Hari pernikahan."Ingatlah yang kukatakan kemarin baik baik, Laura. Jaga sikapmu. Karena setelah ini kau akan semakin dekat dengan King. Jangan sampai dia mencurigaimu, mengerti?"Pesan Nyonya Eve tadi pagi terngiang ngiang díkepala Laura. Kini perempuan itu duduk di meja rias. Memakai gaun pengantin berwarna putih. "Sudah selesai Nona," kata sang perias beberapa menit kemudian.Laura menengadahkan kepalanya. Melihat pantulan dirinya di kaca oval. Sapuan bedak tipis telah merubah kontur wajahnya."Wow ... Kau benar benar cantik, Nona. Kau terlihat seperti putri dari negeri dongeng," puji asisten MUA. Matanya berbinar terkagum kagum menatap Laura. Laura tersenyum tipis dan mengucapkan terimakasih."Mari Nona acara akan segera dimulai." Seorang pria tinggi, tua, kepala bagian atasnya botak, mengenakan seragam menghampiri Laura. Perempuan itu lantas berdiri mengangkat gaunnya. Laura berjalan dengan pelan. Langkah kakinya membawa ia keluar dari ruangan tata rias dan masuk ke dalam gedun
Read more