Home / Romansa / Istri Tak Dianggap / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Istri Tak Dianggap: Chapter 191 - Chapter 200

203 Chapters

AK 191 ~ Air Panas

Brian sudah berderai air mata, memeluk ibunya yang saat ini duduk sembari tersedu-sedu. Daniel menenangkan Lio, ia tak ingin om nya itu lepas kendali dan melakukan hal-hal fatal.“Biar aku yang mengurusnya, sebaiknya om bawa tante masuk ke dalam saja. Aku akan meminta pelayan membawa makan malam kalian nanti.”“Baiklah, awasi saudaramu.”Daniel mengangguk, sedang Brian hanya bisa membiarkan ayahnya membawa sang ibu pergi dari pandangan matanya.Hingga tiba-tiba,“Kau sudah membuat ibuku menangis, aku akan membunuhmu dan menghabisi milikmu.”“Brian, lepaskan. Tenang,” Daniel berusaha melepaskan cengkraman Brian pada Lius.Begitu juga dengan Sony yang tak terima ayahnya diperlakukan buruk, bagaimanapun Lius tetap ayahnya.“Lepaskan, Daddyku. Kau benar-benar anak kurang ajar!”Bugh.“Diam, dan jangan banyak bicara.”Pukulan Daniel tepat sa
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

AK 192 ~ Pembalasan yang sama

Jo begitu panik setelah salah seorang karyawan mendatangi dirinya, wajahnya nampak sangat merah menahan gejolak emosinya.Divya masih di tempatnya, meringkuk menahan sakit dan pernih di tubuh juga tangannya. Ada dua orang yang menemaninya namun tak bisa berbuat apa-apa.“Sayang,” serunya.Jo segera melihat kondisi Divya, matanya memanas melihat luka bakar yang diderita gadisnya.“Siapa yang melakukan ini!” teriak murka.“Sakit, Kak. Sakit sekali,” tangis Divya.Segera Jo membawa tubuh Divya pergi menuju rumah sakit, namun ia sempat memberi pesan agar semua cctv diamankan.Di tengah jalan, Jo menghubungi Brian juga Daniel. Ia memberitahukan kondisi Divya saat ini.Tiba di rumah sakit, Divya segera di larikan ke UGD. Cukup lama hingga Brian juga Daniel tiba bersama dengan Luna.“Gimana kondisinya?”“Masih di tangani di dalam.”“Gimana bisa kena
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

AK 193 ~ Luka Sekar

Sudah hampir satu minggu Divya di rawat, kondisinya sudah mulai membaik bahkan beberapa lukanya nampak sudah mengering.Hanya tinggal bahu Divya yang masih memerlukan penangangan khusus.“Kapan aku bisa pulang, bosen disini.”Divya terus saja merengek sepanjang hari, ia ingin pulang dan beristirahat dirumah.Brian sudah bertanya dengan dokter yang menangani adiknya, namun dokter juga belum memberi keputusannya.“Aduh, kakak sampai bosan loh dengar kamu tanya-tanya terus.” Omel Daniel.“Bosen kak Daniel, aku udah pengen rebahan di kamar.”Daniel memutar matanya malas, adik sepupunya itu selalu saja menjawab ucapannya.“Nanti abang tanyakan lagi, sekarang diam dan nonton aja.”Daniel fokus dengan ponselnya, ia masih harus mengurus pekerjaannya dari jarak jauh.Begitu juga dengan Brian, ia masih memangku laptop dan fokus menatap layar.“Selalu sibuk terus,&
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

AK 194 ~ Diambang kematian

Pagi ini Divya begitu heboh, setelah satu minggu tak ada kabar akhirnya dua laki-lakinya pulang juga.Dengan riang gembira ia masuk dapur dan memasak semua menu kesukaan abang juga kekasihnya. Lea terus melarang putrinya, ia takut luka di bahu yang belum kering itu akan kembali terbuka.“Dasar anak nakal, susah sekali dikasih tahunya.” Gerutu Lea.Yang di tunggu-tunggu pun kini sudah menginjakkan kakinya dibandara, tak hanya berdua namun dengan beberapa keluarganya.“Brian, Jo?”“Oma?”Brian memeluk Sekar dengan begitu erat, begitu juga Jo yang lebih dulu memberi salam kepada Antonio.“Kita pulang bareng kalau gitu, aku akan menghubungi supir perusahaan dulu.”“Brian, ke toilet bentar ya. Udah nggak tahan,” pamit Jo.Laki-laki itu segera menuju toilet bandara, rasanya kantung kemihnya sudah sangat penuh dan minta di kosongkan.Leo menatap tajam pada Jo,&r
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

AK 195 ~ Rahasia Lama

Nindya kembali ke rumah, ia segera mengemas semua pakaian dan berniat meninggalkan semuanya.Ia merasa puas terakhir kali melihat keadaan Jo yang mengenaskan, ada rasa bahagia dan terluka dalam satu waktu bersamaan.Nindya menangis, ia menatap kedua tangan yang sudah dengan tega melukai Jo hingga seperti tadi. Menyesal?Tidak, sama sekali Nindya tak merasa menyesal dengan apa yang sudah diperbuatnya. Hanya saja hatinya ikut terluka saat melihat air mata yang mengalir keluar dari mata indah pujaan hatinya.“Andai bapak menerima cinta saya, andai bapak tidak terpengaruh dengan wanita licik itu maka semuanya tidak akan jadi seperti ini.”Cepat-cepat Nindya mengemas barang bawaannya, juga beberap obat yang diperlukannya saat ini.Membuka pintu lemari, Nindya mengambil semua uang yang ada disana.“Dengan uang ini aku bisa mengembalikan wajahku seperti semula, maafkan Nindya nek karena menjual rumah itu.”Deng
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

AK 196 ~ JO?

Rahasia yang selama ini coba di lupakan pada akhirnya terbongkar dengan cara yang tak terduga. Sekar yang sudah lama memendam rasa bersalah membongkar semua kejahatan putra keduanya di depan semua orang.Lio tak tahu apapun tentang itu semua, ia sama terkejutnya dengan Brian yang masih bersitegang dengan Lius.“Maksud oma?” tanya Brian.“Ayah kandungmu lah penyebab kakek Wilson meninggal.” Seru Sekar tanpa ingin menutup-nutupinya lagi.“Mom,” teriak Lius.Lio terduduk lemas, ia tak percaya dengan apa yang sudah di dengarnya ini. Selama ini ia tak tahu apapuun tentang kesakitan dan fakta yang dirasakan oleh istrinya.“Bagaimana bisa, bukankah ayah Wilson meninggal karena jatuh dari tangga?”“Ayah mertuamu tidak jatuh dari tangga, tapi jatuh dari lantai dua rumah lama kita.” Sahut Antonio.Lebih lanjut Antonio juga menjelaskan bagaimana hal itu bisa terjadi, dan kemaraha
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

AK 197 ~ Kamar Jenazah

Divya berusaha melangkahkan kakinya, namun rasanya begitu berat. Belum lagi air matanya yang tak berhenti mengalir deras di pipi, membuat dirinya bingung sendiri.“Nggak mungkin, semuanya hanya salah paham.” Gumamnya sembari melangkah perlahan.Brian tak sanggup melihat adiknya terluka, namun ia juga tak sanggup jika harus masuk dan melihat semuanya.Begitu juga dengan Daniel, laki-laki itu hanya diam menyesali semua yang sudah terjadi.“Seharusnya dari awal kita memberitahunya, kalau begini kita sama saja menusuknya.”Brian hanya diam, menundukkan kepala tanpa tahu apa yang dikatakan.Divya semakin dekat dengan pintu, jantungnya semakin berdetak dengan begitu tak menentu. Begitu sakit, seakan ada sesuatu yang menghantam dadanya.Suasana begitu berbeda, kini di depannya banyak berbaring jasad yang sudah tak bernyawa.Tubuh Divya luruh ke bawah, air matanya semakin deras mengalir membasahi pipinya. Isakan
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

AK 198 ~ Dalang Penculikan Nindya

Divya sama sekali tak meninggalkan kekasihnya barang sedikitpun, semenjak tahu kejadian sebenarnya ia menolak meninggalkan sang kekasih lama-lama.Bagi Divya, ia harus memastikan sendiri keselamatan laki-lakinya.Memang belum secara resmi mereka bersama, namun keadaan saat ini sudah membuat kebahagiaan tersendiri bagi dua anak manusia itu.“Sayang, kamu istirahat ya. Dari tadi kamu udah ngurusin aku,” ucap Jo.“Aku akan istirahat, tapi tidak sekarang. Masih ada yang harus aku kerjakan.”“Apa?”Namun Divya tak menjawab, ia terlihat sibuk dengan gawai pipih yang tengah di genggamnya.Jo sebenarnya tahu apa yang saat ini tengah di lakukan kekasih kecilnya, ia tahu apa yang menjadi tujuan dari perbuatan Divya saat ini.Ia tak ingin melarangnya, ia tak ingin kemarahan Divya tak tersalurkan. Namun dibalik itu semua, ia tetap memantau dan mengendalikan perbuatan dari kekasihnya.“Aku ti
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

AK 199 ~ Kebrutalan Sony

Lea berhasil menenangkan suaminya, di dalam pelukan wanita itu Lio terlelap dengan begitu damai.Lea terus membelai rambut Lio, dengan penuh kasih dan sayang ia mengecup kening laki-lakinya.“Maaf jika diamku membuatmu hancur dan seakan dibohongi. Aku sama sekali tidak bermaksud begitu, ayah yang mengingikan semua ini dan bukan aku.” Gumamnya dengan berlinang air mata.Kembali mengingat kejadian lampau itu membuat luka yang masih belum kering kembali basah.Menatap jam dinding, Lea tersadar jika ini hampir tengah malam.Sejak tadi ia tak mendengar suara anak-anak, ia pun juga belum turun untuk melihat mereka semua.“Kemana lagi anak-anak?”Deg, ia pun ingat tentang keadaan Jo saat ini. Dengan cepat ia berusaha menghubungi Brian sang putra.Tak menunggu lama, Brian segera menerima panggilan ibunya.Dengan nada yang sangat cemas, Lea menanyakan tentang keadaan Jo saat ini. Wanita itu benar-benar men
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

AK 200 ~ Hamil?

Pagi yang begitu cerah, semua orang tengah bersiap untuk menjengur Jo di rumah sakit.Tak lupa Lea juga membawa banyak masakan untuk anak-anak yang sejak semalam menginap disana.“Pakaian untuk mereka sudah siap?”“Sudah, Mom.”Sekar sudah tak sabar mengunjungi Jo disana, ia juga merindukan cucu-cucunya yang sejak semalam tak pulang.Mengendarai dua mobil, mereka melesat menuju rumah sakit.Tiba disana, semua orang dibuat tercengang dengan keadaan di dalam.“Astaga, ini kenapa begini?” seru Rania melihat putra juga keponakannya tengah berlutut dengan memegang kedua telinganya.“Bangun, “ titah Lio pada keduanya.Luna hanya diam, gadis itu tersenyum sembari meletakkan buah yang sedari tadi dipangkunya.“Ada apa? Kenapa panas sekali suasananya?” tanya Sekar pada Luna.“Mereka berdua bikin lukanya Jo kembali terbuka dan harus kembali di jahit, O
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more
PREV
1
...
161718192021
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status