Beranda / Urban / Bekas Bini / Bab 61 - Bab 70

Semua Bab Bekas Bini: Bab 61 - Bab 70

103 Bab

58a. Tentang Naya

"Ivana ingin pulang ke rumah Ayahnya karena di sana ada kenangan bersama sang Ibu. Setidaknya bisa merasakan rumah keluarganya, itu kata Ivana.""Damar pasti bahagia banget, aku jadi iri." "Sabar, Ma. Kan nanti bisa giliran." Umi mencoba menenangkan hati Mama Via.Akhirnya setelah berbasa basi sebentar, Mama Via meninggalkan kamar kerja Umi.Di teras ternyata sudah berkumpul Ivana dan Naya serta Faris.Sambil tersenyum, semuanya menyambut kedatangan Mama Via yang heran dengan senyum mereka."Mama dari mana?" tanya Naya sambil memberikan tempat di sebelahnya untuk di duduki Mamanya."Dari Umi," jawab Mama Via dengan singkat."Ngapain ke Umi? Mau minta tolong buat ngomong ke Ivana biar si kembar nggak di sini dulu ya?" tanya Ayah Damar sambil tersenyum, alisnya turun naik meniru kebiasaan Mama Via, jika tengah mengganggunya. Mama Via yang sadar kalau sedang di goda, melempar bantal sofa ke Ayah Damar. Namun, untung Ayah Damar sempat menghindar sehingga tidak kena."Bukan gitu, Ma.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-03
Baca selengkapnya

59. Baba

Ini adalah perpisahan ke dua, setelah sebelumnya Ivana meninggalkan panti karena menikah, dan kini kembali meninggalkan panti untuk keselamatan si kembar.Setelah pamit pada Umi dan pengurus panti yang lain, akhirnya rombongan berangkat malam itu juga ke rumah Ayah Damar. Sekitar satu jam perjalanan, akhirnya rombongan sampai ke kediaman ayah Damar.Mungkin karena sudah hafal dengan mobil yang di pakai oleh Pak Damar, seorang satpam berlari membukakan pagar. Dengan membungkukkan badannya sedikit saat rombongan mobil masuk ke halaman. Dan kembali menutup pagar."Selamat datang, Ghani dan Ghina di rumah Baba," ucap Ayah Damar sambil menoleh ke belakang, di mana ada Ivana dan Naya yang sedang menggendong si kembar."Baba? Apa itu Baba, Yah?" tanya Naya yang merasa asing dengan panggilan yang di sematkan oleh Pak Damar."Baba singkatan dari Mbah, Nay. Seperti keluarga Ibu Ana." Ivana membantu menjawab pertanyaan dari Naya."Eee ... Bagus juga ya, nggak kelihatan kalau dari Mbah," kata N
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-03
Baca selengkapnya

60. Siap

"Mas menunggumu bercerita," ujar Faris setengah berbisik pada Naya sambil menggengam tangan adik perempuan satu satunya itu. Di dalam mobil saat perjalanan pulangKaget! Naya menatap tajam kakak laki lakinya dengan dahi yang sedikit mengerut. Namun, di balas Faris dengan senyuman dan tatapan hangat.Naya masih seperti tak percaya dengan perubahan yang amat sangat berbeda dari Faris. Perhatian itu pernah ia rasakan sebelum ada Bella di kehidupan Faris. "Cerita apa maksudmu, Ris?" tanya Papa Adi yang masih menyetir, sambil sesekali memandang mereka lewat kaca spion. Rupanya telinga awasnya masih mendengar bisikan Faris pada Naya.Naya yang terkejut tak menyangka Papanya mendengar. Seketika menarik tangan Faris dan menatap kakaknya sambil melotot."Cerita tentang Ghina, Pa. Saat tadi di mobil tanpa aku. Apakah rewel, apa gimana?" bohong Faris menutupi yang sebenarnya terjadi. Kemudian tertawa saat berpaling pada Naya yang sedang menarik nafas panjang."Kamu harus lebih dewasa, Nak. Ada
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-05
Baca selengkapnya

61. bidadari dunia

"Nay, kamu juga maukan bila Papa suruh untuk merubah penampilan dengan menggunakan hijab? Akan tetap cantik kok, Nak. Malah akan tampak terlihat lebih elegant." Papa Adi bertanya saat mereka sedang dalam perjalanan menuju ke Mall."Iya, Papa aku mau, aku siap. Bismilllah." Naya yang sebenarnya dari dulu ingin sekali berhijab langsung menyetujui permintaan Papanya."Alhamdulillah. Akhirnya aku bisa tenang kalau suatu saat harus lebih dulu meninggalkan kalian," lirih suara Papa, Namun mampu membuat Mama Via dan Naya menoleh bersamaan."Papa!" pekik Mama Via dan Naya bersamaan. Dan hanya di tanggapi oleh senyuman oleh Papa Adi."Urusan umur kan kita nggak ada yang tahu, Papa hanya berusaha meninggalkan yang terbaik buat kalian, buat keluarga Papa," ujar Papa sambil terus fokus ke jalan sambil sesekali mencuri pandang pada Mama Via dan Naya. "Jangan di omongin, Pap. Ngeri! Biar yang rahasia jadi rahasia, kita jalani aja yang ada. Toh nanti pada akhirnya kita akan tahu arahnya." ujar N
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-05
Baca selengkapnya

62. Aku nggak mau

Sudah dua hari lamanya Bella memperhatikan mobil Naya. Berarti sudah dua hari pula dia mengikuti kemana perginya perempuan yang tak lain adik dari lelaki yang dia cintai. Hanya karena ingin mengetahui di mana sekarang Ivana dan si kembar berada.Bella sengaja tak mempedulikan apa yang di katakan Mama Dewi. Ini karena di kepalanya hanya ada dendam pada Damar dan Ivana yang dia anggap sebagai penghalang terbesarnya untuk menikah dengan Faris.Hari ketiga. Ba'da isya, mobil Naya terlihat keluar dari rumah."Akhirnya kamu keluar juga, Naya," ujar Bella dengan senyum puas di bibir tipisnya, perempuan ini dengan sigap segera mengikuti ke mana perginya mobil yang baru saja keluar.Dan benar saja, setelah hampir tiga puluh menit, tampak Naya, Papa dan Mamanya keluar dari mobil dan segera melangkah masuk ke dalam sebuah rumah yang terlihat sangat megah karena berada di kawasan perumahan elit."Pantas saja selama ini tidak aku temukan, ternyata rumah perempuan miskin itu ada di antara rumah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-05
Baca selengkapnya

63. Panti jompo

Tiba tiba pintu kamar Naya terbuka dan terlihat Faris yang berjalan ke arah mereka sambil memandang keduanya dengan tatapan teduh."Nay ... penghulunya sudah datang, kita nikah sederhana dulu, mumpung jenazah Papa masih ada. Bukankah Papa sangat ingin melihat kamu menikah dengan lelaki yang kamu pilih sendiri?" tanya Faris dengan nada setenang mungkin agar tidak ada penolakan dari adik perempuannya. walaupun kenyataannya dia sendiri tidak tega bersikap seperti itu pada Naya.Mendengar ucapan Faris tentang keinginan Papa dan kebenaran pula bahwa Dimas adalah lelaki pilihannya sendiri. Membuat Naya seperti melupakan penolakan yang sempat ia lontarkan tadi pada Ivana."Aku akan siap siap, Mas," jawabnya sambil menghapus air mata di pipinya dengan kasar. Mendengar jawaban sahabatnya, sontak Ivana tercengang, bagaimana bisa sikap Naya langsung berubah seratus delapan puluh derajat setelah mendengar apa yang di katakan Faris. “Apa kamu serius dengan pilihanmu ini, Nay?”Ivana masih menata
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-05
Baca selengkapnya

64. Dia adalah ....

"Ma, Faris langsung ke kantor polisi, ya," pamit Faris sambil menciumi telapak tangan Mama Via. Saat mereka selesai berdoa di pusara Papa Adi."Iya, hati hati, Ris. Jangan ngebut!"Selalu begitu pesan Mama Via sejak Papa Adi meninggal karena kecelakaan, seperti ada ketakutan tersendiri bila bersangkutan dengan perjalanan."Iya, siap Ma!" jawab Faris sambil tersenyum dan terus pergi menaiki mobilnya memisahkan diri."Boleh tidak Ma, Nay. Bila seumpama aku mau ngajak kalian sebentar ke tempat yang menurutku istimewa?" tanya Dimas dengan hati hati."Nggak usah, kita langsung pulang aja, lagian kasihan Mama. Takut kecapekan!!" ketus sekali Naya menjawab."Nggak, Mama nggak capek kok, boleh Dim. Memangnya mau di ajak ke mana?" Berbeda dengan jawaban yang Mama Via berikan, lebih membuat gembira hati Dimas."Kalau di sebutin bukan kejutan dong, Ma!" jawab Dimas. "Ah, iya dech, terserah maumu aja, pokoknya Mama ikut!" "Siap, Ma. Makasih atas pengertiannya." Dengan perasaan senang Dimas mu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-08
Baca selengkapnya

65. Tentang Bella

"Aku mau, Dim." Mama dengan segera membuka pintu mobil dan melangkah keluar sambil terus memperhatikan rumah yang akan di tempati Naya dan Dimas. Entah kenapa ada nyeri di hatinya, yang saat ini di sembunyikannya di balik senyum."Kamu mau 'kan, Sayang?" Dimas mengeratkan genggaman tangannya ke tangan Naya."Mau!" jawab Naya yang semula hanya menunduk kini mulai berani mengangkat muka untuk menatap suaminya. Dimas tersenyum dan mencium kening istrinya sekilas. Kemudian beranjak keluar dari mobil, begitu pula dengan Naya. "Tunggu sebentar."Dimas membukan kunci pagar dan di rentangkan lebar lebar hingga rumah tampak dengan lebih jelas lagi.Dimas merengkuh bahu Mama Via, sedangkan satu tangan yang lain menggenggam erat tangan Naya kemudian dia ajak untuk masuk lebih dalam lagi, hingga berada di depan pintu rumah. "Dimas ingin Mama dan Naya yang membuka pintu ini?" pintanya sambil meletakkan kunci rumah di tangan Naya."Mama aja, nggak papa kan, Dim?" tanya Naya, Namun tangannya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-08
Baca selengkapnya

66. Lagi ....

Mendengar ada kata kata 'kejutan' dari mulut Ivana, mata Naya langsung menyipit, dengan dahi yang mengernyit."Berarti kamu tahu ya, apa yang sedang mereka rencanakan waktu itu? Hingga dengan begitu baiknya kau sembunyikan dari aku, waah kamu sudah berpaling pada mereka di bandingkan padaku, emangnya kamu di sogok apa sama Dimas?" Naya merengutkan wajahnya yang berpaling dari Ivana.Ivana tersenyum geli melihat Naya yang merajuk, karena akhirnya sahabatnya ini sadar bahwa sebenarnya ia tahu masalah yang sesungguhnya, hingga membuat Naya yang gemes langsung mencubit kedua pipi Ivana, karena kaget tanpa sadar membuat Ivana sedikit teriak."Sebagai balasan karena kau telah berlaku curang padaku, maka kamu harus mengizinkan si kembar untuk ikut aku ke rumah. Boleh ya, Pleaseee ...." pinta Naya sambil mengatupkan kedua tangannya di depan dada, di tambah dengan wajah yang memelas. Hingga membuat Ivana berpikir lagi. "Aku diskusikan dulu dengan Ayah Damar, boleh? Sungguh aku dilema denga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-10
Baca selengkapnya

67. Dia siapa?

"Aku baru saja merasakan bahagia, bahagia mempunyai seorang yang mau memperhatikan aku dan anakku, seseorang yang mau mendengarkan dan mengalah. Seseorang yang mau menerimaku apa adanya," dengan tatapan mata kosong Ivana meracau."Allah lebih mencintainya, Va!""Iya aku tahu, dia orang baik, bahkan Allah pun lebih memilih mengambilnya cepat, tapi aku juga masih butuh dia, Nay. Aku masih sangat membutuhkannya." Naya segera memeluk sahabatnya yang masih terduduk di pembaringan."Kamu tahu, Va? Kamu adalah orang yang Allah lagi uji, yang sabar ya, ada aku. Ada keluargamu. Kamu bukan Ivana yang dulu lagi. Kamu adalah Ivana yang sekarang di kelilingi oleh orang orang yang sangat mencintaimu," ujar Naya, mencoba menyemangati Ivana yang patah asa.Tooook! Tooook! Ivana dan Naya terdiam saat mendengar ada suara ketukan di pintu."Va, Mama Via boleh masuk, nggak?!"Naya bergegas turun dari ranjang, saat mendengar suara mamanya."Ma ...!" sapa Naya saat tangannya dengan cepat membuka pintu k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status