Wajah Davin terlihat tenang, tidak ingin terpengaruh oleh isi pesan yang baru saja dia terima. Dia menguatkan hati, bahwa dia hanya menginginkan Vida. Lantas menegakkan wajah dan mendapati Vida yang menatapnya dingin. Jelas perempuan itu curiga, namun tak ingin bertanya.Davin mengulas senyum hangat, kilat matanya juga lembut tanpa kemarahan, meski Vida masih menunjukan sikap yang mengundang permusuhan.Setelah menyimpan ponsel ke dalam saku, Davin kembali meraih jemari Vida, dan berucap. "Sudah hampir pukul tiga dini hari, ayo kita kembali."Kedua pasang kaki tengah melangkah menapaki pasir putih, tatkala seseorang berteriak. "Ada perempuan tenggelam!""Apa dia sudah gila, berenang di lautan pada jam begini?""Orang waras tidak mungkin mencoba bunuh diri!"Sepasang mata pekat Davin melebar, dan melepaskan genggamannya pada tangan Vida. Ketika mulut yang mempunyai bibir tipis itu tiba-tiba menyerukan kata, "Fani!"Mendadak Vida membeku menatap tangan yang baru saja ditinggalkan suaminy
Last Updated : 2024-01-02 Read more