Beranda / Urban / Bukan Pengasuh Biasa / Bab 81 - Bab 90

Semua Bab Bukan Pengasuh Biasa: Bab 81 - Bab 90

100 Bab

Berapapun Nilainya, Uang Sangatlah Berarti

"Kami memang membutuhkan dana bisnis tapi kami tidak ingin terikat perjanjian dengan orang seperti kamu. Karena kamu memiliki niat yang jahat kepada kami, makanya kami tidak mau menandatangani surat yang kamu berikan ini," ujar Fargo kemudian.Langit hanya tersenyum mendengar apa yang disampaikan oleh mertuanya tersebut, dia tahu kalau mertuanya pasti tidak akan menerima tawaran yang diberikannya karena Fargo dan Leni bukan ingin meminjam dana. Mereka ingin meminta dana tanpa pengembalian.Langit sudah tahu bagaimana sifat kedua mertuanya tersebut, Langit kembali mengambil map tersebut yang sudah dilemparkan ke hadapannya oleh Fargo. "Baiklah kalau memang kalian tidak ingin. Kami tidak akan memaksa karena uang yang kami hasilkan juga merupakan hasil kerja keras dan selama bertahun-tahun. Bertahun-tahun kami tinggal di pedalaman desa untuk membangun sebuah bisnis kami tidak hidup seperti orang kaya dan kami tidak berfoya-foya. Jadi, wajar jika kami berhasil menjalankan bisnis tersebut
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-22
Baca selengkapnya

Makan Besar

Langit tetap menahan Jingga untuk tidak mendatangi kedua orang tuanya tersebut, karena sudah pasti akan ada keributan jika Jingga nekat menghentikan mereka untuk membeli mobil.Langit hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua mertuanya tersebut. Langit kemudian kembali melajukan mobilnya untuk pulang ke rumahnya.“Aku nggak habis pikir sama mereka, semakin tua bukannya semakin sadar kalau semua itu tidak ada artinya. Nanti kalau mati semuanya tidak akan dibawa dan kalau mereka banyak hutang siapa yang akan menanggungnya?" ujar Jingga yang terus menggerutu.Selama perjalanan pulang dan Jingga juga terus berusaha untuk menelpon Fargo dan juga Leni. Namun kedua nomor tersebut tidak bisa dihubungi mereka pastinya sengaja untuk tidak bisa dihubungi oleh Jingga.”Sudahlah, biarkan saja asal mereka senang, aku juga memberikan mereka uang itu tidak memaksa mereka untuk membuka bisnis kok. Yang penting mereka senang dan sebenarnya inginnya mereka bertanggung jawab dengan uang t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-23
Baca selengkapnya

Kerjasama dengan Araka

"Astaga, anak ini sebenarnya apa yang membawa dia datang ke sini? Dia mau menawarkan bisnis tapi hanya dia yang untung dimana bagusnya buat kita,“ ujar Langit sambil tersenyum melihat ke arah adiknya tersebut.“Iyalah, aku kalau kerja sama-sama orang aku maunya aku yang untung, orang nggak untung nggak apa-apa," jawab Araka sambil tertawa.Jingga hanya menggelengkan kepalanya, dia heran melihat Araka dan Langit benar-benar seperti dua orang saudara yang masih kecil, ribut tapi keduanya begitu dekat. Memang darah di dalam tubuh mereka mengalir darah yang sama keduanya merupakan keturunan dari Abizar. Jadi, wajar kalau mereka sama.“Udah katakan saja kamu mau menawarkan apa?” tanya Langit kepada sang adik. Langit ingin mendengar kerjasama seperti apa yang ditawarkan oleh Araka.“Gini ya kalian dengarkan baik-baik, aku pikir perusahaan kalian ini cukup besar dan sepatutnya kalian memesan sepatu karyawan. Jadi, aku mau buka pabrik sepatu dan aku mau menawarkan kepada kalian untuk mengada
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-23
Baca selengkapnya

Zafran Terkena Kasus

“Ya aku lihat di berita lah, baru aja pagi tadi beritanya keluar. Masa mama kamu nggak tahu kalau keponakannya tertangkap," ujar Araka menjelaskan kepada Langit. Langit menggelengkan kepalanya, karena memang Maika tidak mengatakan apapun mengenai Zafran. Apalagi setelah kasus yang dulu mereka beramai-ramai datang ke rumah Maika itu, Maika sama sekali tidak berhubungan lagi dengan keluarga Lubasya. Jadi, wajar jika Maika memang tidak tahu kalau Zafran tertangkap karena kasus korupsi. "Bukan gitu, mama aku sudah dicoret dari daftar keluarga mereka. Jadi, wajar kalau Mama nggak tahu. Dan juga mungkin Mama nggak mau peduli juga meskipun tahu tapi nggak mau peduli,” jawab Langit kemudian.Araka menganggukkan kepalanya, apa yang disampaikan oleh Langit itu masuk akal. Bisa jadi sebenarnya Maika sudah tahu atau bahkan sudah tahu kasus apa yang akan menimpa Zafran. Tapi, selama ini Maika hanya memilih diam, apalagi sekarang Maika sudah dicoret dari daftar keluarga Lubasya. Jadi, Maika meras
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-23
Baca selengkapnya

Hamil

Meskipun Jingga tidak mau diajak ke rumah sakit, namun Langit memaksa. Dia tidak akan membiarkan sang istri dalam keadaan sakit seperti itu.Di pagi hari itu Langit langsung membawa Jingga ke rumah sakit, ditemani langsung oleh Maika.Setibanya di sana, Jingga langsung mendapat pertolongan dari dokter dan perawat. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter dan perawat, seorang dokter perempuan mendekat ke arah Langit sambil tersenyum. “Selamat ya Pak, istrinya sedang hamil 8 Minggu," ujar dokter tersebut.Langit membelalakkan matanya, dia tidak percaya kalau ternyata saat ini Jingga sedang hamil."Maksudnya istri saya hamil, dok?” tanya Langit yang seolah tidak percaya mendengar apa yang disampaikan oleh dokter itu.Dokter yang bernama Tita tersebut menganggukan kepalanya, dia menjelaskan kalau saat ini Jingga sedang hamil 8 minggu. Jadi, mual dan muntah itu adalah hal yang wajar dari perempuan yang hamil di trimester pertama.Langit langsung memeluk Jingga dengan erat, dia benar-bena
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-24
Baca selengkapnya

Ada yang Menyenggol

Berita kehamilan Jingga pun itu akhirnya sampai juga di telinga Fargo dan Leni. Pagi-pagi sekali mereka mendatangi rumah Maika dengan marah-marah.”Apa kalian pikir kami sudah mati? Kalian bahkan tidak mengabarkan berita tentang kehamilan Jingga kepada kami, sedangkan semua orang tua Langit berkumpul di sini. Kamu benar-benar tidak menganggap kami sebagai orang tua lagi?" tanya Leni kepada Jingga. Jingga menanggapi pertanyaan ibunya dengan santai, di mana saat itu dia juga sambil menahan rasa mual yang begitu mendesaknya. Sehingga dia hanya menutup mulutnya dan inilah yang dia tidak mau kalau kedua orang tuanya datang bukan memberikan dia kekuatan ataupun memberikannya kasih sayang, mereka selalu saja marah-marah."Lihatlah apa yang kalian lakukan pagi ini? Seharusnya kalian sadar mengapa kami tidak memberitahukan kepada kalian. Ya karena kalian seperti itu, kalian hanya memikirkan diri kalian sendiri. Datang ke sini mau marah-marahin orang hamil," jawab Jingga yang kemudian meningga
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-24
Baca selengkapnya

Paket

"Kira-kira apa ya isinya, Ma?" tanya Jingga penasaran.Namun, Maika melarang Jingga untuk mendekat di paket tersebut. "Kamu jangan dekat-dekat, Jingga. Nanti siapa tahu isinya bom,” ujar Maika.“Tapi tadi kata Pak Budi yang ngangkat, katanya agak ringan gitu," jawab Jingga yang masih penasaran.Karena paket itu sempat dipindahkan oleh salah satu pembantu dari tengah jalan ke delat gazebo.Maika menggelengkan kepalanya. “Kita tunggu Langit saja, baru kita putuskan akan diapakan paket ini. Ini pasti pekerjaan orang-orang yang iseng. Jadi paket ini biarkan saja di situ sampai nanti Langit pulang," ujar Maika kepada semua orang ada di sana.Mereka hanya menganggukkan kepalanya, karena selama mereka bekerja di rumah besar tersebut baru kali inilah mereka mendapatkan kiriman paket seperti itu. Selama ini mereka semua tidak pernah mendapat hal seperti ini, dan mereka yakin kalau paket tersebut adalah sebuah teror yang sengaja dikirimkan untuk mengganggu mereka. Maika hanya menghela nafas b
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-24
Baca selengkapnya

Salah Alamat

Maika tidak main-main dengan apa yang dia katakan.Mulai keesokan harinya, dia langsung mengirimkan salah satu utusannya yang selama ini bekerja sama dengannya. Dan selama bekerja tidak pernah gagal dalam menyelidiki kasus sesuatu selalu dapat, orang tersebut bernama Ferdi.“Fer, kamu selidiki orang yang mengirimkan paket tersebut dan ini CCTV yang sudah aku ambil dari pos depan," ujar Maika kepada Ferdi pagi ini.Dia memanggil Ferdi langsung ke rumahnya, sedangkan Langit dan Jingga hanya bisa menggelengkan kepalanya.Langit baru melihat bagaimana cara ibunya bekerja, wajar jika selama ini ibunya hanyalah seorang janda namun ibunya memiliki kekuasaan dan kekuatan yang tidak terbatas. Ternyata ibunya benar-benar wanita yang luar biasa. Langit menjadi semakin kagum kepada ibunya.”Langit, kamu tidak usah pusing dengan hal semacam ini. Serahkan saja kepada mama dan biarkan saja mama yang mencari tahu orang tersebut. Kamu hanya perlu fokus pada pekerjaan kamu," ujar Maika kepada sang anak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-24
Baca selengkapnya

Aku Akan Menjenguknya

Seseorang yang berada di ujung telepon tersebut pastinya sangat terkejut ketika mendengar apa yang Langit sampaikan. Dia pastinya tidak menyangka kalau ternyata Langit bisa memiliki keberanian seperti itu, dan juga memang apa yang dikatakan Langit adalah benar. Maika tidak akan terpengaruh jika mereka tidak mengirimkan teror tersebut ke kediaman Maika. Merekalah yang mencari masalah dengan mengirimkan teror itu ke kediaman Maika.Langit hanya menyunggingkan senyumannya setelah panggilan telepon tersebut berakhir, dia tahu saat ini di tempatnya si penelepon pastinya sudah mencari dukungan untuk melawan Langit.Dari suaranya Langit tahu kalau itu adalah pemilik dari Jaya Group dan sudah bisa dipastikan memang beliau ingin mengancam agar Langit mencabut laporannya. Beliau ingin mendapatkan keuntungan dengan hal seperti itu dan ingin mencoba bermain-main kepada Langit.Namun, beliau tidak tahu kalau Langit ternyata tidak kalah beringasnya daripada Maika. Langit, meskipun dia adalah orang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-24
Baca selengkapnya

Kemenangan Langit

Kasus antara Langit dengan Jaya Group terus bergulir. Dan akhirnya Langit lah yang berhasil memenangkan gugatan tersebut. Jaya Group tetap harus memberikan kompensasi ataupun denda kepada perusahaan Langit. Dan itu pastinya membuat pemilik Jaya Group tersebut semakin meradang dan semakin dendam kepada Langit.“Akhirnya kita bisa memenangkan kasus ini, Pak. Kok bisa Pak Langit tahu kalau persidangan kita ini terakhir dan kita akan menang. Bukankah data itu juga yang sering kita berikan kepada pengadilan?" tanya Rudi keheranan ketika mengingat kata-kata Langit kalau mereka bisa memenangkan semua itu dengan data yang ada. Padahal selama ini data tersebut selalu disuguhkan, dan dari pihak Jaya Group selalu saja mencari alasan dan mencari cara untuk menggagalkan kemenangan Langit.Namun, kali ini mereka tidak bisa lagi karena Maika sudah turun tangan. Maika sudah mengambil bagian dari persidangan tersebut, dia memastikan kalau anaknya harus menang dan di sini juga Langit bisa melihat kala
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status