Home / Romansa / Belenggu Hasrat Mantan Suami / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Belenggu Hasrat Mantan Suami: Chapter 11 - Chapter 20

42 Chapters

11 // Segala Cara

"Kamu siapa?!" Tante Irna mengangkat telunjuknya, menuding ke arah Rafka. "Dan kenapa bisa Mika ada bersama kamu?!" "Ma, jangan begitu. Itu tidak sopan," Elsy menyentuh tangan ibunya untuk menurunkan dari depan wajah Rafka."Dia itu Bapak Arrafka Adhyatama, CEO Shootingstar," bisik Elsy di telinga mamanya, yang sontak membuat mata Tante Irna membulat mendengarnya karena mendengar nama perusahaan e-commerce terbesar di negara ini. "Selain itu dia juga mantan suami Kak Mika," tambah Elsy sambil menatap Rafka dengan penuh kekaguman seperti seorang penggemar yang menatap idolanya."Apa?!" bisik balik ibunya sambil mendelik kepada Elsy. "Jadi dia itu mantan suami Mika?! Lalu apa yang mereka lakukan berdua saat kakakmu dicelakai hingga koma?!""Tante Irna, aku minta maaf." Mika pun akhirnya bersuara setelah beberapa saat ibu dan putrinya itu saling berbisik. "Tante benar. Seharusnya saat itu aku bersama Ervan, dan bukan malah meninggalkannya begitu saja hingga terjadi peristiwa ini. Maaf
last updateLast Updated : 2023-11-05
Read more

12 // Mata dan Hati

"Terima kasih atas bantuanmu, Ruby." Mika tersenyum kepada wanita itu, yang dibalas dengan kibasan santai tangan Ruby dari kursi penumpang depan.Rafka menelepon ajudannya dan juga Ruby temannya, untuk membantu mereka keluar dari kantor polisi dengan aman dan tanpa gangguan. Tak lama kemudian ajudan beserta sekretaris Rafka pun datang dengan membawakan topi, kaca mata hitam dan masker serta mantel panjang untuk menutupi baju yang mereka kenakanLalu sang ajudan sendiri juga mengenakan benda-benda yang sama persis, begitu pun sekretaris Rafka. Mereka bedua akan menjadi kamuflase, menyamar menjadi Rafka dan Mika palsu yang akan keluar dari pintu depan, sementara yang asli akan keluar dari pintu belakang dan langsung masuk ke dalam mobil Ruby yang sudah stand by di sana."It's fine, Mika." Ruby menyunggingkan senyum yang terpantul dari kaca spion depan, karena baik Mika dan Rafka yang duduk di kursi belakang."Seru juga main kucing-kucingan begini dengan wartawan," cetus wanita bersura
last updateLast Updated : 2023-11-07
Read more

13 // Penipu

"Kamu kira aku tidak menyelidiki peristiwa sialan 3 tahun yang lalu itu, Ruby?! Aku tidak sebodoh itu!!" Sentak Rafka gusar. Manik biru kristalnya terlihat berkilat-kilat penuh amarah. Dadanya selalu bergejolak setiap kali mengingat hal menjijikkan yang tepampang di depan matanya, meskipun rasa itu agak berkurang sekarang. Sedikit, hanya sedikit."Aku sudah mencari tahu segalanya! Bahkan foto-foto bukti bahwa selama ini Mika berselingkuh di belakangku pun telah diperiksa dengan seksama, dan ternyata bukanlah rekayasa!!" Bentak Rafka. "Kalau begitu coba ulangi lagi!" Bentak Ruby tak kalah keras. "Ulangi lagi semua penyelidikan itu, Raf! Firasatku mengatakan bahwa ada sesuatu yang janggal di sini. Tidak mungkin Mika-mu itu melakukan hal seperti itu dibelakangmu, aku yakin sekali." "Bodoh. Secepat itu kamu percaya padanya, Ruby? Kamu baru bertemu Mika sekali ini setelah tiga tahun kan? Atau sebelumnya kalian diam-diam telah bertemu dan Mika berhasil meyakinkan kamu?" "KAMU YANG BODOH
last updateLast Updated : 2023-11-09
Read more

14 // Tak Bisakah?

"Ma... dimana Mika?" Tante Irna yang baru saja memberikan minum kepada putranya, hanya bisa menghela napas mendengar Ervan yang sejak tadi terus menerus bertanya soal Mika. "Kamu masih perlu istirahat, Van. Baru beberapa jam kamu sadar dari koma. Jangan dipaksakan untuk berpikir yang berat-berat dulu.""Aku hanya bertanya dimana Mika, bukan berpikir yang berat-berat, Ma. Kenapa Mika nggak ke sini?" "Kak Mika udah ke sini tadi, Kak. Tapi diusir sama Mama." Celetukan itu berasal dari Elsy, yang akhirnya malah mendapatkan satu delikan marah dari mamanya."Diusir?" ulang Ervan yang terkejut. "Kenapa, Ma? Apa salah Mika?" "Sudah mama bilang kamu nggak usah banyak berpikir dulu. Nanti akan mama ceritakan semuanya ya?" Ervan menggeleng pelan, lalu pria itu menggerakkan tubuhnya yang masih lemah dan pucat untuk duduk."Ervan! Kamu tidak boleh banyak bergerak dulu!" pekik mamanya histeris, terutama ketika melihat putranya itu seperti hendak mencabut infusnya.Untung saja Elsy bergerak cep
last updateLast Updated : 2023-11-13
Read more

15 // Pesan Dari Yuna

[Cari siapa pemilik nomor ini segera. Lalu tangkap dan interogasi dia!]***Usai mengirimkan pesan berupa sederet kalimat perintah kepada bawahannya, Rafka masih belum menaruh kembali alat komunikasi milik Mika.Pria itu masih terdiam, dengan manik biru kristalnya yang mengamati dengan lekat ponsel yang sedang berada di dalam genggamannya. Berulang kali ia membaca pesan ancaman untuk Mika, yang kemungkinan besar telah membuktikan bahwa si pengirim adalah orang yang sama dengan pelaku penusukan Ervan Dewandaru. Lalu kenapa Mika malah merahasiakan semua ini? Seharusnya tadi Mika bisa melaporkannya saat mereka sedang berada di kantor polisi!Rafka juga membaca kembali beberapa pesan sebelumnya yang masuk di ponsel Mika, dan ternyata beddebah yang mengancam mantan istrinya itu juga pernah mengirim satu pesan ancaman sebelumnya. Dengan waktu di pagi hari tadi, setelah ia pergi dari apartemen Mika, dan sebelum peristiwa Ervan terjadi. Hal ini tak pelak membuat pikiran Rafka pun teringa
last updateLast Updated : 2023-12-17
Read more

16 // Seseorang Dari Masa Lalu

"Mungkin Mika sedang di jalan, Van." Yuna tersenyum ke arah calon adik iparnya yang bebaring di atas brankar rumah sakit.Meskipun senyum menghias wajahnya, wanita yang juga adalah kakak tiri Mika itu sesungguhnya sejak tadi tak hentinya mengutuk adiknya yang tak menjawab telepon dan pesan darinya.Ia baru mengetahui tentang peristiwa naas yang menimpa Ervan setelah pria itu sendirilah yang meneleponnya, karena mencari keberadaan Mika yang mendadak hilang entah kemana.Ervan pun hanya diam tak menjawab. Pikirannya penuh dan kalut hanya memikirkan Mika, setelah mendengar berita bahwa calon istrinya itu dibawa ke kantor polisi. "Sedang di jalan? Jalan mana, Yuna? Jalan ke hotel bersama mantan suaminya?" Semprot Tante Irna sewot. "Ma. Sudah." Ervan menegur ibunya yang sejak tadi tak hentinya bersikap ketus kepada Yuna sejak wanita itu tiba bersama suami dan kedua putrinya yang masih kecil.Topan, suami Yuna, tidak ikut masuk ke dalam kamar rawat Ervan karena bersama anak-anak di bawah
last updateLast Updated : 2023-12-20
Read more

17 // Keputusan Mika

"Kami tidak rujuk, kak." Yuna kembali menatap tajam adiknya selepas Mika mengucapkam kalimatnya. "Jadi kamu ditiduri Rafka tanpa ada kejelasan apa pun pada hubungan kalian, begitu?!" ia berdecih dengan nada mengejek. "Kak Yuna..." "Diam, Mika. Jangan buat aku ingin menampar wajahmu lagi!!" Yuna mendengus kesal melihat adiknya yang selalu saja lemah jika menyangkut segala sesuatu tentang Rafka. Sejak dulu, Mika memang terlalu mencintai Rafka dengan buta. Dan sejak awal, Yuna sudah tidak menyukai Rafka yang angkuh, arogan dan membuat adiknya itu menjauhi Yuna. Berbeda dengan Ervan yang justru banyak membantu keuangan keluarga Yuna, Rafka seolah 'cuek' dan melarang Mika untuk mengiriminya uang. Seringkali dulu Mika sembunyi-sembunyi untuk mentransfer sejumlah uang untuk Yuna, tanpa sepengetahuan Rafka.Lalu tiba-tiba 3 tahun kemudian lelaki brengsek itu membuang Mika begitu saja, tanpa sepeser pun uang di sakunya. Jika Yuna tidak menampung Mika, maka adiknya itu pasti sudah menjadi
last updateLast Updated : 2023-12-24
Read more

18 // Dia Yang Tak Bisa Melupakan

Mika terus berlari sejauh kakinya dapat berlari, menjauh dari segala hal yang membuatnya hatinya sakit, serta dari semua orang yang terus saja menyalahkan dirinya. Rafka, Kak Yuna, Tante Irna...Hanya satu orang yang tidak menyalahkannya. Satu orang yang justru dengan mudah memaafkan segala kesalahannya, padahal jelas-jelas Mika telah menghancurkan kepercayaan pria itu dan mencoreng wajahnya dengan berselingkuh di belakangnya.Begitu mudahnya Ervan memberinya maaf, namun sayangnya itu tak semudah Mika yang tak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri karena mengkhianati seseorang sebaik Ervan. Pikiran Mika saat ini begitu kalut dan kacau balau, jiwanya pun terguncang hebat bagai kapal yang berusaha bertahan di tengah badai dahsyat.Ia bahkan tak mempedulikan teriakan keras Yuna yang memanggil namanya, juga mengabaikan tatapan penuh kebencian dari Tante Irna yang seolah mengutuk setiap langkah kakinya.Mika tak sanggup. Ia sungguh tak sanggup lagi menanggung perasaan bersalah yang te
last updateLast Updated : 2024-01-03
Read more

19 // Jiwa Yang Terguncang

"Dimana Mika?"Ruby menatap pria bersurai coklat yang menatapnya tajam, namun ada seberkas cemas yang terlihat dari sorot yang terpancar pada bola mata biru kristal milik Rafka."Dia ada di kamarnya," sahut Ruby, yang lalu menahan lengan Rafka yang hendak berlalu begitu saja begitu mendengar jawaban."Tunggu, Raf. Kita harus bicara dulu sebelum kamu bertemu dengan Mika.""Nanti saja, Ruby. Aku ke kamar dulu." Rafka bermaksud melepas tangan Ruby yang mencengkram lengannya, namun pria itu pun mengernyit heran saat merasakan cengkeraman tangan sahabatnya itu yang malah semakin erat,"Tidak. Kita harus bicara, Raf! Sekarang!" Sergah wanita itu bersikeras dengan nada yang tidak ingin dibantah lagi dan ekspresi Ruby yang serius."Baiklah," ucap Rafka sembari menghela napas pelan. Sebenarnya ia ingin cepat-cepat bertemu dengan Mika, setelah mendengar berita dari Ruby yang menemukannya berada cukup jauh dari rumah sakit, dan bertemu kembali dengan pria brengsekk yang ternyata sudah keluar dar
last updateLast Updated : 2024-01-04
Read more

20 // Menginginkanmu

"Bagaimana kondisi Mika?" Ruby bertanya kepada Rafka yang baru saja terlihat keluar dari pintu kamarnya. "Dia sedang tidur," sahut pria itu pelan, seolah mengisyaratkan agar Ruby lebih memelankan suaranya. "Oh, syukurlah." Wanita bersurai seleher itu pun sedikit heran melihat bagaimana Mika begitu mudahnya tertidur, setelah ia melihat sendiri kondisi mantan istri Rafka itu sebelumnya.Sebagai seorang psikiater, Ruby tentu tahu seberapa cemas dan terganggunya kondisi kejiwaan Mika. Ruby pun semula ingin membantunya untuk menenangkan diri. Ia bahkan hendak bermaksud memberikan sesi singkat hipnoterapi untuk relaksasi, namun Mika dengan tegas menolaknya.Mika terlihat enggan untuk dibantu, dan Ruby pun tak bisa berbuat banyak jika tidak ada keinginan dari pasien penderita itu sendiri yang ingin mendapatkan pertolongan.Ruby memberikan isyarat kepada Rafka untuk mengikutinya menuju ke arah ruang santai. Sebenarnya ia agak penasaran dengan apa yang terjadi di dalam sana."Okay, now spil
last updateLast Updated : 2024-01-09
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status