Semua Bab Terpaksa Menikahi Duda Impoten : Bab 11 - Bab 20

31 Bab

Ketakutan Naya

"Kau harus ingat, kau itu milikku. Aku sudah membayar mahal tubuhmu," Alex berkata begitu terbuka. Jelas saja perkataannya membuat Naya tertunduk malu sekaligus takut."Jadi dia benar jalang, kau menyewanya, Ray?" tanya Diandra. Dia tidak percaya melihat ini. Bibirnya langsung tersenyum miring memandang Rayden dan Naya.Hanya karena tidak ingin terlihat menyedihkan Rayden malah nekad untuk menyewa seorang jalang. Sungguh, hal yang membuat Diandra terkejut.Namun, Rayden sama sekali tidak bergeming. Dia tahu Naya seorang jalang, lantas kenapa? Tujuannya bukan untuk memiliki Naya, tapi untuk membuat Alex panas."Berapa kau dibayarnya?" tanya Rayden pada Naya.Netra tajam milik Alex bergetar, rahangnya mengeras dan dia terus saja menatap Naya yang nampak ketakutan."Kau tahu Tuan Alex yang terhormat, dia memang sudah kau beli, tapi dia sudah aku nikahi. Jadi aku adalah pemiliknya yang sah," Rayden berucap begitu angkuh.Tentu saja ucapannya itu membuat Alex semakin meradang. "Aku tidak
Baca selengkapnya

Perdebatan Rayden Dan Alex

Naya ketakutan, dia memandang ke belakang sambil meraba kepalanya yang berdenyut karena terantuk kursi.Terlihat di belakang mereka sebuah mobil hitam metalik melaju kencang mengejar. Bahkan mobil itu tadi yang sudah menabrak mobil mereka. Sebuah mobil mewah Mercedes Benz G-Class, benar-benar tidak sayang dia menghancurkan mobil itu.Naya menoleh, memandang Rayden yang juga terlihat kesal bahkan wajahnya sudah semakin kelam sekarang. Naya tidak tahu siapa orangnya, tapi yang jelas ini memang bukan hal yang baik."Dimana orang-orang kita?" tanya Rayden pada Agra yang masih terus fokus pada kemudinya."Tidak jauh dari kita, Tuan," jawabnya.Rayden menghela nafas, dia kembali bersandar dan sesekali melirik ke arah kaca spion dimana mobil itu masih terus mengikuti mereka.Tiba-tiba, bibirnya tersenyum miring seperti menyimpan sebuah rencana. Naya yang melihat itu tentu saja semakin takut. Detak jantungnya semakin berdenyut ngilu."Cari tempat sepi, sepertinya dia ingin berbicara denganku,
Baca selengkapnya

Foto Pernikahan

"Tapi, bukankah itu sudah menjadi tugas saya sejak dulu, Tuan?" Vian bertanya dengan raut wajah yang menunjukkan penolakan. Gadis yang usianya hanya selisih dua tahun dari Naya itu nampaknya keberatan dengan apa yang Rayden utarakan.Dia tidak mengerti kenapa Rayden meminta seperti itu. Antara bingung dan juga kesal."Kau berani menolak ku?" Rayden memandang tajam Vian. Gadis itu langsung tertunduk dan menggeleng pelan. Tangannya saling meremas kuat. "Tidak, Tuan. Maaf," jawabnya.Naya memandang Rayden dengan aneh, kepalanya menjadi penuh dengan beribu pertanyaan sekarang. Dia istrinya, tapi kenapa Rayden malah memintanya menjadi pelayan pribadi. Apa yang sebenarnya ada di dalam otak pria itu."Ini hanya berlaku ketika Mama tidak ada, nanti ketika dia pulang kau akan kembali pada tugasmu. Sekarang, kau hanya perlu menjaga apa yang aku lakukan. Jangan sampai ada pelayan atau penjaga lain yang berani mengadu hal ini pada Mama," ujar Rayden.Vian menganggukkan kepalanya pelan. Dia tida
Baca selengkapnya

Kebingungan Rayden

"Foto pernikahan," Naya bergumam seorang diri di dalam ruangan kecil yang pengap itu. Matanya masih terus memandangi foto Rayden dan Diandra. Figura ini sudah pecah dan usang, sepertinya sengaja dibanting dan dibiarkan.'Apa tidak ada yang masuk ke dalam sini? Vian?' Naya bermonolog di dalam hati. Pikirannya mengenangkan seharusnya yang membereskan ini Vian, tapi kenapa seperti tidak pernah ada orang yang masuk ke tempat ini.Ketika di pesta tadi Rayden terlihat datar dan membenci Diandra. Tapi semua tentang mantan istrinya itu masih tersimpan rapi di rumah ini. Sebenarnya apa yang ada di pikiran lelaki itu. Naya benar-benar bingung.Dia beranjak dan meletakkan foto itu di atas meja. Hari semakin larut dan dia harus cepat membereskan ruangan ini agar bisa beristirahat. Memikirkan tentang Rayden dan kehidupannya tidak akan pernah ada habisnya. Jangankan memikirkan tentang lelaki itu, memikirkan diri Naya sendiri saja sudah membuat dia pusing. Entah akan berujung kemana kehidupannya nan
Baca selengkapnya

Saran Dari Agra

Pikiran aneh itu langsung langsung Rayden tepis. Entah kenapa dia jadi berfokus pada bibir ranum Naya. Rasa hangat dan juga lembut masih begitu terasa hingga saat ini. Hingga lagi-lagi tanpa sadar Rayden malah meraba bibirnya sendiri."Aku memang sudah gila," gumamnya yang langsung pergi meninggalkan Naya.Ketika pintu kamar telah tertutup, mata Naya terbuka. Dia memandang pintu yang tertutup dengan helaan nafas panjang. Naya tidak benar-benar tidur atau pingsan, dia hanya berpura-pura memejamkan mata. Naya sangat takut ketika Rayden membawanya tadi. Dia takut jika pria itu akan melakukan sesuatu hal yang buruk. Ya, pikiran Naya sudah buruk dan mengira Rayden akan menyakitinya. Tapi ternyata pria itu malah membawa Naya masuk ke dalam kamar.Bukan itu saja, dia juga tidak tahu kenapa Rayden terdiam dan bergumam seorang diri. Naya meraba kepalanya, masih terasa berat dan pusing. Perutnya lapar dan dia lemas sekali. Tapi untuk bangun rasanya masih berat, hingga akhirnya Naya memutuskan
Baca selengkapnya

Naya Pergi

Dirumah mewah keluarga Bagaspati, Naya baru saja terbangun dari tidurnya. Dia masih mengenakan gaunnya semalam. Tubuhnya terasa berat dan letih. Matanya pun masih terasa berat untuk terbuka. Tapi rasa tidak nyaman karena keringat yang lengket dan juga hangat cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar membuatnya terbangun.Naya melirik ke arah jam dinding, ternyata hari sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Dia tertidur begitu lama."Kepalaku sakit sekali," gumamnya sambil meraba kepalanya yang berdenyut. Dia beranjak dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri, perutnya sudah terasa lapar dan ingin diisi.Sambil berjalan, dia mengingat bagaimana Rayden yang menolongnya pagi tadi. Mengangkat tubuhnya dan membawanya masuk ke dalam kamar. Tiba-tiba sebuah semburat tipis menghiasi wajah Naya."Seandainya saja, cerita ku tidak semiris ini," gumamnya dengan hati yang perih.Masih berusia 21 tahun, tapi Naya merasa jika hidupnya sudah seberat ini. Jika saja bisa memilih, mungkin dia
Baca selengkapnya

Kesedihan Naya

Di sebuah tempat yang sepi dan jauh dari pemukiman penduduk, Naya memandang ke sekitar dengan pandangan takut. Dia tidak tahu ini ada dimana, dan bahkan dia sudah lelah mencari jalan untuk pergi dari tempat ini.Beberapa waktu lalu, Wira yang Naya pikir akan mengantarkannya ke rumah ayahnya, tapi ternyata malah membawanya ke tempat ini. Tidak tahu kenapa, tapi lelaki itu malah menurunkan Naya di tempat ini dan meninggalkannya begitu saja."Kenapa dia tega sekali, apa maksudnya meninggalkan aku di sini," Naya berucap lirih. Matanya terus memandang ke sana dan kemari. Hari sudah malam dan gelap, dia berjalan di sepanjang jalan yang remang-remang dan hanya diterangi oleh lampu jalanan yang ada di sana. Ini di pinggir jalan, tapi Naya sama sekali tidak berani untuk menghentikan mobil yang lewat atau sekedar meminta tolong.Naya benar-benar trauma dengan kejadian yang lalu. Berniat kabur dari kejaran Alex, tapi nyatanya dia malah masuk kedalam sangkar emas Rayden.Ah iya, mengingat lelaki
Baca selengkapnya

Dibawa Alex

Hujan mengguyur malam itu, tidak deras hanya gerimis kecil. Tapi itu sudah berlangsung lama dan membuat tubuh Naya basah. Dia kedinginan, bahkan tubuhnya juga sudah menggigil. Naya duduk di depan sebuah ruko kosong yang sudah tidak berpenghuni. Berjongkok di sana sembari memeluk dirinya sendiri.Entah sudah berapa banyak air mata yang tertumpah. Dia takut, dia kedinginan dan benar-benar sedih.Hari sudah dini hari, sudah dua jam Naya ada di pinggir jalan. Dia tidak tahu harus kemana dan dia tidak tahu ini ada dimana.Bibir Naya menggeletak kedinginan, sesekali pandangan matanya melirik ke daerah sekitar yang sepi dan memang jauh dari pemukiman. Beruntungnya ada ruko kosong ini dan lampu jalanan di seberang sana. Dan lebih beruntung lagi hari hanya gerimis dan tidak hujan badai, jika sampai seperti kemarin, mungkin Naya akan benar-benar mati."Bu," Naya tertunduk dan semakin meringkuk menahan dingin.Rayden benar-benar tega membiarkannya berada di sini. Tanpa iba dan tanpa rasa belas k
Baca selengkapnya

Mencoba Bunuh Diri

Naya membuka mata, terasa berat dan pusing. Dia menghela nafas sedih ketika dia tahu jika dia berada bersama Alex sekarang. Hari sudah pagi, dan Naya tidak tahu ini ada di mana.Sebuah kamar mewah, dan mungkin saja ini kamar Alex. Beberapa waktu lalu Naya pingsan karena ketakutan sebab Alex terus saja mengancam dan menekannya. Hingga akhirnya dia tidak tahu dibawa kemana oleh pria itu.Naya beranjak, dia memandang penampilannya yang sudah berganti pakaian. Siapa yang mengganti pakaian ini, pikirnya.Pintu kamar tiba-tiba terbuka, seorang pelayan masuk dengan sebuah nampan makanan di tangannya."Anda sudah bangun, Nona," sapa wanita paruh baya itu. Dia meletakkan nampan makanan di atas meja. Naya hanya memandangnya saja."Tuan satu jam lagi akan tiba, sebaiknya Nona sarapan dan membersihkan diri. Semua perlengkapan Nona sudah ada di sana," Pelayan itu menunjuk sebuah paper bag besar di dekat meja rias.Naya tidak menjawab, matanya melirik ke arah pintu. Dimana di depan sana terlihat be
Baca selengkapnya

Kemarahan Alex

Alex melompat cepat dan menjangkau bagian tubuh Naya ketika gadis itu benar-benar nekad terjun ke bawah. Beruntungnya tangannya dapat dicekal oleh Alex hingga Naya tidak sampai terjatuh."Lepaskan aku!" teriak Naya yang mencoba memberontak. Tubuhnya tergelantung di atas balkon, dan dia sama sekali tidak mempedulikan jika dia akan mati kalau terjatuh dari atas sini."Dasar bodoh!" umpat Alex begitu menggeram. Sekuat yang dia bisa dia menarik Naya untuk naik ke atas. Namun cukup sulit karena Naya yang memang berusaha untuk melepaskan cengkraman Alex dari tangannya.Beberapa anggota Alex di bawah sana cukup terkejut. Dengan sigap Jack meminta orang-orangnya untuk menyiapkan sebuah tempat untuk menjaga agar Naya tidak terluka saat jatuh nanti.Tapi, tentu saja Alex tidak akan membiarkan itu terjadi. Tubuh Naya yang kurus dan kecil mudah saja untuk dia menarik ke atas. Naya meringis saat tangannya di tarik paksa. Bahkan tubuhnya juga langsung diangkat oleh Alex ketika dia sudah berada di a
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status