Amanda hanya diam. Tak langsung menjawab kalimat dari Yoga. Pandanganya beralih. Menoleh ke laut lepas. Walau di depanya ada sepasang netra yang menatapnya dengan lekat."Tidak apa apa kamu diam. Tapi wajahmu bisa menjawabnya Nda," kata Yoga tiba tiba"Maksudmu bagaimana? Mau jadi ahli bahasa tubuh begitu? Memangnya kamu berbakat?" tanya Manda lirih."Lihat pipimu yang kini merona merah seperti jambu itu. Itu sudah lebih dari cukup untuk menjadi sebuah jawaban bukan?" jawab Yoga.Amanda hanya tersenyum simpul. Malu."Sudahi bualanmu itu. Kamu sudah di fase umur yang dewasa. Tidak seharusnya kamu buang buang waktu, haha hihi tidak jelas. Kata orang, anak orang kaya itu masa depanya sudah tertata rapi. Tapi dari apa yang kamu katakan tadi, itu berarti kamu menata masa depanmu sendiri bukan. Jadi, mulailah dari sekarang. Tak payah membuang waktu," kata Amanda."Sudah. Semua apa yang kamu katakan itu sudah aku persiapkan. Hanya kini sedang aku persiapkan, partner yang pantas, yang kuat, u
Magbasa pa