”“Aku berencana ke ruang belajar mandiri kampus, jalannya tidak searah dengan studio, jadi aku pergi sendiri saja.”“Kebetulan, aku juga berencana ke sekolah hari ini. Bukankah suatu kebetulan? Jadi ayo pergi bersama.”Sita tidak pernah terpikirkan kebetulan itu, tetapi dia juga tidak terlalu memikirkannya. Lagi pula, studio senior juga didirikan dengan bantuan dari sekolah, jadi mungkin sesekali dia akan kembali ke sekolah untuk melakukan mempromosikan studionya.Felix mengemudi sambil berbicara, “Sita, apa yang kamu urus di bank? Bahkan sampai masuk ke ruang V
Read more

Bab 347

Sita mendengar junior-junior di dekatnya membuat keributan, seketika dia merasa sangat malu. Bahkan yang lain juga mulai membuat keributan, meskipun tidak tahu apa yang sedang terjadi.Dia menatap Felix dengan malu. Felix menatap dengan penuh harap, “Sita, apakah kamu masih memiliki keraguan?”Sita teringat apa yang dilihatnya di restoran yang viral kemarin siang, “Senior, bukankah sekarang kamu sudah punya pacar?”Setidaknya teman kencan buta itu, sudah bertemu dengan orang tua Felix.Felix segera membantah, “Sita, aku tidak punya pacar. Kamu salah paham.”Saat ini, sekelompok orang muncul di koridor sebelah gedung kantor.Husein berdiri di koridor dan melihat Sita berdiri di luar gedung. Seorang pria berlutut dengan satu kaki di depannya, terlihat mirip dengan pemilik studio itu.Kepala sekolah tersenyum sambil berkata, “Tuan Husein, menyatakan perasaan seperti ini di kampus bukankah hal yang mengejutkan. Mereka adalah anak muda.”Husein sedikit menyipitkan matanya, “Memang tidak men
Read more

Bab 348

“Dia bahkan tidak keberatan kamu pernah bercerai, kenapa masih ragu?”“Iya, senior itu sangat romantis. Terimalah dia. Apalagi yang kamu ragukan sampai menolak pria sebaik dia?”Setelah mendengar kata-kata itu, Felix menunjukkan ekspresi bangga. Dia sudah mengejar banyak perempuan selama bertahun-tahun dan hampir tidak pernah gagal.Mendapatkan Sita bukanlah hal yang mudah. Dia akhirnya mengerti mengapa Sita selalu menolak dirinya. Ternyata karena Sita sudah pernah bercerai dan merasa rendah diri, sehingga dia takut untuk menerima perasaannya.Setelah memikirkannya, Felix merasa bahwa peluangnya lebih besar kali ini. Selama dia bisa menikah dengan Sita dan meminta kakaknya berinvestasi dan mendukung perkembangan studionya, dia akan menjadi sukses dan terkenal. Setelah itu, dia bisa bercerai.Ekspresi Sita rumit. Meskipun tidak enak untuk menolak di depan begitu banyak orang. Tetapi dia tetap ingin mengatakannya dengan jelas agar tidak membuat kesalahpahaman itu menjadi lebih besar.Si
Read more

Bab 349

Setelah mendengar ucapan manusia anjing itu, ekspresi Sita berubah drastis. Apa yang sebenarnya ingin Husein lakukan?Mereka akan bercerai besok. Haruskah dia memberitahu semua orang tentang hubungan mereka sehari sebelum perceraian?Jantung Sita serasa akan copot.Saat ini, kepala sekolah berseru pada Felix, “Apanya yang sepupu? Tutup mulutmu!”Mereka jelas pasangan muda!Felix juga terlalu berani, bahkan sampai ingin mengejar istri Husein, orang terkaya itu, tanpa melihat siapa dirinya!Ketika Sita mendengar kata ‘sepupu’, suhu di wajahnya semakin meningkat.Dia teringat saat terakhir kali Wendy menyebarkan rumor tentangnya, Husein secara pribadi membawa akta nikahnya dan melemparkannya ke meja kepala sekolah. Sehingga kepala sekolah tahu bahwa dia sudah menikah dengan Husein.Husein menatap Felix dengan tatapan tidak bersahabat, “Apakah kamu pantas menembaknya? Aku tidak setuju dengan hal ini!”Wajah Felix menjadi lebih pucat, “Tuan Husein, dengarkan penjelasanku!”Saat ini, Sita be
Read more

Bab 350

Setelah mendengar ucapan itu, Husein tidak hanya tidak marah, tetapi dia juga merasa suasana hatinya sedikit senang.Karena Sita mengatakan itu, apakah itu berarti dia tidak menyukai Felix?Namun kondisinya dengan Felix bagaimana bisa sama? Dia bukan pria kampung, jelas tidak akan jauh dari ekspektasinya!Bibir tipis pria itu sedikit melengkung, “Itu artinya pandanganmu tidak terlalu buruk. Karakter Felix tidak baik, dia punya ambisi besar, tetapi tidak memiliki kemampuan, sombong, dan perhitungan.”“Husein, apa menarik bagimu merendahkan orang lain seperti itu?”Meskipun Sita tidak menyukai senior Felix, tapi dia memang merasa Felix cukup ambisius. Tapi tidak seharusnya manusia anjing itu berkata begitu buruk.“Aku mengatakan yang sebenarnya.”“Menurutku biasa saja, jangan mengatakannya lagi.”Sita menoleh dan melihat ke luar jendela mobil. Dia jelas menolak untuk terus berinteraksi dengan Husein.Husein melihat bagian belakang kepala Sita, dan hatinya menjadi sedikit gelisah, terutam
Read more
PREV
1
...
3334353637
...
81
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status