Share

Saran Dari Agra

Author: Nona Vie
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pikiran aneh itu langsung langsung Rayden tepis. Entah kenapa dia jadi berfokus pada bibir ranum Naya. Rasa hangat dan juga lembut masih begitu terasa hingga saat ini. Hingga lagi-lagi tanpa sadar Rayden malah meraba bibirnya sendiri.

"Aku memang sudah gila," gumamnya yang langsung pergi meninggalkan Naya.

Ketika pintu kamar telah tertutup, mata Naya terbuka. Dia memandang pintu yang tertutup dengan helaan nafas panjang. Naya tidak benar-benar tidur atau pingsan, dia hanya berpura-pura memejamkan mata. Naya sangat takut ketika Rayden membawanya tadi. Dia takut jika pria itu akan melakukan sesuatu hal yang buruk. Ya, pikiran Naya sudah buruk dan mengira Rayden akan menyakitinya. Tapi ternyata pria itu malah membawa Naya masuk ke dalam kamar.

Bukan itu saja, dia juga tidak tahu kenapa Rayden terdiam dan bergumam seorang diri.

Naya meraba kepalanya, masih terasa berat dan pusing. Perutnya lapar dan dia lemas sekali. Tapi untuk bangun rasanya masih berat, hingga akhirnya Naya memutuskan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Naya Pergi

    Dirumah mewah keluarga Bagaspati, Naya baru saja terbangun dari tidurnya. Dia masih mengenakan gaunnya semalam. Tubuhnya terasa berat dan letih. Matanya pun masih terasa berat untuk terbuka. Tapi rasa tidak nyaman karena keringat yang lengket dan juga hangat cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar membuatnya terbangun.Naya melirik ke arah jam dinding, ternyata hari sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Dia tertidur begitu lama."Kepalaku sakit sekali," gumamnya sambil meraba kepalanya yang berdenyut. Dia beranjak dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri, perutnya sudah terasa lapar dan ingin diisi.Sambil berjalan, dia mengingat bagaimana Rayden yang menolongnya pagi tadi. Mengangkat tubuhnya dan membawanya masuk ke dalam kamar. Tiba-tiba sebuah semburat tipis menghiasi wajah Naya."Seandainya saja, cerita ku tidak semiris ini," gumamnya dengan hati yang perih.Masih berusia 21 tahun, tapi Naya merasa jika hidupnya sudah seberat ini. Jika saja bisa memilih, mungkin dia

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Kesedihan Naya

    Di sebuah tempat yang sepi dan jauh dari pemukiman penduduk, Naya memandang ke sekitar dengan pandangan takut. Dia tidak tahu ini ada dimana, dan bahkan dia sudah lelah mencari jalan untuk pergi dari tempat ini.Beberapa waktu lalu, Wira yang Naya pikir akan mengantarkannya ke rumah ayahnya, tapi ternyata malah membawanya ke tempat ini. Tidak tahu kenapa, tapi lelaki itu malah menurunkan Naya di tempat ini dan meninggalkannya begitu saja."Kenapa dia tega sekali, apa maksudnya meninggalkan aku di sini," Naya berucap lirih. Matanya terus memandang ke sana dan kemari. Hari sudah malam dan gelap, dia berjalan di sepanjang jalan yang remang-remang dan hanya diterangi oleh lampu jalanan yang ada di sana. Ini di pinggir jalan, tapi Naya sama sekali tidak berani untuk menghentikan mobil yang lewat atau sekedar meminta tolong.Naya benar-benar trauma dengan kejadian yang lalu. Berniat kabur dari kejaran Alex, tapi nyatanya dia malah masuk kedalam sangkar emas Rayden.Ah iya, mengingat lelaki

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Dibawa Alex

    Hujan mengguyur malam itu, tidak deras hanya gerimis kecil. Tapi itu sudah berlangsung lama dan membuat tubuh Naya basah. Dia kedinginan, bahkan tubuhnya juga sudah menggigil. Naya duduk di depan sebuah ruko kosong yang sudah tidak berpenghuni. Berjongkok di sana sembari memeluk dirinya sendiri.Entah sudah berapa banyak air mata yang tertumpah. Dia takut, dia kedinginan dan benar-benar sedih.Hari sudah dini hari, sudah dua jam Naya ada di pinggir jalan. Dia tidak tahu harus kemana dan dia tidak tahu ini ada dimana.Bibir Naya menggeletak kedinginan, sesekali pandangan matanya melirik ke daerah sekitar yang sepi dan memang jauh dari pemukiman. Beruntungnya ada ruko kosong ini dan lampu jalanan di seberang sana. Dan lebih beruntung lagi hari hanya gerimis dan tidak hujan badai, jika sampai seperti kemarin, mungkin Naya akan benar-benar mati."Bu," Naya tertunduk dan semakin meringkuk menahan dingin.Rayden benar-benar tega membiarkannya berada di sini. Tanpa iba dan tanpa rasa belas k

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Mencoba Bunuh Diri

    Naya membuka mata, terasa berat dan pusing. Dia menghela nafas sedih ketika dia tahu jika dia berada bersama Alex sekarang. Hari sudah pagi, dan Naya tidak tahu ini ada di mana.Sebuah kamar mewah, dan mungkin saja ini kamar Alex. Beberapa waktu lalu Naya pingsan karena ketakutan sebab Alex terus saja mengancam dan menekannya. Hingga akhirnya dia tidak tahu dibawa kemana oleh pria itu.Naya beranjak, dia memandang penampilannya yang sudah berganti pakaian. Siapa yang mengganti pakaian ini, pikirnya.Pintu kamar tiba-tiba terbuka, seorang pelayan masuk dengan sebuah nampan makanan di tangannya."Anda sudah bangun, Nona," sapa wanita paruh baya itu. Dia meletakkan nampan makanan di atas meja. Naya hanya memandangnya saja."Tuan satu jam lagi akan tiba, sebaiknya Nona sarapan dan membersihkan diri. Semua perlengkapan Nona sudah ada di sana," Pelayan itu menunjuk sebuah paper bag besar di dekat meja rias.Naya tidak menjawab, matanya melirik ke arah pintu. Dimana di depan sana terlihat be

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Kemarahan Alex

    Alex melompat cepat dan menjangkau bagian tubuh Naya ketika gadis itu benar-benar nekad terjun ke bawah. Beruntungnya tangannya dapat dicekal oleh Alex hingga Naya tidak sampai terjatuh."Lepaskan aku!" teriak Naya yang mencoba memberontak. Tubuhnya tergelantung di atas balkon, dan dia sama sekali tidak mempedulikan jika dia akan mati kalau terjatuh dari atas sini."Dasar bodoh!" umpat Alex begitu menggeram. Sekuat yang dia bisa dia menarik Naya untuk naik ke atas. Namun cukup sulit karena Naya yang memang berusaha untuk melepaskan cengkraman Alex dari tangannya.Beberapa anggota Alex di bawah sana cukup terkejut. Dengan sigap Jack meminta orang-orangnya untuk menyiapkan sebuah tempat untuk menjaga agar Naya tidak terluka saat jatuh nanti.Tapi, tentu saja Alex tidak akan membiarkan itu terjadi. Tubuh Naya yang kurus dan kecil mudah saja untuk dia menarik ke atas. Naya meringis saat tangannya di tarik paksa. Bahkan tubuhnya juga langsung diangkat oleh Alex ketika dia sudah berada di a

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Penyesalan Rayden

    Rayden memandang miris pada Naya yang tersandar lemah di dekat meja nakas. Tubuh gadis itu di penuhi dengan darah yang masih mengalir deras. Rayden berpikir jika dia adalah iblis yang kejam selama ini karena sudah berlaku tidak adil pada Naya.Tapi ternyata, Alex lebih mengerikan. Dia sangat tega memperlakukan Naya sampai seperti ini. Bahkan Rayden saja masih berpikir berulang kali untuk melukai Naya.Pantas saja Naya begitu takut dengan pria ini, jika perbuatannya benar-benar kejam.Entah kenapa, melihat Naya yang tidak berdaya seperti itu membuat Rayden tidak terima. Meski dia juga pernah menyiksa Naya hingga masuk rumah sakit. Tapi walau bagaimanapun tetap saja Naya masih istrinya."Dasar brengsek, kau mau membuat dia mati ha!" Rayden langsung berjalan ke arah Alex yang masih dipenuhi amarah. Mereka saling memandang dengan tajam. Agra yang ada di ambang pintu masih diam membatu. Dia juga tidak menyangka jika Alex sejekam ini. "Mau apa kau kemari?" tanya Alex."Kau sudah membawa m

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Tangisan Naya

    Masih di rumah sakit, dua hari berlalu dan Naya belum sadar juga. Gadis itu sempat kritis sebab darahnya banyak keluar dan juga jantungnya yang lemah.Rayden cukup khawatir, dia takut Naya mati. Dan jika itu terjadi, Nyonya Dena pasti murka. Ibunya itu belum mengetahui keadaan Naya karena baik Rayden maupun Agra tidak ada satupun dari mereka yang ingin memberitahu. Meski sebenarnya ini cukup beresiko.Dua hari ini setelah pulang dari perusahaan Rayden selalu kembali ke rumah sakit untuk melihat istri kecilnya itu. Seperti sekarang, hari sudah senja dan dia baru saja tiba. Langkah kakinya berjalan tegap menuju ruangan Naya. Agra berjalan di belakangnya, asisten setia itu selalu ada di samping Rayden setiap saat."Apa ada yang datang ke sini selama kita tidak ada?" Rayden bertanya tanpa menoleh ke belakang."Tidak ada, Tuan. Mungkin Alex juga masih dalam masa perawatan," jawab Agra.Rayden tidak lagi menjawab, jika karena tidak ingin terlibat dengan polisi maka sudah dari dulu dia ingin

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Perubahan Sikap Rayden

    Cukup lama Naya berada di rumah sakit, mungkin hampir seminggu. Dan setelah keadaannya pulih Rayden membawa Naya kembali ke rumah. Selama seminggu di rumah sakit, Rayden tidak pernah pulang ke rumah. Setiap malam dia selalu menemani Naya di sana. Bukan hanya khawatir dengan keadaan gadis itu, tapi dia juga khawatir jika Alex datang dan membawa Naya kembali."Turun," Suara Rayden membuat Naya sedikit terkesiap. Selama di perjalanan dia hanya diam dan melamun saja. Tidak tahu harus senang atau tidak, tapi Rayden kembali membawanya ke rumah ini.Naya tidak menjawab, dia hanya keluar dari dalam mobil dan berjalan mengikuti Rayden masuk.Agra berjalan di belakang Naya, sesekali dia memperhatikan istri Tuannya itu yang sedikit lesu. "Selamat datang kembali Nona, Tuan," sapa Bu Minah.Naya tersenyum, dia mengangguk pelan memandang satu-satunya orang yang tulus padanya di rumah ini. Tapi … biasanya Vian yang akan menyambut mereka, kemana dia?"Nona sudah baikan?" Bu Minah terlihat khawatir

Latest chapter

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Cerita Tentang Rayden

    Hari sudah larut malam, Naya masih belum bisa terpejam. Dia masih terbaring di samping Rayden. Pria itu sudah terlelap setelah dia menangis dan meluahkan rasa kesalnya tadi. Naya memandangi wajah Rayden dengan lekat, meski Rayden jahat tapi hati Naya yang memang lembut dan tidak tegaan begitu mengiba melihat pria ini. Pria yang gagah tapi tidak bisa melakukan hal itu, dan apa artinya kegagahan yang dia miliki, apa artinya kekuasaan yang dia punya jika sebagai seorang lelaki dia tidak berguna.Baru kali ini Naya melihat sisi lemah Rayden, dia yang angkuh, pemarah, dan bersifat bossy nyatanya hanyalah topeng dibalik kelemahan yang dia punya.Rumor yang beredar ternyata benar, dan pantas saja Nyonya Dena begitu berharap Naya bisa menyembuhkan pria ini. Tapi, bagaimana mungkin.Naya menghela nafas, dia beranjak dari sisi Rayden perlahan-lahan agar tidak membangunkan pria itu. Rasanya sangat haus dan dia juga belum bisa tidur saat ini.Naya memilih untuk keluar dari kamar, mencari udara s

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Percobaan yang Gagal

    Hari sudah larut malam, Rayden duduk di meja kerja dengan tatapan kosong. Tidak ada yang dia lakukan di sana selain duduk dan termenung. Beberapa saat lalu dia baru saja selesai mengecek laporan saham, dan sekarang tidak ada lagi yang bisa dikerjakan.Bukan tidak ada yang bisa dikerjakan, tapi entah kenapa sesuatu tiba-tiba mengganggu pikiran pria itu.Hingga tidak lama, suara pintu yang terbuka membuat Rayden menoleh. Naya masuk dengan membawa segelas teh hangat ke dalam. Gadis itu terlihat lesu meski dia sudah mencoba untuk tersenyum.“Teh anda, Tuan,” ujarnya.Rayden tidak menjawab, dia hanya memperhatikan Naya dari ujung kaki hingga ujung kepala. Memandangi keseluruhan penampilan dan tubuh Naya. Gadis yang sudah membuat dia tidak menentu beberapa waktu terakhir. Naya cantik, putih dan lembut. Meskipun dia kurus dan lesu, tapi itu tidak mengurangi kecantikan alami yang dia miliki.Ini sudah hari ketiga dia membiarkan Rama tinggal di rumah mewahnya. Apa kini waktunya dia menagih jan

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Rasa Benci Ibu tiri Naya

    Naya memandang Evelyn yang berjalan mendekat ke arahnya bersama Nyonya Ambar, ibu tiri Naya. Dada Naya langsung bergemuruh, sudah lama sekali dia tidak bertemu dengan dua wanita ular ini. Masih Naya ingat bagaimana jahatnya mereka yang memfitnah Naya begitu kejam hingga membuat Naya masuk ke dalam rumah pelacuran itu.“Lihat, Ma, dia sudah kurus dan jelek. Meski memakai pakaian mahal tapi sepertinya dia kelelahan melayani sugar Daddynya,” Evelyn memandang Naya dengan pandangan meremeh. Dia tidak menyadari jika perkataannya itu membuat Rayden yang ada di sana juga ikut meradang.Nyonya Ambar melebarkan matanya dan memandang kesal pada Evelyn. Apa gadis itu tidak tahu jika ada Rayden di sini. “Tuan muda Bagaspati, anda ada di sini juga? Ada perlu apa? Apa anda ingin mengatakan sesuatu tentang perusahaan itu?” Nyonya Ambar langsung mendekat ke arah Rayden. Sedangkan Evelyn sedikit terkesiap, sepertinya dia tidak tahu jika Rayden adalah tuan muda Bagaspati itu.Rayden hanya diam, dia me

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Bertemu Rama

    Naya langsung bersembunyi di sebalik tubuh Rayden. Dia langsung gemetaran ketika mereka malah berpasasan di depan lobi restauran.Alex tersenyum sinis, dia terus memandangi Naya dengan lekat dan tajam. “Sejauh apapun kau mencoba untuk pergi, kau akan tetap bertemu denganku, Naya.”“Jangan coba-coba untuk menyentuhnya. Apa kau mau masuk rumah sakit lagi?” Rayden menatap tajam Alex. Pria ini tidak juga jera untuk mengganggu dan menakuti Naya. Masih Rayden ingat betapa kejamnya Alex memperlakukan Naya beberapa waktu lalu.Dia memang ingin menjadikan Naya sebagai pelampiasan untuk membuat Alex marah dan cemburu. Tapi jika mengingat bagaimana takutnya Naya dengan pria ini, entah kenapa Rayden menjadi tidak tega.“Untuk kali ini kau bisa membawanya, tapi jangan harap hidup kalian akan tenang sampai kapanpun,” ancam Alex. Dia memandang Rayden penuh benci, dan setelah itu langsung masuk ke dalam restauran.Tapi sebelum itu Alex menyempatkan diri untuk menoleh ke arah Naya. Naya tidak memanda

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Kelaparan

    Naya terbangun, dia menggeliatkan tubuhnya yang sudah terasa pegal. Perutnya yang lapar membangunkan dia dari tidurnya yang terasa nyaman. Atau mungkin karena dia sudah merasa bosan.Naya terkesiap saat merasa ada sesuatu yang menyelimuti tubuhnya. Sebuah jas, jas siapa. Pikirnya. Dan yang lebih membuat Naya terkejut tentu saja tatapan mata Rayden yang kini sedang menatapnya dari meja kerja.“Sepertinya kau terlalu nyaman berada di kantorku, ya,”Ucapan Rayden membuat Naya tersenyum getir, dia beranjak dan duduk sambil meraih jas itu. Terasa hangat dan harum aroma maskulin yang ada di jas ini mirip seperti harum aroma … tubuh Rayden.‘Apa ini jasnya,’ batin Naya heran. Dia melirik ke arah Rayden. Pria itu nampak mengemasi barang-barangnya yang ada di atas meja.“Bersihkan wajahmu, kita pergi sekarang.”“Kemana?” tanya Naya tanpa sadar. Bahkan suaranya masih terdengar serak dan berat.Rayden menoleh, memandang Naya dengan pandangan datar tapi itu sudah cukup membuat Naya mengerti untuk

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Perusahaan Bagaspati

    “Mau apa kau kemari?” Rayden langsung menyerang Rengga dengan pertanyaan. Wajahnya datar dan tentunya kembali tidak bersahabat. Dan itu membuat Naya semakin merasa takut.Naya memilih mundur, dan berdiri dibalik tubuh Rayden, mengabaikan tatapan Rengga yang sejak tadi tidak pernah lepas dari tubuhnya. Entah apa yang ada di dalam kepala pria itu, tapi Naya benar-benar tidak suka dengan cara Rengga menatapnya. Apalagi Rayden.“Aku hanya ingin meminta laporan keuangan bulan lalu, sekaligus mengajukan beberapa klien seperti biasa.”“Urus itu dengan Agra. Aku tidak punya waktu untuk mengurus kecurigaan kalian,” Rayden kembali menarik tangan Naya dan langsung masuk ke dalam lift. Meninggalkan Rengga yang hanya bisa mencebikkan bibirnya. “Sombong sekali, lihat saja kalau sampai satu tahun kau juga tidak bisa memiliki pewaris, maka kau yang akan merasakan ada di posisiku!” Meskipun mendengar, tapi Rayden tetap mengabaikan perkataan Rengga. Dia memilih dan berdiri di balik pintu lift. Meman

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Rasa Kesal Diandra

    Naya memandang Diandra yang kini berdiri di hadapan mereka. Dia juga menoleh ke arah Rayden yang masih duduk di kursinya. Pria itu mengusap mulutnya dengan tisu dan langsung menoleh pada Diandra.“Mau apa kau kemari?” Rayden memandang Diandra dengan lekat. Seperti biasa, mantan istrinya itu akan selalu tampil modis dengan pakaian formalnya. Selalu cantik dan juga menarik. Tapi wajahnya yang angkuh sangat jauh berbeda dari Naya yang lembut.Rayden mengerjapkan mata, kenapa dia jadi membandingkan Diandra dan Naya? Sialan.“Aku hanya rindu dengan rumah ini,” Tanpa merasa canggung ataupun malu, Diandra langsung duduk di hadapan Rayden. Duduk dengan senyum yang cukup memikat.Sungguh demi apapun, Naya hanya bisa memandang aneh. Kenapa ada wanita tidak tahu malu seperti Diandra. Rayden hanya masa lalu, tapi dia bisa bersikap seperti ini. “Ini bukan rumahmu lagi, kau lupa?” Nada suara yang terdengar dingin dan datar, mampu membuat Naya takut, tapi tidak dengan Diandra.“Ya, aku tahu. Tapi a

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Kedatangan Diandra

    Naya membuka mata perlahan, dia menggeliat seiring matanya yang terbuka lebar. Namun, dia langsung terkejut saat melihat Rayden ada di sebelahnya dan masih nampak tertidur dengan tenang.Tubuh Naya menjadi kaku dan tegang, bahkan nafasnya terasa berhenti untuk beberapa saat ketika melihat Tuan muda ini tidur dengannya.Mata Naya mengerjap, dia baru ingat jika malam tadi Rayden memintanya untuk tidur di atas ranjang. Naya berpikir jika Rayden yang akan tidur di sofa. Tapi nyatanya, mereka malah tidur di atas ranjang yang sama.Hanya sebuah bantal guling yang menjadi pemisah di antara mereka. Dan sekarang, Naya bisa memandangi wajah tampan suaminya ini dari dekat.Sangat tampan, pria dewasa yang seharusnya sudah memiliki istri dan anak. Tapi Rayden masih sendiri dalam traumanya.Naya beralih, dia memandang langit-langit kamar. Jam masih menunjukkan pukul lima tiga puluh. Mungkin Rayden begadang malam tadi hingga saat ini dia masih tertidur.Karena tidak ingin mengganggu, Naya memutuskan

  • Terpaksa Menikahi Duda Impoten    Perubahan Sikap Rayden

    Cukup lama Naya berada di rumah sakit, mungkin hampir seminggu. Dan setelah keadaannya pulih Rayden membawa Naya kembali ke rumah. Selama seminggu di rumah sakit, Rayden tidak pernah pulang ke rumah. Setiap malam dia selalu menemani Naya di sana. Bukan hanya khawatir dengan keadaan gadis itu, tapi dia juga khawatir jika Alex datang dan membawa Naya kembali."Turun," Suara Rayden membuat Naya sedikit terkesiap. Selama di perjalanan dia hanya diam dan melamun saja. Tidak tahu harus senang atau tidak, tapi Rayden kembali membawanya ke rumah ini.Naya tidak menjawab, dia hanya keluar dari dalam mobil dan berjalan mengikuti Rayden masuk.Agra berjalan di belakang Naya, sesekali dia memperhatikan istri Tuannya itu yang sedikit lesu. "Selamat datang kembali Nona, Tuan," sapa Bu Minah.Naya tersenyum, dia mengangguk pelan memandang satu-satunya orang yang tulus padanya di rumah ini. Tapi … biasanya Vian yang akan menyambut mereka, kemana dia?"Nona sudah baikan?" Bu Minah terlihat khawatir

DMCA.com Protection Status