/ Romansa / Hasrat Tuan Pengacara / 챕터 11 - 챕터 20

Hasrat Tuan Pengacara의 모든 챕터: 챕터 11 - 챕터 20

37 챕터

Curiga

Rama mengawasi ekspresi Damian yang terlihat berubah. Sebagai seorang yang bekerja di bidang penyelidikan, memerhatikan raut wajahnya seseorang merupakan bagian dari pekerjaannya."Kenapa Dam? Elu kenal?" Rama langsung menyahuti ketika melihat Damian terpaku sejenak. Damian mengangkat wajahnya, ragu apa sebaiknya dia menginformasikan hal yang dia tahu. Tapi kalau itu dilakukannya, bisa-bisa tempat tersebut digerebek. Kalau sudah begitu akan banyak yang dirugikan. Dirinya, Anggela dan tentu lelaki yang memiliki hasrat yang sama dengan dirinya.Lagipula, tanpa informasi dari Damian juga pasti Rama cepat atau lambat akan mendapat petunjuk tentang tempat rahasia itu. Kalau sudah begitu, sepertinya rencana menjemput Anggela harus dipercepat. Bila perkiraannya tidak salah, semua orang di tempat itu pasti akan diinterogasi. "Enggak, gue enggak kenal. Kasihan saja masih muda, tapi sudab meninggal, pasti banyak impiannya yang belum terkabul. Dia mati karena apa?" Damian menjawab cepat setela
last update최신 업데이트 : 2023-09-09
더 보기

Menghilang

"Enggak. Dia enggak terlihat curiga. Dia datang kesini mau main karena katanya lokasi itu dekat dengan tempat gue." Sahut Damian menenangkan.Steve terlihat sedikit lega, tidak terbayangkan dalam kepalanya jika harus menjadi saksi karena dipanggil polisi, reputasinya bisa hancur kalau ada yang tahu dia sering pergi malam untuk menangkap kupu-kupu."Menurutmu tentang pianis itu, apa kira-kira polisi tahu tentang pekerjaannya?"Damian merenung sebentar. Dengan reputasi sebagai seorang pianis tingkat dunia, ketahuan bermain di dunia malam akan mencoreng nama baiknya. "Kurasa itu adalah job secret. Kecuali dia meninggalkan bukti, bisa jadi tempat itu akan terendus cepat atau lambat."Damian menerawang, pikirannya terlempar pada Anggela, dia harus segera membawa gadis itu pergi dari tempat itu. Bila Anggela merupakan bagian dari para penari, maka tidak mustahil mereka akan mengintrogasi Anggela. Damian tidak mau itu.Damian membuka lengan baju panjang nya, menarik kebelakang untuk melihat
last update최신 업데이트 : 2023-09-09
더 보기

Pesan Rahasia

Ah, Damian menyesal karena tidak pernah memotret Anggela. Kini dia tidak bisa membuktikan gadis itu sesungguhnya ada karena tidak memiliki bukti foto Anggela."Bagaimana kalau begini saja pak Syarif, ijinkan saya untuk menemui para penari." Ucap Damian memberi jalan keluar yang sekiranya menguntungkan dirinya.Syarif tampak mengernyit, lalu kemudian berkata dengan nada diplomatis, "Tuan, Eng--" Syarif menatap ke arah Damian"Damian, saya salah satu member VIP disini," Damian segera menyahuti Syarif sebelum Syarif menanyakan namanya."Oh, baiklah. Begini tuan Damian. Ada aturan dalam sistem kami. Bila pak Damian berminat melihat para penari, pak Damian bisa langsung melihat di atas panggung." Terang Syarif dengan sistematis."Apa tidak boleh saya melihat para penari itu?" Damian bertanya lagi."Maaf pak Damian, kami selalu bersikap adil pada para tamu. Bapak bisa melihat mereka di atas panggung, sepertinya hal ini tidak usah dibahas kembali." Tekan Syarif.Damian merasa sia-sia meminta
last update최신 업데이트 : 2023-09-10
더 보기

Mencari Dirimu

Apa maksudnya? Damian memutar mutar kertas lecek itu, hanya tulisan tolong dalam bahasa Inggris. Pikirannya yang sebelumnya berputar putar tidak karuan kini seolah kembali fokus. Dia menyadari, bila memang ini surat dari Anggela, berarti dia ada dalam bahaya!Damian kemudian memasukkan surat itu ke dalam sakunya. Kemudian dia bergegas meninggalkan tempat tersebut.Damian segera berjalan menuju parkiran dan kemudian mengambil mobilnya lalu mengarahkan ke jalanan. Pikirannya berputar putar tidak tentu arah. Surat dari Anggela, kematian pianis di klub, lalu gosip Anggela berpacaran dengan pianis. Damian tidak mengerti apa yang terjadi.Dia teringat seseorang, dalam salah satu kasus, orang itu pernah menjadi saksi di persidangan. Kemudian Damian mengarahkan mobil menuju kantornya.Satpam yang berjaga di depan kantor langsung memberi hormat pada Damian yang kembali ke kantor. Dia sudah biasa melihat sang bos kembali ke kantor kalau malam. Seringkali Damian meninggalkan mobil dan pergi ke
last update최신 업데이트 : 2023-09-14
더 보기

Tersangka

"Ram, gue enggak keberatan lu interogasi. Tapi tolong waktunya dijadwal ulang. Gue cuma sebagai saksi bukan, bukan tersangka?""Iya, kamu sebagai saksi saja. Kami hanya ingin meminta keteranganmu tentang korban.""Apa gue harus ke kantor polisi?""Hm, apa kamu bisa kesini?""Gue usahakan setelah pulang kantor gimana?" Tawar Damian."Itu juga boleh. Oke, gue tunggu jam 5 ya." Lalu telepon ditutup.Damian meletakkan hape kembali di atas meja, dia mengusap wajahnya. Kenapa jadi begini?Tiba tiba terdengar bunyi sambungan telepon dari Titania."Ya Tit?""Pak, ada yang ingin bertemu?"Damian mengernyitkan kening, "Pak Samsul?" Damian teringat bahwa hari ini dia ada janji bertemu seorang klien."Bukan pak. Belum ada janji sebenarnya. Dia, Eng...pak Johan Bahar.""Eh, Johan Bahar?" Damian sedikit terkejut. Dia mengenal nama Johan Bahar sebagai pewaris perusahaan rokok Sempurna. Pengusaha kelas kakap di Indonesia. Beberapa waktu yang lalu Johan Bahar yang terbilang muda menerima perusahaan ke
last update최신 업데이트 : 2023-09-14
더 보기

Interogasi Panjang

Anggela?" Panggil Damian memastikan tapi Aniela hanya menatap Damian dengan bingung."Maaf, namaku Aniela." Ucap Aniela sambil menatap Damian bingung."Maaf, kau mirip sekali dengan perempuan yang aku kenal." Ucap Damian, "apa kau benar tidak mengenalku?"Aniela menatap Damian lurus-lurus, perempuan itu menggeleng, "ini pertemuan pertama kita. Tuan Damian, apakah kau bisa menolongku untuk keluar dari sini. Aku benar benar bingung, tiba-tiba saja polisi datang ke tempat tinggalnya dan menuduhku atas pembunuhan yang bahkan aku tidak pernah tahu. Mereka bilang aku membunuh seorang detektif swasta, itu aneh banget. Aku bahkan tidak kenal dengan detektif swasta itu." Terang Aniela pada Damian."Saya akan berusah semampu saya Bu." Ucap Damian.**Damian keluar ruangan, di depan Rama menunggu dengan melipat tangan di depan dadanya. Dia lalu kemudian memberi isyarat pada Damian untuk ikut dirinya."Pak Johan dimana?""Ada diruangan depan, apa kau ingin menemui dia dulu tuan pengacara?""Sarka
last update최신 업데이트 : 2023-09-17
더 보기

Dokter Monik

Steve melenggang ke meja Titania, dia sempat melongok ke dalam Sekat kaca, lalu bertanya pada Titania yang masih mengetik sambil melihat layar komputer."Tit, bos ada? Tanya Steve."Tadi keluar sama klien pak.""Oh," Steve mengangguk, lalu kemudian dia kembali keruangannya. Steve diam, wajahnya terlihat keruh, lalu kemudian dia mendesah dan akhirnya mengambil jas kerjanya lalu pergi keluar. Di luar, Cantika, sekretarisnya sedang asyik mengetik dokumen."Can, tolong rescedul lagi jadwalku. Aku mau keluar, mungkin lama. Kalau pak Damian cari, bilang ada perlu,""Baik pak."Steve lantas berjalan keluar kantor. Sebenarnya dua hari ini dia gelisah. Telah terjadi sesuatu pada dirinya. Steve ingin berkonsultasi pada Damian, tapi hal itu diurungkan. Setelah menimbang dengan hati-hati, akhirnya Steve memutuskan sendiri apa yang harus dia lakukan.Steve mengarahkan mobilnya ke sebuah rumah sakit yang tempatnya jauh dari kantor. Setelah melakukan pendaftaran, Steve beruntung langsung mendapat no
last update최신 업데이트 : 2023-09-17
더 보기

Dengan Diam-Diam

Duh, dari SMP kamu memang ahli merayu. Kakak senior saja kamu rayu sampai klepek-klepek." Dokter Monik menimpali rayuan steve sambil merobek kertas resep, "ini nanti di kasih perawat di depan, setelah itu langsung aja ke apotik." Ucap Monik sambil menyerahkan kertas resep tersebut.Steve melihat ke arah monik, lalu kemudian dia menodong bertanya, "eh, boleh tahu nomor kamu?""Wah," Monik tertawa, lalu dia mengeluarkan sesuatu dari lacinya. Sebuah kartu nama. "Ini kartu namaku."Steve menerima kartu nama itu dengan senyum lebar, lalu Steve mengeluarkan dompetnya dan mengulurkan kartu nama miliknya, "ini kartu namaku."Monik menerima dan memeriksa isi kartu nama tersebut, mata gadis itu membulat, lalu menatap ke arah Steve, "lawyer?""Kenapa? Enggak cocok ya?" Steve terlihat memperbaiki jas kerjanya.Monik mengulum senyum, "enggak, cocok kok. Keren malah." Puji monik tulus membuat Steve tersipu."Eng, kalau nanti aku ajak kamu keluar un
last update최신 업데이트 : 2023-09-18
더 보기

Kasmaran

Rama menatap ke arah Damian, merasa iba. "Sorry bro, hasil ini bisa jadi bukti valid bahwa nyonya Aniela sempat menemui korban dan melakukan pembunuhan, rambutnya tertinggal ditubuh korban." Rama mengibas-ngibaskan map hasil dari forensik.Damian melipat tangannya di depan, "Begitu," Damian lalu kemudian menatap ke arah Rama, "Apa senjata pembunuhnya sudah ditemukan?" tanya Damian tajam."Kami masih melacaknya." ucap Rama.Damian berdiri, lalu kemudian berkata, "Kalau senjata pembunuhnya ditemukan dan valid di sana ada sidik jari klien gue, bisa jadi itu akan membuat gue sulit membebaskan nyonya Aniela. Tapi, kalau hanya bukti rambut ditubuh korban, gue masih bisa melawannya dipengadilan dan membuat bukti itu tidak berkutik untuk memberatkan klien gue.""Kamu itu sebenarnya mau bekerja sama atau tidak sih Dam?" Rama sedikit merasa jengkel dengan cara bicara Damian yang arogan. Tapi, Rama tahu ucapan Damian benar. Dengan berlandaskan bukti rambut milik Ani
last update최신 업데이트 : 2023-09-19
더 보기

Kencan pertama

Steve kaget melihat Cantika berdiri mematung di dekat pintu dengan wajah kikuk karena melihat bosnya sedang menari. Langsung saja Steve memperbaiki sikap."Kok enggak ngetuk pintu dulu?" Tanya Steve dengan galak, menutupi rasa malu Karena terlihat berindak konyol dihadapan sekretarisnya."Sudah pak, dari tadi. Bapak tidak dengar." Jelas Cantika, sambil mengepit map di dadanya dengan ketat.Steve masuk kembali ke belakang meja, lalu kemudian menatap gadis dihadapannya, "Ada apa?" Tanyanya dengan sikap seolah tidak terjadi apa-apa."Oh, saya mau memberi laporan untuk ditandatangani," Cantika mengangsurkan map berwarna biru pada Steve yang langsung diambil Steve dan dibuka."Ini mau diantar ke pak Damian?""Iya pak, tadi pak Damian minta," terang Cantika.Steve memberi tanda tangannya di kertas tersebut dan menyerahkan pada Cantika. Setelah menerima map tersebut, Cantika keluar ruangan sambil geleng-geleng kepala dan menahan senyum yang sudah ditekannya dari tadi.**Damian menatap ke ar
last update최신 업데이트 : 2023-09-24
더 보기
이전
1234
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status