Semua Bab Pembalasan Sang Pewaris yang Terbuang: Bab 31 - Bab 40

113 Bab

31. Melarikan diri

Bandara Internasional B, Luca berhasil kembali ke negara kelahirannya setelah membuat James naik darah, ia tidak mengindahkan ocehan James karena kabur dari Italia sebelum pekerjaannya selesai. Luca tidak perduli, semarah apapun James Luca tetap akan menjadi pewaris Walton karena hanya dirinya yang bisa James harapkan. Luca menemui Kai di sebuah hotel yang sudah Kai pesan untuknya, ia juga menjelaskan semua hal tentang Zach dan Abigail kepada Luca sampai ke jati diri Zach yang sebenarnya. "Jadi dia Noah? apa kamu yakin Abigail tidak tau siapa pria yang bersamanya sekarang?" "Tidak, gadis itu hanya tau kalau pria yang bersamanya adalah Zach." "Baiklah, terimakasih sudah membantuku Kai. Sekarang lebih baik kamu kembali ke mansion Walton, aku tidak ingin ayahku menemukanku disini sebelum misiku selesai," Kai dengan patuh menuruti perintah Luca, setelah Kai pergi Luca memutar video yang Kai berikan kepadanya. Video saat Abigail berada di butik dan tengah mencoba gaun pengantin, mesk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-30
Baca selengkapnya

32. Dimana kamu Zach?

Zach mematikan ponselnya dan kembali bekerja setelah mendapatkan sedikit kata-kata penyemangat dari Abigail, Zach terus tersenyum sepanjang hari membayangkan akan seindah apa pesta pernikahannya nanti dengan Abigail.Brugh! Zach menoleh ke belakang setelah merasakan seseorang menabraknya dengan sengaja hingga barang di tangannya terjatuh, ia tidak menoleh ke arah orang yang sudah menabraknya dan fokus membereskan barang miliknya. "Noah?" Mendengar namanya dipanggil, Zach lantas menoleh karena yang mengetahui nama itu hanyalah orang-orang dari kalangan atas terutama yang memang sangat mengenal dirinya. "Hei, apa yang kamu lakukan disini?" tanyanya basa-basi membuat Zach jengah. "Apa aku mengenalmu?" tanya Zach balik. Luca tertawa, "Ayolah Noah, ada apa denganmu? mengapa kamu menggunakan baju lusuh seperti ini? kamu pewaris Christensen, kenapa kamu rela turun derajat dan menjadi rakyat jelata." "Berhenti bicara Luca," ancamnya dengan tatapan tajam. "Oke maafkan aku, Noah. Aku ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-03
Baca selengkapnya

33. Selamat tinggal

Setelah mengantar Abigail, August pergi ke mansion Christensen untuk memastikan bahwa Zach benar ada disana. Ia tidak tega melihat keadaan Abigail, gadis itu terus melamun dan menghubungi Zach berharap Zach menjawab panggilan teleponnya dan kembali pulang. Kedatangan August disambut oleh Ethan dan Jennifer, mereka begitu antusias menyambut kedatangan August meskipun August tidak menghiraukan keberadaan mereka. "Aku mencari Noah, apakah dia kembali ke rumah ini?" tanya August. "Noah? ya di kembali semalam, ada apa memangnya kak?" sahut Ethan. "Bisakah aku bertemu dengannya?" "Tentu, biar aku antar. Dia sedang bersama dengan ayah di tempat latihan menembak," Ethan dan August berjalan beriringan menuju ke tempat dimana Zach berada, suara deru peluru mulai terdengar dan beberapa detik kemudian August bisa melihat seseorang ya ia cari. Pria itu nampak berbeda, penampilannya mencerminkan bahwa ia adalah keturunan dan pewaris Christensen. Ia tidak menyadari kedatangan August karena sed
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-05
Baca selengkapnya

34. Sebuah kejutan

Acara pesta di mansion Christensen semalam disorot oleh beberapa media massa, efeknya adalah kini August tengah sibuk membuat Abigail tidak melihat koran, berita televisi ataupun berita online di situs web. August sibuk memberikan pekerjaan kepada Abigail, ia tidak mengizinkan Abigail keluar rumah atau bahkan melirik ponselnya. "Kak, aku lelah dan aku juga lapar." ucap Abigail, sejak pagi ia belum makan karena setiap apapun yang ia makan pasti akan dimuntahkan kembali. "Apa yang sedang ingin kamu makan?" "Aku ingin pizza!" "Ibu hamil tidak boleh makan junkfood," tolak August. "Kak, aku tidak akan sakit hanya karena makan satu slice pizza. Bayiku lapar dan dia ingin pizza," rengek Abigail, tangannya mengelus perutnya yang sudah mulai terlihat agak membuncit. August menghela nafas panjang, jika menyangkut soal bayi Abigail tentu ia tidak akan bisa menolaknya. Dengan terpaksa ia memesan pizza favorit Abigail namun sayang situs pemesanannya sedang error, August segera bergegeas ke r
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-07
Baca selengkapnya

35. Ikutlah bersamaku

Zach tidak pernah tersenyum sejak menginjakkan kakinya di rumah ini, yang ia lakukan hanya diam merenung dan berlatih menembak untuk melepaskan rasa sesak di dadanya. Entah sudah berapa lama ia ada di tempat ini, sampai para pengawal yang mengawalnya pun mulai merasa jenuh. "Aku pikir kamu tidak akan pernah kembali ke rumah, Noah." ucap Ethan yang tiba-tiba datang ke tempat latihan menembak. "Apakah itu harapan terbesarmu Ethan?" Ethan tertawa pelan, "Tentu saja tidak, mengapa kamu berpikir negatif seperti itu." "Ini rumahku, aku bebas kembali kapanpun aku mau." "Iya itu benar, tapi tidak bisakah kamu tidak merebut hasil kerja keras seseorang setelah kembali ke rumah?" "Aku tidak merebut apapun, semua yang ada disini milikku sejak awal. Kamu seharusnya lebih sadar diri siapa dirimu sebelum menyandang nama Christensen di belakang namamu, dan aku pikir wajar jika kamu harus bekerja keras demi nama Christensen tetap ada di belakang namamu." "Sombong sekali," sahut Ethan berdecih k
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-10
Baca selengkapnya

36. Izinkan aku menikahinya

"Noah, kenapa kamu membawaku kesini?" tanya Valerie. "Karena ini rumahku, jadi aku membawamu kesini." "Maksudku kenapa kita tidak kembali ke rumah lamamu dulu saat kita tinggal bersama?" "Rumah itu sudah ditempati oleh orang lain," "Tapi apakah aku akan diterima tinggal disini? maksudku, kamu sudah memiliki banyak pelayan di rumah ini. Apakah kamu masih ingin memperkerjakan aku?" Zach mengehela nafas pelan, "Apa aku pernah mengatakan kepadamu jika aku akan menjadikan kamu pelayan dirumahku?" "Sudah jangan banyak bertanya, sekarang ayo kita masuk ke dalam." Zach membukakan pintu mobil untuk Valerie, sama seperti yang selalu ia lakukan dulu ketika mereka masih bersama. Ketika melihat Valerie keluar dari mobil, para pelayan dan pengawal langsung memusatkan perhatian mereka kepada Valerie. Pakainnya yang agak kumal, sangat terlihat kontras dengan pakaian Zach. "Dimana ayahku?" tanya Zach pada salah satu pengawalnya. "Tuan Abraham ada di perpustakaan pribadinya, tuan muda." Zach
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-11
Baca selengkapnya

37. Kue air mata

Zach menghampiri Valerie yang saat ini tengah menikmati kehidupan barunya di dalam kamar mewah, begitu melihat kehadiran Zach ia langsung merubah sikapnya kembali menjadi gadis lugu dan duduk seolah-olah ia tidak pantas berada di tempat ini. "Valerie, aku ingin bicara sebentar denganmu." "Ada apa Noah?" "Soal rencana pernikahan kita, maaf aku lancang mengatakan itu di hadapan ayahku tanpa persetujuanmu lebih dulu sampai akhirnya ayahku membuat keputusan yang menghinamu.""Tidak apa Noah, lagipula aku tau kamu ingin menikahiku hanya karena kasihan kepadaku. Jadi keputusan ayahmu sama sekali tidak menghinaku," sahut Valerie dengan senyum sendu. "Tidak, aku tulus ingin menikahimu Valerie. Biar bagaimana pun kamu sedang mengandung anakku, jadi aku pikir lebih baik kita menikah saja." Valerie mengangguk pelan, "Jadi kamu sudah tidak mempermasalahkan soal masalah kita dulu?" "Soal kamu yang hanya menginginkan hartaku? tentu saja tidak, lagipula jika kamu memang seperti itu kamu pasti
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-12
Baca selengkapnya

38. Kenyataan pahit

Abigail berjalan lesu menuju ke rumah dengan keranjang belanjaan di kedua tangannya, dari temaramnya lampu teras ia bisa melihat siluet seorang wanita yang kini tengah duduk seorang diri menunggu kedatangannya. "Suster Margaretha, ada apa suster datang menemuiku?" "Dimana Zach?" tanya suster Margaretha. "Zach? Zach sedang bekerja, ya dia masih di tempat kerjanya sekarang." "Aby, kamu mulai berani membohongi ibumu sendiri sekarang?" "Aku tidak berbohong, Zach memang masih bekerja. Dia baru akan kembali malam atau besok pagi," Suster Margaretha mendelik ke arah jemari Abigail, tidak ada cincin pernikahan ataupun pertunangan yang tersemat disana. "Kemana cincinmu Abigail? mengapa kamu tidak menggunakannya?" Abigail meraba jemari tangannya, ia mendadak panik saat cincin yang biasa ia gunakan kini tidak ada lagi di jemarinya. Seingatnya kemarin ia melepas cincin itu saat membuat kue, namun ia lupa dimana ia meletakkan cincinnya. "Cincinmu hilang? mungkin itu pertanda jika kamu dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-13
Baca selengkapnya

39. Sumpah Abigail

Abigail termenung dengan bola mata berkaca-kaca, ia terus memikirkan ucapan August yang mengatakan bahwa Zach tidak akan pernah kembali padanya. Abigail tidak akan pernah mempercayai itu sampai ia melihat dengan kedua matanya sendiri jika Zach benar-benar tidak akan pernah kembali kepadanya, Zach tidak mungkin secepat itu melupakannya apalagi saat ini Abigail tengah mengandung buah cinta mereka. Handle pintu kamar bergerak, Abigail kembali merapatkan kedua matanya dan berpura-pura tertidur karena ia malas berbicara dengan siapapun. Wangi aroma parfum maskulin menyeruak masuk ke dalam hidungnya, tanpa melihatnya Abigail tau siapa yang sudah mendatanginya dan duduk di sebelah brankarnya. Desahan tarikan nafas lelah begitu terdengar di telinganya, tangan besar itu mulai menggenggam tangannya erat dan rasa hangat mulai menyelubunginya. "Abigail, maaf aku terpaksa melakukan ini padamu." ucap August lirih. "Zach tidak baik untukmu, dia tidak perduli padamu, dia bahkan menghinamu. Aku tid
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-13
Baca selengkapnya

40. Tak sama

Suster Margaretha merangkul gadis kecilnya ke dalam pelukannya, seumur hidup suster Margaretha membesarkan Abigail belum pernah ia melihat Abigail menangis sampai seperti ini. Suster Margaretha menghapus setiap air mata yang membasahi pipinya, mencoba menguatkan putrinya meskipun hatinya juga sakit melihat putrinya disakiti. Mereka membawa Abigail kembali ke rumah sakit, keadaannya semakin memburuk karena ia juga hampir mengalami hipotermia. Setelah diberikan obat, juga infus kembali terpasang di tangannya Abigail kini tertidur dalam kesedihannya. Pada akhirnya ia menyadari sebuah kenyataan bahwa pria yang ia cintai tidak akan pernah kembali, bahkan pria itu dengan tega menghina darah dagingnya sendiri. "Aku pernah menitipkan Abigail pada Zach, tapi nyatanya dia adalah orang yang paling menyakiti putriku." ujar suster Margaretha penuh kekecewaan. "Aku tidak akan menyakiti Abigail, aku berjanji." "Janji itu bisa diingkari tuan August, aku tidak akan mempercayakan putriku kepada sia
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status