Semua Bab Iklaskah aku di madu?: Bab 21 - Bab 30

40 Bab

Bab 21

"Mama kenapa sih, benci banget sama Diana. Dia itu salah apa sih sama mama? Suka heran deh!" kesal Dani pasa akhirnya karena merasa tidak tahan dengan ibunya yang masih saja hobi menjelek-jelekkan istrinya. Halimah berdecak kesal. Dia tidak menyukai jika Dani selalu saja membela Diana. "Awas saja kalau kau berani mendekat Diana, siap-siaplah untuk melihat mayat mama keluar dari rumah kita!" Ancam Halimah dengan penuh amarah. Sementara Dani makin frustasi dengan kelakuan ibunya yang seperti setan di telinganya. Karena selalu menghembuskan keburukan dan menginginkan perceraian nya dengan Diana. Entah apa yang ada di dalam pikiran wanita paruh baya itu. Kenapa dia tidak menginginkan kebahagiaan anaknya sendiri? Aneh sekali! Dani sejak tadi hatinya sudah panas melihat Diana yang terus bersama dengan lelaki lain. Gesture tubuh mereka menunjukkan bahwa hubungan diantara mereka bukanlah hanya sekedar teman biasa seperti yang selalu diagungkan oleh mereka.Dani mengepalkan kedua tangannya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-13
Baca selengkapnya

Bab 22

Hendry menegang saat melihat istrinya kini berjalan mendekat padanya dengan wajah garang dan penuh emosi. Diana hanya tersenyum penuh kemenangan melihat Marissa yang kini bahkan telah di jambak rambutnya oleh Hamidah. Wanita cantik yang baru saja mengetahui kecurangan suaminya atas bantuan Diana yang mengirim undangan dan foto-foto kebersamaan Marissa dan suaminya."Eh, kurang ajar! Apa yang kamu lakukan sama aku? Lepas!! Mas Hendry! Tolong aku Mas. Kenapa kamu diam saja melihat aku dianiaya oleh perempuan ini?" rengek Marissa dengan suara menghiba.Hendry memilih mendekati Hamidah alih-alih menolong Marissa dari amukan sang istri."Sayang, udah dong! Malu dilihatin orang lain!" Akan tetapi Hamidah tidak memperdulikan semua perkataan Hendri. Dia terus saja menyerang Marissa dengan membabibuta dan mempermalukannya di hadapan semua tamu yang ada di pesta itu.Setelah puas Hamidah mendekati Diana dengan nafas ngos-ngosan."Terima kasih ya, Jeng! Karena sudah memberikan informasi kepada
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-13
Baca selengkapnya

Bab 23

"Marissa? Astaga! Kenapa mereka tega sekali sama kamu?" Hendry yang merasa iba kepada Marissa akhirnya menolongnya untuk keluar dari semak. Dia memakaikan jas miliknya ke tubuh Marissa. Hatinya tiba-tiba merasa iba kepada wanita itu."Kenapa nasib kita sama kayak gini? Dibuang dan dicampakkan setelah melakukan kesalahan. Marissa, apakah ini tanda kalau aku akan bersama kamu?" monolog Hendry yang membopong Marissa menuju sebuah kursi yang ada di taman.Dia menyenderkan tubuh Marissa dan memeluknya. Hendry berkali-kali mencoba untuk memeriksa. Apakah Marissa masih hidup ataukah sudah meninggal. Dia merasa lega karena nafas wanita itu masih ada walaupun masih tak beraturan.***Dari kejauhan terlihat Hamidah terus memperhatikan mereka. Ada air mata yang menetes di kelopak matanya. Cemburu? Entahlah! Hamidah merasa sudah mantap untuk menggugat sang suami yang secara terang-terangan lebih memilih wanita selingkuhan dia. "Bu, kita mau tetap disini? Apa kita mau jemput tuan? Ini sudah malam,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-13
Baca selengkapnya

Bab 24

Hamidah begitu murka mendapatkan laporan dari anak buahnya yang terus dia perintahkan untuk mengikuti suaminya yang pergi bersama dengan Marissa. "Kurang ajar! Dia rupanya sudah memutuskan untuk memilih perempuan sundal itu dan meninggalkan keluarga ini. Ok! Fine! Aku akan mengabulkan keinginanmu dengan mengajukan gugatan perceraian dan menjadikanmu kembali miskin seperti dulu!" seng Hamidah yang benar-benar merasa murka dengan kelakuan suaminya yang sudah tidak bisa lagi di tolelir seperti sebelumnya.Hamidah kemudian menghubungi pengacaranya. Dia benar-benar sudah mantap akan berpisah dengan Hendry yang sudah membuat hatinya sangat kecewa. Dia tidak bisa lagi memaafkan lelaki itu ketika melihat semua foto-foto yang dikirimkan oleh detektif yang dia sewa melalui emailnya."Kurang ajar! Rupanya dia memang sudah tidak memandangku lagi sebagai istrinya. Buktinya dia bukannya pulang kemari malah pergi ke hotel bersama dengan perempuan kurang ajar itu!" monolog Hamidah kesal luar biasa.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-24
Baca selengkapnya

Bab 25

Dani menatap nanar surat panggilan pengadilan yang ada di tangannya. Dani benar-benar tidak percaya kalau Diana benar-benar tega melakukan itu terhadapnya."Kenapa dia benar-benar mengunggatku ke pengadilan? Padahal aku sudah mengatakan padanya bahwa aku ingin mempertahankan rumah tangga kami." Monolog Dani yang merasakan tubuhnya begitu lemas ketika membayangkan dirinya akan kehilangan Diana untuk selamanya.Dani kemudian langsung bangkit dari tempat duduknya dia berniat untuk mencari Diana di ruangan direksi. Dani membeku di tempat saat melihat Diana yang begitu akrab dengan Bryan yang tampaknya sekarang sudah menjadi rekan bisnisnya. Kecemburuan sontak masuk ke dalam relung hati Dhani yang membuatnya menjadi gelap mata."Jadi karena ini, huh? Makanya kamu tetap saja melayangkan gugatan perceraian untukku? Walaupun aku sudah ribuan kali memohon padamu untuk memaafkanku!" sengit Dani dengan suara gemetar dan kedua tangan yang mengepal sempurna.Dani sudah tidak bisa berpikir jernih l
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-27
Baca selengkapnya

Bab 26

Dani kembali ke rumahnya dengan lesu. Dia kesal saat melihat ibunya yang langsung mencecar dirinya dengan begitu banyak pertanyaan yang membebani dirinya."Kenapa kamu jam segini sudah pulang? Bukankah seharusnya kamu masih sibuk bekerja di kantor?" Tanya sang Ibu sambil menatap wajah kusut Dani.Dani meletakkan barang-barang yang tadi telah dilemparkan oleh security kepadanya. Ketika dia meminta tolong kepada lelaki paruh baya itu. Dulu ketika dia masih bekerja di sana selalu menghormatinya dan menghargai dia. Tadi ketika berhadapan dengannya tampak begitu jijik dengan dirinya.Dani merasa kesal luar biasa atas perubahan nasibnya yang terlalu drastis. "Jawab Dani! Kenapa kamu dari tadi diam saja?" Tanya sang ibu dengan tidak sabar.Dani melotot ke arah ibunya karena benar-benar merasa terganggu dengan kecerewetannya."Sekarang mama puas melihat kehancuran hidupku?" tanya Dani dengan menatap mata sang ibu yang begitu terkejut melihat anaknya mengatakan hal-hal kasar terhadapnya dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-07
Baca selengkapnya

Bab 27

"Raisa, Sayang! Ayo bangun! Nanti kamu terlambat pergi sekolah!" teriak Diana dari arah pintu kamarnya. Diana terlihat buru-buru karena dia juga harus segera berangkat ke kantor. Kini dia sudah menjabat sebagai seorang CEO di perusahaan yang kini telah 100% diserahkan oleh Lukman kepadanya. Kini pamannya sudah kembali berkumpul dengan keluarganya dan menikmati masa tuanya bersama orang terkasih yang lama berpisah karena membantu dirinya mengelola perusahaan yang dia titipkan."Aih, mama! Aku masih ngantuk!" rajut Raisa yang masih terlihat males-malesan di balik selimutnya. Diana dengan lembut menarik tangan putrinya dan membawanya ke kamar mandi dengan cara menggendongnya."Ayo, jangan manja! Anak gadis kebanggaan mama!" puji Diana sambil mencium Raisa dengan penuh kasih.Raisa yang merasakan geli dengan perlakuan Diana, mau tidak mau akhirnya membuka matanya dan mulai mandi sendiri. "Aku bisa mandi sendiri, Mah. Mama siap-siap saja untuk berangkat ke kantor," ucapnya penuh pengertian
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

Bab 28

"Seharusnya ibu bertanya pada diri ibu sendiri atau kepada anakmu sendiri. Kenapa dia sampai berakhir seperti sekarang? Jangan buat onar di kantorkh jika tidak mau masuk penjara!" sentak Diana yang mulai merasa kesal dengan tingkah mantan Ibu mertuanya."Kurang ajar kamu ya, menantu durhaka! Berani-beraniya kamu mengusirku dari sini. Awas kamu!" maki Halimah yang merasa jengkel luar biasa dengan tingkah Diana yang sudah keterlaluan di matanya.Akan tetapi Diana tidak peduli sama sekali dengan semua caci maki yang meluncur dari mulutnya. Diana sudah terlalu biasa mendengarkan ocehannya yang selalu menyudutkan dirinya. Entah apa yang pernah dilakukan oleh Diana di masa lalu sehingga mengundang rasa benci dari wanita yang melahirkan lelaki yang dulu pernah sangat dicintai oleh Diana.Mungkin kalau dulu, Diana selalu mengalah dan menuruti semua ucapan Halimah karena dia ingin menjaga perasaan Dani maupun almarhum ayah mertuanya yang selalu sayang padanya. Tapi kini? Setelah mengetahui per
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

Bab 29

"Mama ini kenapa sih. Bikin malu saja!" sentak Dani kesal luar biasa. Hatinya jengkel kepada sang ibu yang sudah membuat keributan di kantor Diana. Padahal dia sedang berusaha untuk membuat Diana kembali padanya karena dia sudah menyesali perpisahan mereka.Apalagi Dani sudah mengetahui kalau Andien bukanlah anak kandungnya. Ternyata di masa lalu, Marissa tidak hanya menjalin hubungan dengan dirinya tetapi juga beberapa orang lelaki yang lain. Dani sudah mendapatkan bukti otentik tentang kecurigaannya selama ini. Dani telah melakukan tes DNA ulang atas dirinya dan Andien tanpa sepengetahuan Marissa."Kamu kenapa Dani? Kenapa kamu malah marah-marah sama mama. Apakah kamu rela diperlakukan sewenang-wenang oleh perempuan itu? Mama kesal sekali melihat tingkahnya yang seperti bos besar di hadapan mama dan mengusir mama dari perusahaan itu," sengit Halimah dengan mata mental-nyala.Dani mendengus kesal mendengar semua perkataan ibunya yang sangat tidak masuk akal. "Diana memang bos besar p
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

Bab 30

Dani menatap foto pernikahan nya bersama Diana. Ada sesak dan sesal yang dia rasakan saat ini ketika menyadari hidupnya yang begitu sepi dan sunyi tanpa anak dan istrinya yang telah dia sakiti hatinya demi Andien dan Marissa. "Kenapa kami dulu harus kembali ke Indonesia? Dulu saat di luar negeri, kami bertiga hidup bahagia dan selalu penuh dengan kedamaian. Diana istri yang sempurna dan selalu menurut padaku. Dia juga tak pernah keberatan dengan semua perbuatan ibu seburuk apapun itu." Lirih Dani merasa hatinya amat perih saat kembali mengingat masa lalunya bersama Diana dan Raisa yang kini telah kandas menjadi masa lalu yang hilang layaknya embun di pagi hari yang hilang karena panasnya matahari."Raisa, papa kangen, sayang."Lirihnya dengan air mata mulai menetes di kelopak matanya yang semakin cekung dan menghitam. Hal itu karena Dani yang selalu sulit tidur dan sibuk meratapi kebodohannya selama ini. Sungguh, rasa sesal itu amat dalam sehingga membuat Dani merasakan lemas seluruh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status