Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1781 - Bab 1790

Semua Bab Menantu Pahlawan Negara: Bab 1781 - Bab 1790

1795 Bab

Bab 1781 Layani Aku

Desta tetap berbicara ngawur, sama sekali tidak mengikuti alur percakapan Yugo, tetapi sikapnya sangat sopan, sama sekali tidak ada masalah.Yugo mendengus, lalu mengedipkan matanya ke arah Yomde.Sejak duduk, sorot mata Yomde sudah terpaku pada Sharon. Saat ini, setelah melihat isyarat mata Yugo, dia bangkit dari kursinya dan berjalan menghampiri Sharon, lalu mengamati wanita itu dari ujung kepala hingga ke ujung kaki secara terang-terangan."Seharusnya ini adalah Nona Sharon, 'kan?"Sharon sangat membenci sorot mata yang Yomde tujukan padanya, seakan-akan dia adalah barang pajangan. Namun, melihat isyarat mata dari Desta, dia hanya bisa bersabar dan berkata dengan tenang, "Di hadapan Tuan Muda Yomde, aku nggak berani menyebut diriku Nona, Tuan Muda Yomde, panggil aku Sharon saja."Yomde mengangguk dengan puas. "Dengar-dengar Kota Banyuli terkenal dengan wanita cantiknya. Setelah bertemu langsung, Nona Sharon bahkan lebih cantik dari yang dikatakan orang-orang.""Begini saja, kali ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 1782 Menghancurkan Hukum

Setelah terjatuh ke lantai, tubuh Axel terus berkedut, darah mengalir dari mulut dan hidungnya.Tak lama kemudian, lantai sudah berlumuran darah, sedang Axel sudah tak sadarkan diri.Menyaksikan pemandangan itu, Yomde berkata dengan tidak puas, "Hei, bukankah sudah kubilang padamu jangan membunuh orang! Mengapa kamu menyerangnya separah itu?!""Aku nggak membunuh bocah Negara Nusantara ini, aku hanya membuatnya menjadi koma."Gustav melontarkan kata-kata itu dengan logat kaku.Yomde mendecakkan lidahnya dan berkata, "Kalau begitu, seharusnya kamu juga nggak membuat lantai menjadi berlumuran darah begini, buat sial saja."Mendengar percakapan santai antara kedua orang itu, seluruh anggota Keluarga Unima tersentak kaget. Hawa dingin menjalar dari telapak kaki mereka hingga mencapai kepala mereka.Melalui percakapan kedua orang itu, terdengar jelas bahwa mereka sama sekali tidak menganggap serius nyawa orang lain.Membunuh seseorang sama saja dengan menghabisi seekor semut.Alasan Axel ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 1783 Makin Bersih Makin Baik

Seiring dengan suara tawa liar Yomde, anggota Keluarga Unima malah bergidik ngeri. Saking ketakutannya, mereka sampai tidak bisa berkata-kata.Sharon sangat malu dan marah. Sambil menggertakkan giginya, dia berkata dengan dingin, "Sampai mati pun aku nggak akan membiarkanmu melecehkanku ....""Sharon!"Mendengar ucapannya, ekspresi Desta langsung berubah. Dia buru-buru menyela ucapan putrinya.Dia tahu jelas, menghadapi orang yang tidak memedulikan apa pun dan semena-mena seperti Yomde, ucapan Sharon sama sekali tidak bisa mengancam pria itu, malah hanya akan merangsang pria itu untuk melakukan tindakan yang lebih gila lagi.Yomde selalu punya cara untuk memaksa Sharon tunduk dengan patuh.Contohnya saja, dengan menggunakan nyawa seluruh anggota Keluarga Unima untuk mengancamnya.Desta buru-buru melangkah maju, lalu berkata dengan penuh hormat, "Tuan Muda Yomde, sejak kecil putriku sudah terlalu kumanjakan. Dia bukan hanya nggak bisa melakukan apa pun, dia juga nggak lembut dan nggak p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 1784 Terpaksa Bersedia

Dalam waktu kurang dari satu menit, pengawal-pengawal itu sudah tergeletak tak berdaya di lantai, ada yang patah lengan, ada pula yang patah kaki.Yomde mengerutkan keningnya dan berkata dengan suara dalam, "Benar-benar merusak pemandangan saja. Kalau kalian nggak mau mati, aku beri kalian waktu satu menit untuk merangkak bangkit dan keluar!"Sambil merintih kesakitan, para pengawal itu berusaha keras untuk merangkak bangkit, hanya seorang pengawal yang tetap bergeming di tempat."Maaf, tadi aku kebablasan, dia sudah mati."Melihat sorot mata tidak puas Yomde, Antoine hanya mengangkat bahunya.Begitu mendengar ucapan itu, hati anggota Keluarga Unima benar-benar sudah dingin. Mereka hanya berdiri di tempat tanpa berani bernapas dengan keras.Bahkan para pengawal Keluarga Unima saja tidak bisa menahan satu orang dari pihak lawan, kalau Yomde dan orang-orang itu ingin menghabisi seluruh anggota Keluarga Unima, maka akan semudah seperti memotong rumput.Benar saja, Yomde melangkah maju dua
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 1785 Selanjutnya Elsy

Bagi Desta, di saat seperti ini, hanya Ardika yang bisa menyelamatkan Sharon dari tangan Yomde si iblis itu.Begitu putra Desta pergi, tiba-tiba saja Yugo dan Zilwar keluar bersama-sama.Sangat jelas mereka juga tidak tertarik untuk menonton adegan Yomde memainkan wanita di dalam sana."Tuan Muda Yugo, bukankah kurang pantas kalau malam ini hanya Tuan Muda Yomde seorang yang menikmati wanita cantik? Bagaimana pendapatmu mengenai empat wanita cantik Kota Banyuli?"Begitu mendengar ucapan Zilwar, Yugo melirik pria itu dengan sorot mata penuh arti, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Sepertinya Kak Zilwar sangat berharap aku melawan Ardika hingga mati.""Haha, musuhnya musuh adalah teman. Aku sudah mengalami kerugian di tangan Ardika. Kalau Tuan Muda Yugo bisa membantuku untuk melampiaskan kekesalanku ini, aku akan sangat berterima kasih padamu!"Zilwar sama sekali tidak keberatan untuk mengungkapkan tujuannya dengan jujur.Yugo hanya tersenyum, tidak mengiakan, juga tidak menyangkal. Dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 1786 Elsy Dibawa Pergi

"Keluarga Mahasura ibu kota provinsi!"Ekspresi Elsy sedikit berubah, tentu saja dia tahu jelas dendam antara Ardika dengan Keluarga Mahasura ibu kota provinsi.Sudah pasti dukungannya terhadap Ardika tidak akan pernah goyah. Karena itulah, karena tamu tak diundang itu adalah anggota Keluarga Mahasura, maka dia juga tidak perlu bersikap baik lagi."Zilwar, apa maumu?!" tanya Elsy dengan dingin.Zilwar tersenyum dan berkata, "Ada seorang temanku ingin bertemu Bu Elsy, ikutlah denganku."Dia meminta Yugo untuk menunggu di Kediaman Keluarga Unima, sedangkan dia sendiri membawa orang kemari untuk mencari Elsy. Mengapa kesannya dia seperti berperan seperti muncikari?Namun, Zilwar tidak peduli.Selama bisa melihat Ardika sial, hal-hal seperti ini bukan apa-apa baginya.Bahkan dia sendiri yang berinisiatif ingin membawa orang kemari."Aku nggak ingin bertemu dengan temanmu! Kalian menerobos masuk ke ruanganku, tindakan kalian ini adalah pelanggaran hukum! Aku akan lapor polisi!"Elsy meraih
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 1787 Melayani Sambil Tersenyum

Ardika baru pertama kali mendengar Sharon menyukai dirinya.Dia tidak peduli apakah ini memang benar, atau hanya alasan yang dikarang oleh anggota Keluarga Unima agar dia menyelamatkan Sharon.Intinya, begitu mendengar nama Yugo dan Zilwar disebut, dia sudah tahu musibah yang menimpa Keluarga Unima kali ini pasti ada hubungannya dengannya."Kak Ardika."Tepat pada saat ini, Levin sudah datang. Setelah melirik Yesaya yang sedang berlutut di tanah sejenak, dia langsung berjalan menghampiri Ardika."Bagaimana hasil penyelidikan pihak Tina? Zilwar membawa Elsy ke mana?"Ardika melontarkan pertanyaan itu dengan suara dalam. Tentu saja dia lebih memedulikan keselamatan Elsy. Adapun mengenai Sharon, wanita itu urutan belakangan.Levin berkata, "Tina sudah memberiku informasi. Zilwar membawa Elsy ke Kediaman Keluarga Unima, pasti untuk bergabung dengan orang-orang Keluarga Dougli Galea."Ardika melambaikan tangannya, mengisyaratkan Yesaya untuk berdiri. Kemudian, dia bertanya, "Aku dengar-deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Bab 1788 Livy Juga Ditangkap

Sorot mata penuh amarah terlihat di mata Sharon, tetapi dia takut merangsang Yomde dan Yugo, jadi dia hanya bisa memendam amarahnya.Sementara itu, Elsy tidak tahu identitas kedua orang itu. Begitu mendengar percakapan mereka, dia hanya merasa malu sekaligus kesal. Dengan wajah memerah, dia berkata dengan marah, "Sebenarnya siapa kalian? Apa kalian pernah memikirkan konsekuensi bertindak seperti ini?""Tempat ini adalah Kota Banyuli, kalau kalian berani bertindak sembarangan, kalian pasti akan menyesal!"Ekspresi malu sekaligus marah yang menghiasi wajah Elsy, malah membuat Yugo kian terpana.Diliputi oleh gejolak hasrat, Yugo mengambil gelas anggurnya dan menyesapnya, lalu berkata dengan ekspresi nyaman sekaligus senang, "Sekarang aku sudah percaya, perpaduan antara wanita cantik dan anggur adalah perpaduan yang sempurna.""Bu Elsy, perkenalkan, namaku Yugo, berasal dari Keluarga Dougli Galea. Kelak aku akan menjadi pewaris posisi Kepala Keluarga Dougli.""Kali ini, aku benar-benar mi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Bab 1789 Tidak Punya Pilihan

"Oh ya, aku harap kamu mengerti, Kak Zilwar bisa membawa putrimu kemari, itu artinya dia juga bisa membawa ayah dan ibu mertuamu kemari.""Sebaiknya kamu pikirkan baik-baik ...."Melihat Yugo yang tetap tersenyum seperti orang baik itu, Elsy menggigil ketakutan."Ini yang kamu sebut dengan nggak memaksa?" tanya Elsy dengan dingin."Ini ... kamu tanyakan saja pada Nona Sharon," kata Yugo sambil tersenyum.Sharon berkata tanpa ekspresi, "Kalau aku nggak bersedia, mereka akan membunuh anggota Keluarga Unima satu per satu, jadi aku hanya bisa bersedia."Ekspresi Elsy tampak sangat muram, dia tidak pernah bertemu dengan orang yang begitu tidak tahu malu.Namun, dia tidak berani meragukan ucapan Yugo, Sharon dan yang lainnya.Karena bekas darah di lantai sangat jelas, bisa dibayangkan telah terjadi kasus pembunuhan di Kediaman Keluarga Unima sebelum dia datang ke sini.Elsy menarik napas dalam-dalam. Di saat seperti ini, mungkin hanya ada satu orang yang bisa menyelamatkannya dan putrinya.S
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Bab 1790 Datang Tiba-Tiba

"Dua orang wanita ini berhubungan dengan Ardika, yang satunya menyukai Ardika, yang satunya lagi memiliki hubungan yang lebih dekat lagi dengan Ardika.""Bisa mempermalukan wanitanya Ardika seperti ini, seharusnya bisa membantu Kak Yugo melampiaskan kekesalan dan amarah dipukul hari ini, bukan?""Saran Kak Yomde cukup bagus."Yugo menjentikkan jarinya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Sharon dan Elsy. "Kalian sudah dengar sendiri ucapan Kak Yomde, 'kan? Kalau begitu, mulai lepas pakaian kalian sekarang. Bergeraklah dengan cepat, kesabaran kami ada batasnya."Begitu mendengar ucapannya, sekujur tubuh Sharon dan Elsy gemetaran, bulir-bulir air mata mulai menggenangi pelupuk mata mereka berdua."Livy, tutup mata ya, Sayang."Elsy menutupi mata putrinya, lalu mulai mengulurkan tangannya yang gemetarannya untuk membuka pakaiannya.Sharon juga melakukan hal yang sama."Siapa kalian?! Tuan Muda Zilwar sedang ada urusan di dalam! Kalau kalian nggak ingin mati, cepat pergi ....""Ahhh!"Te
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
175176177178179180
DMCA.com Protection Status