Beranda / CEO / Pemuas Nafsu Sang CEO / Bab 11 - Bab 20

Semua Bab Pemuas Nafsu Sang CEO : Bab 11 - Bab 20

26 Bab

Bab 11 Terpaksa Berbohong

Vira menghirup udara sebanyak-banyaknya begitu ia tiba diluar sambil bersandar sejenak di pintu ruangan Nathan sambil memejamkan matanya."Vira!" ujar seseorang yang langsung membuat Vira terkesiap."A-ana, kau mengagetkanku saja," gerutu Vira."Kenapa? Kenapa wajahmu tegang begitu? Apa Pak Nathan memarahimu?" tanya Ana."Tidak! Bukan seperti itu. Dia tidak memarahiku, hanya saja dia memberiku banyak sekali pekerjaan karena aku sudah libur terlalu lama," sahut Vira berbohong sambil berjalan menuju meja tempatnya bekerja."Oh, syukurlah! Aku kira dia memarahimu," ucap Ana yang mengikuti langkah Vira."Vira, aku ingin bertanya padamu.""Apa? Katakan saja!" sahut Vira sambil berkutat dengan komputer yang ada dihadapannya."Darimana kamu mendapat uang untuk membayar biaya operasi ibumu? Apa Andi yang memberikannya?" tanya Ana.Vira terdiam, ia menghela nafasnya berat saat Ana menyebut nama bajingan itu. Vira masih sakit hati saat dia mengingat penghianatan yang dilakukan oleh lelaki itu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-01
Baca selengkapnya

Bab 12 Tempat Kerja Yang Baru

Pikiran kotor Nathan tidak bisa berhenti membayangkan betapa sempurna tubuh Vira saat tidak ada sehelai benang pun yang menutupinya."Pak Nathan," ucap Vira sambil menatap lelaki yang kini sedang berdiri tepat dihadapannya seraya tersenyum penuh kemenangan.Vira merasa semakin gelisah saat ia menyadari bahwa mereka hanya berdua saja di dalam apartemen itu."Kenapa kau lama sekali, Vira? Aku sudah menunggumu sejak tadi, aku kira kau tidak akan datang," ucap Nathan sambil menelisik dan mengusap wajah hingga leher Vira membuat tubuhnya meremang."Maaf Pak, tapi tadi jalanan agak macet," sahut Vira berdusta."Begitu ya?" tanya Nathan sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.Nathan bukanlah orang yang bodoh, dia sudah terlalu sering berlalu lalang di jalanan dan tidak ada yang namanya jalanan macet di jam seperti ini."Benar karena itu? Bukan karena kau takut dan ingin lari saja kan?" tanya Nathan.Vira mendelik. Sial! Kenapa dia bisa tahu?"Tidak pak, sama sekali tidak seperti itu," sahut V
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-02
Baca selengkapnya

Bab 13 Noda Merah

"Jangan menahannya, Vira! Aku ingin mendengarnya," ucap Nathan."Mendesahlah Vira! Aku tahu kau menikmatinya," ucap Nathan lagi dengan nafas memburu.Vira tidak menjawab, tubuhnya seakan sudah pasrah dibuatnya. Dia membiarkan lelaki itu menyentuh bagian manapun yang ia sukai. Vira hanya bisa berharap waktu segera berlalu dan pagi akan segera tiba."Maafkan aku, ibu!" lirih Vira dengan air mata yang mulai menetes.Malam ini akhirnya Vira benar-benar melepaskan kehormatannya sebagai seorang wanita di atas ranjang milik Nathan.Di dalam hati Vira menangis, seketika dirinya teringat pada Ningrum yang pasti akan kecewa andai mengetahui semua ini."Maafkan aku ibu!"***Sinar matahari pagi mulai menyeruak masuk melalui celah-celah jendela kamar apartemen dan membuat tidur Nathan merasa terusik.Nathan membuka matanya dan dia hendak bangkit dari tempat tidurnya. Namun, pergerakannya terhenti ketika ia merasakan ada sebuah tangan yang melingkar di perutnya.Dia baru menyadari bahwa Vira bera
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-03
Baca selengkapnya

Bab 14 Hutang Piutang

Vira dan Ningrum terhenyak, Ningrum benar-benar merasa marah atas sikap lancang lelaki tua itu."Singkirkan tangan kotormu dari putriku!" sentak Ningrum."Jangan berani-berani kau menyentuhnya atau kau akan menyesal nantinya!" ucap Ningrum lagi merasa geram.Handoko tertawa."Bagaimana Vira? Apa kau bersedia? Jika kamu mau menjadi istriku, akan aku pastikan kamu hidup dalam kemewahan," ucap Handoko."Cih!" Vira berdecih."Maaf pak, lebih baik aku menjadi gelandangan dari pada aku harus menjadi istri dari lelaki tua bangka sepertimu," ucap Vira menolak."Begitu ya? Tapi bagaimana jika aku tetap memaksa untuk menikahimu?" tanya Handoko sambil tersenyum miring."Sekarang juga kau harus ikut denganku!" Handoko langsung mencengkeram dan menarik paksa tangan Vira."Tidak! Tolong hentikan Pak Han, jangan bawa putriku!" teriak Ningrum."Lepaskan! Lepaskan aku, pak!" teriak Vira mencoba berontak namun sia-sia karena tenaganya jelas tidak sebanding dengan tenaga lelaki itu."Hari ini juga kau h
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-04
Baca selengkapnya

Bab 15 Lelaki Sampah

"Sssshhh!" Tiba-tiba Nathan meringis saat Vira menempelkan sapu tangan itu di wajahnya."Tahan sedikit ya, ini pasti sakit," ucap Vira."Tidak, aku hanya sedikit kaget saja," sangkal Nathan.Vira tersenyum lalu mengangguk mencoba mempercayai saja ucapan lelaki itu."Pak, apa yang anda lakukan disini?" tanya Vira."Aku kemari hanya untuk mengantarkan ponselmu yang tertinggal di apartemenku," sahut Nathan."Benarkah?" tanya Vira yang sama sekali tidak tahu jika ponselnya tertinggal.Nathan merogoh saku jasnya lalu menyerahkan ponsel milik Vira."Terimakasih pak, aku bahkan tidak tahu kalau ponselku tertinggal," ucap Vira."Tapi seharusnya anda tidak perlu repot-repot pak, anda bisa memberikannya kepadaku saat di kantor tanpa harus datang kemari.""Tidak apa-apa, lagi pula aku memang ada urusan di sekitar sini. Dan aku harus mengembalikan ponselmu karena kau tahu? Jika sewaktu-waktu aku bisa saja menginginkanmu lagi," ucap Nathan.Vira mendelik sambil menelan salivanya secara kasar.Uhuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-06
Baca selengkapnya

Bab 16 Asisten Pribadi

Dalam perjalanannya, Nathan terlihat sedang memikirkan sesuatu. Dia kembali teringat dengan kondisi rumah Vira, Nathan merasa miris jika melihatnya. Nathan kemudian merogoh saku untuk mengambil ponselnya, ia pun terlihat sedang menghubungi seseorang."Halo," ucap Nathan kepada seseorang yang ada diseberang telepon."Tolong carikan sebuah rumah untukku!"Setelah kepergian Nathan, Vira kembali masuk ke dalam rumahnya."Bu, waktunya minum obat," ucap Vira kepada Ningrum yang saat ini sedang berbaring diatas tempat tidurnya."Apa Nak Nathan sudah pulang?" tanya Ningrum dan Vira pun mengangguk."Iya Bu, Pak Nathan baru saja pergi, dia juga menitipkan salam untuk ibu. Katanya terimakasih untuk kopi dan kuenya, dia juga mengatakan bahwa dia menyukai kue buatan ibu," ucap Vira pada Ningrum."Sepertinya Nak Nathan itu lelaki yang baik, dia sangat berbeda dengan orang-orang kaya yang lainnya," ucap Ningrum sambil tersenyum.Vira menghela nafasnya panjang."Entahlah bu," sahut Vira. Dia sendiri
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-11
Baca selengkapnya

Bab 17 Seekor Singa Lapar

"Pindah? Tapi kenapa pak? Kenapa kami harus pindah? Lagi pula kami harus pindah kemana? Rumah kontrakan itu satu-satunya tempat tinggal yang bisa kami sewa dengan murah, jadi bagaimana mungkin kami meninggalkan kontrakan itu," ucap Vira."Vira, bukankah rumah itu terlalu kecil untuk kalian tinggali? Aku juga tidak mau jika lelaki yang kemarin itu datang dan mengganggu kalian lagi. Jadi aku sarankan supaya kalian pindah saja dari sana, soal kemana kalian akan pindah kamu tidak perlu khawatir karena aku sudah menyiapkan rumah untuk ibu dan adikmu," ucap Nathan.Vira sontak merasa kaget, rumah? Untuk kami?"Terimakasih sebelumnya karena anda begitu perduli. Tapi pak, anda tidak perlu repot-repot sampai harus membelikan rumah untuk kami. Aku takut aku tidak akan bisa membayar semuanya, pak.""Vira, kamu tidak perlu khawatir. Aku tidak akan menghitung rumah ini ke dalam hutangmu padaku. Anggap saja ini sebagai bonus karena selama ini kamu sudah bekerja dengan sangat baik di perusahaan ini.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-11
Baca selengkapnya

Bab 18 Ruang Rahasia

Ceklek!Pintu ruangan itu terbuka, menampilkan sebuah ruangan gelap yang ada didalam sana. Nathan pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam lalu menekan saklar lampu ruangan itu."Masuklah!" titah Nathan.Kemudian Vira melangkahkan kakinya masuk ke dalam sana, dirinya tertegun menatap ke sekeliling ruangan yang bernuansa putih tersebut. Dimana di dalam ruangan itu terdapat sebuah ranjang berukuran king size dan beberapa rak yang dipenuhi dengan buku-buku yang tersusun rapi di dalamnya."Sejak kapan ruangan ini ada disini, Pak?" tanya Vira."Sejak awal ruangan ini sudah ada disini, hanya saja kau tidak mengetahuinya. Ini adalah ruangan pribadiku, tidak ada siapapun yang mengetahui tentang keberadaan ruangan ini," sahut Nathan."Seharusnya kamu senang karena kamu adalah orang pertama yang aku bawa masuk kemari," lanjut Nathan lagi.Vira terdiam. Entahlah, Vira tidak tahu apa itu adalah hal yang patut ia syukuri atau tidak, apa ia harus senang hanya karena hal itu?Sedangkan Vira sendiri
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-20
Baca selengkapnya

Bab 19 Kuncir Kuda

Vira sungguh tidak ingin merusak suasana hati lelaki itu dan membuatnya marah. Sesuai janjinya, Vira sudah keluar dengan penampilannya yang sudah terlihat rapi dalam waktu sepuluh menit.Nathan tersenyum melihat Vira yang tampak cantik dan segar meski tanpa polesan make up di wajahnya, membuat pria manapun langsung jatuh hati ketika melihatnya pada pandangan pertama saja.Rambutnya yang dikuncir kuda membuat kecantikannya semakin memancar, bahkan Nathan sampai terpana melihat kecantikan Vira."Pak?" ucap Vira membuat Nathan tersadar dari lamunannya."Ah.. iya, ada apa?" tanya Nathan mendadak gelagapan."Kenapa anda melihatku seperti itu? Apa ada yang salah dari diriku?" tanya Vira."Oh, tidak ada. Hanya saja..." Nathan langsung berdiri dan berjalan menghampiri Vira.Nathan menatap Vira dari ujung kepala hingga ujung kakinya sambil berjalan mengitari tubuh Vira. Hal tersebut sontak membuat Vira merasa gugup, apalagi saat Nathan berdiri tepat dihadapannya sambil menatap wajahnya."A-ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-24
Baca selengkapnya

Bab 20 Rencana Pindah

Vira kemudian masuk ke dalam rumahnya setelah mobil Nathan menghilang dari pandangannya."Assalamualaikum," ucap Vira begitu ia masuk ke dalam rumahnya.Ningrum melirik jam dinding di ruang tamu kontrakannya, jam 20.50. Hampir jam sembilan malam dan Vira baru saja kembali."Walaikumsalam, kamu baru pulang nak?" tanya Ningrum yang sedang duduk di sofa ruang tamu bersama Panji."Tumben jam segini kamu baru pulang, Ra? Biasanya kan kamu pulang jam delapan, ini udah lewat hampir satu jam lho," ucap Ningrum yang sejak tadi mengkhawatirkan putrinya."Iya Bu, maaf sudah buat ibu khawatir dan nunggu lama. Hari ini Vira banyak pekerjaan di kantor, jadi mau tidak mau Vira harus menyelesaikannya terlebih dahulu," jawab Vira yang kini turut duduk di kursi sambil menyandarkan tubuhnya yang terasa begitu lelah."Oh begitu, apa kamu sudah memberikan kue buatan ibu tadi buat Pak Nathan, Ra?" tanya Ningrum lagi."Sudah, Bu.""Apa dia menyukainya?"Vira mengangguk, "Iya Bu, sepertinya dia juga sangat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status