Kumpulan orang-orang pun dibubarkan. Ilker, Mirza, ayahnya dan para asisten juga meninggalkan aula dan berjalan menuju lift secara beriringan. Tentu saja, Ayeleen turut mengikuti mereka dan terus menempel pada Ilker sementara Ajeng dan Halwa berdiri di baris paling belakang dengan buket bunga besar berada dalam pelukannya. Ajeng berusaha untuk menutup hidungnya. Dia bukannya tidak suka bunga. Dia suka dengan bunga, hanya saja entah darimana, entah dari pembungkus bunga atau bunga itu sendiri, menguarkan aroma parfum yang sangat kuat dan itu membuat Ajeng merasa pusing. Ia tidak mungkin membuang bunga itu karena itu bukan miliknya, tapi berlama-lama memegangnya pun ia merasa tak sanggup. Saat pintu lift terbuka. Sir Adskhan dan asistennya, Mirza, Ilker, Ayeleen juga asisten Ayeleen masuk. Berikutnya Halwa dan Sabrina turut masuk. Namun saat Ajeng hendak masuk, keberadaannya dan buket bunga besar dalam pelukannya justru akan membuat ruang terasa semakin sempit. Karena itulah, alih-a
Last Updated : 2023-12-24 Read more