Home / Urban / Pembalasan Dendam Si Sulung / Chapter 31 - Chapter 34

All Chapters of Pembalasan Dendam Si Sulung: Chapter 31 - Chapter 34

34 Chapters

30. Ia Itu Sepertimu

Satu minggu telah berlalu.Daxton duduk termenung di danau belakang Guiner Mansion. Wajah anak lelaki itu begitu murung."Tuan Muda!" Sampai Nozer datang menyapanya dengan senyuman hangat."Nozer!" Daxton segera menggeser tubuhnya, seolah mempersilakan Nozer untuk bergabung, duduk di batang pohon tumbang yang telah lama mati itu."Selamat siang, kenapa Tuan Muda di sini seorang diri?" Nozer bertanya dengan hangat. Lelaki itu tak duduk di sebelah Daxton, melainkan berlutut di hadapan sang majikan muda.Kemurungan kembali datang di wajah Daxton, dan Nozer segera mengerti apa yang menjadi penyebab kemurungan itu."Tuan pasti memiliki alasan mengapa melarang Tuan Muda untuk mengikuti karya wisata ke museum," ucap Nozer seraya bangkit dan menepuk bahu Daxton.Alasannya karena ia tak ingin fokusmu terpecah, ia ingin dalam kepalamu hanya ada tentang politik. Malang sekali dirimu, Tuan Muda. Dalam hati Nozer mengasihani Daxton. Tetapi segera lelaki itu menyadari, bahwa Daxton tak perlu dikasi
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

31. Mungkin Benar

Hari libur. Seharusnya Daxton bisa menikmati hari libur dengan bermain. Seperti kebanyakan anak-anak sebayanya. Tapi, ia bukan bagian dari anak-anak itu.Sejak tadi Daxton hanya duduk diam di meja makan. Mendengarkan obrolan Gozard, dan Posie. Tak ada obrolan hangat semacamnya. Itu hanya obrolan politik, yang tak dipahami oleh Daxton sama sekali.Setelah berbincang cukup lama. Dan mengabaikan Daxton. Akhirnya Gozard dan Posie menatapnya."Kau harus ikut ayahmu hari ini, Daxton," ucap Posie dengan tenang. Raut wajahnya tanpa ekspresi.Gozard menghela napas. Ia menatap Posie sebentar, lalu kembali menatap Daxton. "Ayo pergi, Daxton!" ajak Gozard yang kini sudah bangkit dari kursinya.Daxton segera turun dari kursinya. Ia menatap Posie sebentar, lalu segera menyusul Gozard yang sudah berjalan menjauhi ruang makan.Begitu masuk ke mobil, dan duduk di bangku penumpang bersama Gozard. Daxton melirik ayahnya itu sebentar. Ia lalu kembali menundukkan kepala."Ada apa? Kau ingin bertanya sesua
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

32. Kebanggaan

Jonas termangu menatap tangan kirinya yang dipasangi infusan."Apa yang sebenarnya terjadi, Jon?" tanya Wozard seraya menghela napas.Jonas mengerjap. Ia lalu meringis menatap ayahnya itu."Bisa kau jelaskan pada ayahmu ini?"Jonas menganggukkan kepala ragu.Ia lalu mulai menegakkan tubuhnya perlahan, dibantu oleh Wozard."Aku—" Jonas berhenti sejenak seraya mengamati wajah Wozard. Sejujurnya ia tak cukup berani untuk berhadapan dengan ayahnya, menjelaskan tentang semuanya.Padahal ia sendiri telah berjanji untuk tak terlibat masalah apapun. Tapi, ia telah gagal menepati janji itu. Ini tentu amat disayangkan."Bagaimana, Jon? Aku akan mendengarkanmu, tenang saja," ucap Wozard menyadari putranya tampak kesulitan untuk menjelaskan.Jonas menghela napas lalu mengganggukkan kepala. "Aku terlibat keributan lagi. Padahal aku sudah berjanji pada ayah untuk tak terlibat keributan apapun lagi," ucapnya dengan raut wajah bersalah."Aku mengerti, Jon. Kau mungkin punya alasan mengapa kau harus m
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

33. Janji

Hari libur telah berakhir. Waktunya bagi Daxton untuk kembali ke sekolah. Sejujurnya Daxton tak senang ke sekolah. Apalagi bertemu dengan Nafferic, dan teman-teman kelasnya.Pagi ini Daxton kembali naik bus sekolah. Seperti yang diucapkan oleh Gozard, bahwa ia harus mulai mandiri. Termasuk tidak diantar jemput lagi.Ban bus berderit, dan berhenti tepat di depan sekolah.Daxton segera keluar dari bus. Hari ini ia bersemangat ke sekolah. Dan berharap bisa segera pulang untuk ikut ke rumah sakit. Ibunya bilang Daxton akan bisa melihat calon adiknya nanti."Hai, Daxton! Selamat pagi!"Seulas senyum terbit di wajah Daxton begitu saja. Ia bahkan membalas lambaian tangan dari seseorang, yang menyapanya."Selamat pagi, Darcel!"Darcel tersenyum lebar, walau ia sedikit heran karena menyaksikan Daxton, yang pagi ini tampak ceria."Ayo masuk ke kelas!" Sekarang Daxton bahkan mengajak Darcel dengan riang.Sejujurnya Darcel ingin bertanya. Tetapi, ia terlalu senang untuk menyaksikan Daxton yang ri
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more
PREV
1234
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status