Home / CEO / DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of DIKEJAR DUA CALON PEWARIS TAMPAN : Chapter 91 - Chapter 100

105 Chapters

91. Rencana Baik Dan Buruk

Leo terkejut karena permintaan Ariana, begitu juga dengan Ariana."Pa? Kenapa papa tiba-tiba minta gini?" tanya Leo, penasaran.Jordan menatap Leo lalu Ariana. "Sebenarnya ini untuk Angkasa Group. Kamu sadar kalau para dewan direksi sudah mulai bergerak, kan?"Leo mengangguk. "Papa juga sudah dengar soal rapat mereka hari ini?""Iya, papa sudah dengar," jawab Jordan. Makanya papa mau kamu percepat tanggal pernikahan kamu dengan Ariana."Leo menghela napasnya. "Sayang? Bagaimana pendapat kamu?"Jujur saja, Ariana sedikit terkejut, tapi pernikahan memang menjadi harapannya. Lebih baik harapan tersebut terwujud dengan cepat."Aku nggak masalah dengan saran dari Om Jordan," ucap Ariana. "Lagian kita juga pasti sampai ke tahap sana, kan?"Leo tersenyum, mendengarkan penjelasan Ariana. "Iya, sih. Jadi gimana?"Ariana lalu menatap Jordan. "Aku harus bicara dulu dengan orang tua aku, Om. Lebih bagus lagi kalau kita adaian pertemuan keluarga."Jordan mengangguk. "Om juga mikir gitu. Bagaimana
Read more

92. Kerja Sama Aries Dan Leo

Keesokan harinya, Leo berbicara dengan Jordan dan Melani, perihal kesepakatan ia dan orang tua Ariana tadi malam. Karena orang tua Ariana telah menerima maksud baik dari keluarga Leo, maka Leo dan keluarganya mulai berunding untuk menetapkan tanggal pertemuan mereka, dengan orang tua Ariana.Aries yang juga ikut dilibatkan dalam pembicaraan tersebut, turut merasa bahagia, karena Leo dan Ariana sebentar lagi akan bersanding di atas pelaminan."Selamat, Leo. Akhirnya kamu bisa raih kebahagiaan dalam hidup kamu," ucap Aries dengan tulus.Leo tersenyum. Ini adalah momen bahagia yang sudah ia nanti-nanti. Leo akhirnya dapat menikah dan memenuhi harapan orang tuanya, namun di sisi lain, ia juga merasa sedih karena kondisi Aries yang masih lemah. Dan sampai sekarang, Aries juga belum mendapatkan pasangan yang cocok."Terima kasih, Aries. Aku juga berharap kalau kamu bisa ketemu pasangan yang cocok."Aries tersenyum lemah. "Semoga saja hal itu bisa terjadi, karena selama ini aku sudah jahat
Read more

93. Menyerang Markas Musuh

Di tengah kesibukan Leo, handphone yang ia taruh di atas meja tiba-tiba berdering.Leo meraih handphonenya, lalu mengusap layar telepon. "Halo, Daniel?" sapa Leo."Pak? Saya dapat kabar kalau anak buah Jack dikerahkan untuk celakain Bapak."Leo menarik napasnya dalam-dalam. Saat ini ia seharusnya fokus pada urusan Angkasa Group, Galaksi Investment, dan pernikahannya dengan Ariana. Tapi pria bernama Jack selalu saja mengganggunya.Jika Leo tidak segera mengurus masalah ini, ia takut jika Jack akan berbuat sesuatu yang lebih jahat lagi."Bagaimana, Pak?" tanya Daniel, dari seberang.Leo tersadar dari lamunannya. "Kumpulkan orang-orang kamu. Malam ini kita kelarin masalah ini."Di seberang, Daniel langsung mengiyakan perintah Leo. "Setelah pembicaraan singkat dengan Daniel, Leo berdiri lalu menatap keluar jendela. Di belakang Jack pasti ada seseorang yang memusuhi keluarga mereka. Karena itu, Leo akan mencari tahu semuanya malam ini.***"Kamu serius?!!" Shelly memekik kaget, karena Ari
Read more

94. Hari Sial

Ariana merasa tak tenang di kamarnya. Padahal tidak ada hal buruk yang terjadi, dan hari-harinya juga berjalan dengan lancar. Lalu, mengapa ia merasa gelisah dan tak menentu?'Aku kenapa, ya?' tanya Ariana dalam hati. 'Apa karena aku mau nikah sama Leo, jadi aku nggak tenang?'Ariana menarik napasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Ia mencoba menyibukkan diri dengan bermain sosial media, menonton film, lalu membaca, tapi tetap saja ia merasa tak tenang.Dari posisi duduk, Ariana berdiri, lalu kembali berbaring, tapi tetap saja ia merasa tak nyaman.Ariana lalu menatap jam di layar handphonenya. Sudah lebih 30 menit sejak ia berbicara dengan Leo lewat telepon, tapi Leo belum memberikannya kabar."Aku coba video call lagi," gumam Ariana. Ia ingin mengobrol dengan Leo, untuk menghilangkan rasa gundahnya. Tapi, panggilan pertama dari Ariana tidak dijawab oleh Leo. "Hm??? Kok nggak diangkat?"Ariana kembali mencoba untuk yang kedua kali dan ketiga kalinya, tapi Leo masih tak k
Read more

95. Pendukung Baru

Daniel dengan cepat melumpuhkan Jack, namun Jack telah berhasil melakukan tugasnya. Leo memegang perutnya. Rasa panas dan basah karena cairan kental mulai menjalari tubuhnya."Pak Leo?!! Pak Leo dengar aku?!!" Daniel panik. "Pak Leo?!!"Leo tersenyum. "Aku nggak apa-apa." Walau Leo bilang seperti itu, tapi ia tahu kalau ia sedang tidak baik-baik saja."Bima?!! Telepon ambulans!!!" seru Daniel.Bima mengangguk. Ia mengambil handphonenya, lalu menghubungi ambulans."Aku nggak apa-apa. Kamu nggak perlu khawatir," ucap Leo, menenangkan Daniel.Walau begitu Daniel tidak bisa tenang. "Tahan, Pak. Tutup luka Bapak." Daniel membantu Leo menekan lukanya. "Sebentar lagi ambulans akan datang, Pak."Leo mengangguk. Ia berusaha untuk mempertahankan kesadarannya dan rasa perih dari luka tusuk yang ia dapat."Yang lainnya telepon polisi! Amankan area sini juga! Jangan sampai ada yang kabur!" titah Daniel.Sebenarnya Daniel tidak ingin melibatkan polisi, seperti rencana awal mereka. Namun ia harus p
Read more

96. Di Mana Leo?

"Pak Aries?!" Pak Bram terkejut, karena Aries ada di ruangannya.Sama seperti Rebecca dan Ariana, Pak Bram bertanya-tanya, apa tujuan Aries datang ke kantornya. Apakah Aries akan membantunya? Sepengetahuan Pak Bram, Aries punya hubungan yang buruk Deng Leo dan Ariana. Karena itu Pak Bram semakin yakin kalau kedatangan Aries ialah untuk mendukungnya."Silahkan duduk, Pak! Saya sudah lama banget tunggu Pak Aries datang ke kantor saya. Apa keadaan Pak Aries sudah membaik? Maaf, saya nggak bisa jenguk Pak Aries waktu Pak Aries kecelakaan. Saya sibuk ngurus perusahaan ini, karena salah satu artis saya berkhianat," tutur Pak Bram panjang lebar. Pak Bram berharap dengan kata-katanya, Aries dapat membantunya melawan Ariana dan juga Leo.Aries tersenyum. "Pak Bram tidak berubah ternyata."Pak Bram ikut tersenyum. Ia pikir itu adalah pujian dari Aries. "Saya tetap sama, Pak. Saya tetap setia dan menyambut Pak Aries dengan baik di kantor saya."Ariana mengerutkan keningnya. Ia mulai curiga de
Read more

97. Langkah Terakhir, Dalam Konflik Angkasa Group

Setelah berpisah dengan Ariana, Aries kembali ke rumah sakit. Ia sebenarnya penasaran, di mana Leo berada. Setelah sampai di rumah sakit, Aries masuk ke dalam kamarnya tanpa merasa ada yang aneh. CeklekSaat ia membuka pintu, ia malah terkejut karena Leo dan Daniel yang ada di dalam. "Leo?!" Aries menatap Leo yang ada di atas kursi roda. "Kamu kenapa?!" Dari pakaian pasien yang Leo gunakan, Aries mengambil kesimpulan kalau ia sedang sakit. "Kamu sakit???"Leo mengangguk. Ia tidak ingin bilang pada Aries kalau ia ditikam. "Iya, aku kecapaian, makanya aku tumbang kemarin."Aries menggelengkan kepalanya perlahan. "Pantas saja kamu susah dihubungin. Ariana juga tanya di mana kamu."Leo tersenyum. "Aku nggak mau Ariana khawatir, jadi aku nggak bilang ke Ariana kalau aku sakit."Aries menghela napasnya dalam-dalam. Ia mengerti dengan keputusan yang Leo ambil. "Terima kasih sudah mau bantu Ariana," lanjut Leo.Aries tetap tenang, walau dalam hati ia sedang salah tingkah. Ia merasa bangga
Read more

98. Lembaran Baru Yang Baik

Kedatangan Daniel di Angkasa Group, membuat keadaan di kantor tersebut menjadi ricuh seketika.Bagaimana tidak? Daniel datang dengan informasi yang sukses membuat Pak Renol beserta sekutunya panik setengah mati."Ini nggak bisa dibiarkan!" seru salah satu sekutu Pak Renol. "Bagaimana bisa Pak Aries kembali jadi direktur?! Mereka pikir ini taman kanak-kanak?! Seenaknya saja mereka gonta-ganti direktur!"Pak Renol tidak membuka suaranya. Ia merasa emosi, namun ia tetap menjaga martabat dan ketenangan dirinya."Kita nggak bisa tinggal diam! Kita harus buat gagal rencana ini!!" tekan sekutu Pak Renol yang lain.Pak Renol mulai berpikir. Jika perang saham, maka mereka akan kalah telak, jika saham milik Aries, Leo, dan Pak Jordan digabungkan menjadi satu. Jalan yang bisa Pak Renol ambil ialah dengan jalan licik, tapi orang yang sering mengeksekusi rencana liciknya telah ditangkap polisi. Tentu saja Pak Renol tidak bisa bersantai, mengingat Jack yang bisa saja membuka mulutnya kapan saja.P
Read more

99. Menjelang Pernikahan

Di sebuah butik ternama, Leo yang sedang menemani Ariana, duduk bermain handphone sambil menunggu Ariana yang sedang mengganti pakaian di dalam ruang ganti.SretttSaat suara kain gorden ditarik terdengar, Leo langsung mengangkat kepala dan menatap Ariana yang tampil cantik dengan gaun pengantin berwarna biru langit.Leo tidak bisa berkata-kata. Ia terpana dengan penampilan Ariana yang begitu memukau."Gimana?" tanya Ariana, sambil merentangkan tangannya.Leo tersenyum. "Cantik.""Cantik???" Ariana menyipitkan matanya. "Cantik gimana maksud kamu.""Ya cantik," jawab Leo, tanpa berpikir lebih jauh.Sebenarnya yang Ariana inginkan adalah jawaban tentang baju pengantin yang ia pilih. Apakah terlihat bagus untuknya? Bagaimana dengan modelnya, atau warnanya. Tapi yang ia dengar dari Leo, malah kata cantik yang terdengar universal.Ariana mengerucutkan bibirnya. "Coba kamu perhatikan baik-baik. Gaun ini sudah bagus, nggak?"Leo mengangguk. "Bagus. Aku suka."Ariana menghela napasnya dalam-d
Read more

100. Pengakuan?

Sesi pemotretan Ariana dan Leo berjalan dengan lancar. Mereka juga membuat video prewedding, namun karena kondisi Ariana yang menurun, mereka akhirnya molor satu hari, dari jadwal yang sudah ditentukan. Namun hal itu bukanlah masalah bagi Leo. Yang terpenting baginya adalah kesehatan Ariana."Kamu yakin nggak mau ke dokter?" tanya Leo.Ariana menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, sayang. Aku hanya kecapean aja. Istirahat bentar juga sembuh."Leo tentu saja khawatir, apalagi sebentar lagi mereka akan menikah. Jika ia memaksakan jadwal yang padat pada Ariana, Leo takut kalau keadaan Ariana akan bertambah buruk. "Kalau gitu kita tunda sehari lagi," ucap Leo. Besok kita jalan-jalan aja, biar kamu bisa santai. Gimana?"Ariana merasa tak enak hati, tapi ia juga tidak bisa memaksakan dirinya. "Oke. Aku pengen banget coba cafe-cafe sama restoran di sekitar sini."Leo mengangguk. "Boleh. Kalau gitu kamu istirahat. Aku mau liat foto-foto kita dulu."Ariana tersenyum sambil membatin, 'maaf, aku
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status