Semua Bab Gadis Imut Kesayangan Sugar Daddy: Bab 21 - Bab 30

105 Bab

Berkeliling Kota Marrakech Sebelum Kembali Ke Jakarta

"Ohh ... baiklah. Saya puas dengan hasil pekerjaan Anda, Mister William MacRay. Kontraktor terpilih akan membangun rumah pribadi saya sesuai blue print yang Anda buat ini!" tutur Mister Aamir Khalid Wattasid yang bertemu kembali dengan William dan Emmy di sofa lobi hotel. Dia lalu bertanya, "kapan rencananya kalian pulang ke Jakarta?" "Nanti malam kami akan berangkat dari bandara. Kalau ada yang tidak dimengerti oleh pihak kontraktor, silakan hubungi saya saja langsung, Mister Aamir!" jawab William lalu bangkit dari sofa dan berjabat tangan dengan pria konglomerat asal Maroko tersebut. Dia kurang suka melihat cara kliennya menatap Emmy dengan terlalu perhatian.Maka pria asal Maroko itu menerima uluran tangan dari William dan pamit meninggalkan lobi Hotel Dawliz Rabat Art and Spa. Urusannya telah selesai dengan ringkas dan hasil pekerjaan arsitek asal Indonesia itu berada dalam CD yang dibawanya pulang."Kita mau ke mana sekarang, Kak Willy?" tanya Emmy yang dirangkul bahunya memasuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-25
Baca selengkapnya

Menghadapi Kecemburuan Sugar Daddynya

"Kakek, aku memang menyayangi Kak Willy, tetapi usiaku masih 22 tahun. Seharusnya aku masih giat bekerja agar kelak tidak menjadi beban suamiku!" kelit Emmy tak ingin menerima ide menikah di usia dini yang baginya menyeramkan karena akan merampas kebebasannya berkarya.Namun, Nenek Dahlia mengingatkan cucunya, "Kalau begitu jaga dirimu baik-baik bila bepergian ke luar negeri bersama William. Yang namanya khilaf itu susah ditebak kapan datangnya, kalau sudah nasi menjadi bubur baru menyesal. Itu pun tak ada gunanya tanpa ikatan pernikahan yang resmi!"Gadis manis itu pun menganggukkan kepalanya dengan serius. Dia juga mengerti kebenaran perkataan kakek neneknya yang sangat menyayanginya dan tak ingin dia terjerumus ke dalam pergaulan bebas atau menjadi perempuan simpanan om-om. "Ya sudah, kamu pasti capek sehabis penerbangan jauh dari Afrika. Mandi terus tiduran saja, kalau kamu lapar, Nenek sudah siapkan menu lauk pauk di meja makan yang bisa kamu makan kapan saja!" ujar Nenek Dahlia
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-26
Baca selengkapnya

Explicit Intention Si Sugar Daddy

"Makasih ya, Mang Ali sudah dianter jemput ke kantor!" ucap Emmy ceria kepada sopir pribadi William sebelum turun dari mobil Maybach hitam pagi itu.Di teras depan rumahnya yang bak istana negeri dongeng Disneyland, William berdiri bersedekap menunggu gadis imutnya berjalan mendekatinya. Emmy menggigit bibir bawahnya cemas melihat sugar daddynya yang nampaknya masih mengambek efek dia menemui Evan di mall semalam."Selamat pagi, Kakak Sayang!" sapa Emmy menyunggingkan senyum termanisnya. "Pagi! Kamu tahu aku lagi bad mood?" balas William seraya meraih punggung Emmy hingga gadis itu berdiri bergelanyut di dadanya karena terkejut dan menjadi sedikit limbung.Emmy mendongak menatap wajah bercambang tipis dengan sepasang mata beriris cokelat yang memicing dingin. Dia pun tergagap menjawab, "A—aku ... aku tahu, tapi Kak—" Detik selanjutnya bibir Emmy sudah berada di dalam mulut William yang menyedotnya bak vacum cleaner full power. Lututnya terasa melunak bagaikan terbuat dari jeli. Cium
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-27
Baca selengkapnya

Memandangi Kepolosan Sang Perawan

"Big Boss, ada tamu yang nyari di bawah ya!" kata Haikal saat menghadap William di ruang kantornya.Pria itu mengerutkan keningnya karena tidak sedang menunggu tamu, dia lalu bertanya, "Siapa tuh, Mo?""Namanya Evan Knightingdale dari Boston, US. Jauh bingits deh asalnya, gimana Bos, mau ditemuin nggak?" balas Haikal menggaruk-garuk kepalanya. Kasihan juga tamu William karena berasal dari luar negri kalau diusir begitu saja, pikirnya."Okay, gue turun." William pun bangkit dari kursi kerjanya dan berkata kepada Emmy, "Kamu ikut aku yuk, sepertinya si Evan ini teman lamaku deh, namanya familiar cuma rada lupa. Maklum aku dalam setahun ketemu orang baru banyak banget jadi jangan tanya deh daya ingat soal nama payah banget, Baby!" Kemudian Emmy menghela napas, dia menggandeng lengan sugar daddynya. "Kak Willy, kalau aku bilang jujur marah nggak?" tanya gadis itu sambil menuruni anak tangga bersebelahan dengan William."Ngomong aja, kenapa kok aku marah segala?" tukas pria itu hingga mer
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-28
Baca selengkapnya

Berangkat Ke Eropa

"Maafkan aku, Emmy Darling. Aku tadi cemburu buta sama Evan. Pikiranku jadi nggak stabil. Yes, no sex before married. Tapi, kamu perlu ingat satu hal, aku menginginkanmu ... sangat!" ujar William berdiri tegap di hadapan Emmy lalu merentangkan kedua tangannya.Seolah mengerti apa yang diinginkan oleh sugar daddynya yang ganteng itu, Emmy maju ke dalam dekapan William. Dia menyandarkan kepalanya di dada bidang pria blasteran yang sangat mencintainya. 'Akan ada suatu hari di mana kita bersatu dan tak terpisahkan lagi, Kak Will!' batin Emmy dalam diamnya."Kita lanjutin kerjanya aja ya, apa kamu sudah lapar. Aku pengin pesan pizza deh, Chef Juno pinter bikin pizza uuenak banget. Sebentar ya kutelepon ke dapur dulu!" William bergegas ke meja kerjanya lalu mengangkat gagang telepon dan menekan angka tiga yang langsung tersambung ke tempat kekuasaan Chef Juno."Halo, gimana Boss Willy?" sahut Chef Juno ringan.William pun berkata, "Halo, Chef. Aku pengin dibikinin pizza super supreme extra
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-28
Baca selengkapnya

Menikmati Malam Seru Di Amsterdam

Amsterdam, Belanda."Wow, bandaranya ternyata gede banget ya, Kak Willy!" desah kagum Emmy sembari menggandeng lengan sugar daddynya yang sedang mendorong troli berisi koper mereka."Iyalah, Baby. Bandara Internasional Schipol ini ada di urutan ketiga bandara tersibuk di dunia. Orang kalau berkunjung ke Eropa biasanya lewat Bandara Heathrow di Inggris, Bandara Frankfurt di Jerman, atau Bandara Charles De Gaule di Perancis, selain ke sini sih!" jawab William yang sudah kenyang berkeliling dunia karena pekerjaannya sebagai arsitek ternama.Diam-diam Emmy mengagumi pengalaman kekasihnya yang begitu banyak. Mereka berdua naik taksi bandara menuju ke sebuah hotel di Amsterdam. "Kita istirahat dulu semalam di kota ini, besok pagi baru naik kereta ke Rotterdam. Penerbangan 14 jam pasti bikin kamu jetlag!" ujar William sembari mengusap-usap puncak kepala Emmy."Iya, agak berat kepalaku sih, Kak. Apa sore ini mau jalan-jalan keliling kota Amsterdam?" sahut Emmy sambil melihat-lihat pemandanga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-29
Baca selengkapnya

Mengejar Kereta Cepat Menuju Rotterdam

"Bangun, Cintaku! Matahari sudah tinggi di langit Amsterdam," ucap William di tepi telinga Emmy.Gadis kesayangannya masih saja betah berlari-lari di alam mimpi, sementara hari semakin siang. Memang acara jalan-jalan mereka semalam ke Red Light District cukup melelahkan sekalipun begitu menarik. "Ughh ... apa sudah pagi, Kakak Sayang?" lenguh Emmy sembari membuka kelopak matanya yang terasa seperti dilem dan sulit diajak bekerja sama. Pipi lembutnya dihujani kecupan mesra oleh William hingga dia terkikik geli. "Jam delapan sekarang, Baby. Kita harus sarapan lalu mengejar kereta di stasiun untuk berangkat ke Rotterdam. Mister Abram De Vries sudah menunggu kedatangan kita!" jawab William lalu meraup badan pacar kecilnya itu dan membawanya ke kamar mandi.Emmy pun tertawa karena kegigihan sugar daddynya yang berusaha membangunkannya dengan efektif. "Okay, aku sudah bangun sekarang, Kak!" seru gadis itu panik.Akhirnya dia didudukkan di atas kloset oleh William. "Mandi ya, kutunggu di k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-30
Baca selengkapnya

Mendadak Jadi Istri Gadungan

"Selamat beristirahat, Mister MacRay. Oya, apa Emmy ini karyawan Anda atau siapa?" tanya Mister Abram De Vries sebelum melepas kepergian arsiteknya turun dari mobil di depan pintu lobi utama sebuah hotel di Rotterdam."Dia istriku, Sir. Kami baru saja menikah belum lama ini!" jawab William dengan ekspresi serius. Pria itu sengaja melakukannya karena melihat bahwa putra kliennya menaruh minat terhadap Emmy semenjak mereka bertemu di stasiun kereta.Jorges yang mendengar pengakuan William atas status pernikahannya dengan Emmy langsung mendengkus tak senang di bangku samping pengemudi. Dia nampaknya kecewa berat."Baiklah, selamat kalau begitu untuk pernikahan kalian. Istri Anda sangat belia, beruntung sekali bisa menemukan perempuan yang tidak mempermasalahkan perbedaan usia yang sangat lebar jaraknya!" sindir Mister Abram De Vries dengan halus seraya melirik ke arah Emmy yang wajahnya tersipu malu.Gadis itu tidak membantah apa yang dikatakan William mengenai status mereka berdua. Emmy
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-02
Baca selengkapnya

Sepasang Kekasih Di Dalam Badai

"Aahh ... kenyang banget makannya tadi, Kak!" ujar Emmy sembari menepuk-nepuk perutnya. Dia berjalan bersebelahan dengan William di trotoar jalanan kota Rotterdam yang tidak seramai Amsterdam. "Kalau kamu masih lapar, aku yang kaget, Baby. Sekalipun badan kamu mungil, bak penampungan usus kamu kayaknya lebar deh!" sindir William sambil terkekeh menggoda pacar kecilnya yang mengerutkan hidung ke arahnya.Emmy mengendikkan bahunya seraya menjawab, "Habisnya eman-eman kalau ditinggalin gitu aja makanannya, Kak. Kan mahal juga bayarnya!" "Lain kali pesan jangan terlalu banyak menunya deh, aku kuatir kamu sakit perut kalau over makannya. Oya, gimana kalau kita berkunjung ke museum? Masih buka sampai jam sembilan tuh, sempat kalau cuma lihat-lihat masuk sebentar," ajak William sambil merangkul bahu Emmy menyeberangi jalan raya yang cukup ramai kendaraan.Gadis itu menurut saja dengan ajakan William, berkunjung ke museum adalah kegiatan santai yang berkesan. Museum Kota Boijmans Van Beunin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-03
Baca selengkapnya

Meluncur Menuju Berlin

"Emmy, cuacanya masih buruk di Rotterdam. Lebih baik segera kita selesaikan saja cetak birunya dan RAB untuk proyek Mister Abram De Vries hari ini. Besok pagi kita serahkan lalu berangkat ke Berlin setelahnya dengan kereta Eurostar!" ujar William sambil berdiri di balik kaca jendela kamar Hotel Marriot Rotterdam. "Iya, Kak. Aku setuju, kita tidak bisa berjalan-jalan ke luar gedung juga sesuai himbauan Badan Meteorologi dan Geofisika." Emmy menjawab sembari berkutat dengan gambar di kertas striminnya. Kemudian William kembali duduk menghadap laptopnya di tempat tidur karena Emmy menempati satu-satunya meja dan kursi yang ada di kamar tersebut. Mereka berdua tak membuang waktu untuk mengerjakan desain pesanan klien asal Belanda tersebut.Sesuai rencana, keesokan harinya William dan Emmy menemui klien di lobi hotel untuk menyerahkan hasil pekerjaan mereka. "Silakan dilihat terlebih dahulu cetak biru floating cottage desain kami di laptop, Sir. Salinannya ada di CD ini. Kalau kontrakto
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status