Bulir-bulir keringat masih mengucur di wajahnya, terus dia memandang ke arah telapak tangannya. Bergetar tanpa henti, bayangan mereka yang selama ini selalu menghinanya sudah menjadi hantu.“Kekuatan itu akan menjadi milikku...” Dengungan suara Desmon dengan senyuman yang begitu lebar.Napas yang terasa sempit ini sulit untuk dikendalikan, perlahan dia mengangkat wajahnya. Langkah kaki seseorang mendekat, dan tidak beberapa lama berganti dengan suara pintu yang terbuka.“Kau sudah bangun...” ucap Maria yang menyambutnya dengan senyuman hangat.Tapi, meski begitu tidak ada respons yang diberikan Zeion, wajah pria ini masih dipenuhi kecemasan.“Apa kau tidak apa-apa?” Masih tidak ada jawaban, Zeion hanya menundukkan pandangannya seolah takut akan sesuatu. Hal ini mengakibatkan Maria merasa enggan untuk bertanya lebih lanjut, dia khawatir akan mengganggu mental.Tidak ingin terus berlama-lama, dengan segenap keberanian, Zeion menghela napas panjang yang kemudian bertanya, “Bagaimana ko
Read more