Home / Romansa / Dikejar-kejar Brondong / Chapter 71 - Chapter 77

All Chapters of Dikejar-kejar Brondong: Chapter 71 - Chapter 77

77 Chapters

Bab 71 Ryuzaki dan Harumi

"Maaf Tuan, Sofie dan keluarganya melarikan diri, dia menghilang. Semua kamera cctv yang terpasang di teras rumahnya sudah tidak aktif. Kami rasa ia telah mematikannya. Maafkan kelalaian kami!" ujar Ken.Kening Ryuzaki berkerut dan tangannya mengepal kuat. Kemudian ia menarik nafas panjang sambil menutup kedua matanya, seolah ia menahan sebuah emosi yang dalam.Lalu, ia bertanya, "Bagaimana dengan alat detektor yang terpasang di mobilnya?""Itu juga tidak aktif. Maafkan kami!""Hmm ternyata benar dugaanku, dia sangat cerdas, tapi aku tahu satu hal, dia orang baik dan begitu juga dengan keluarganya. Aku percaya dia menghilang karena apa yang Ryuji dan kita semua telah perbuat kepadanya. Biarkan dia menghilang, aku yakin itu tidak akan lama. Kalaupun iya, biarkanlah. Sepanjang Ryuji tidak mencarinya, buat apa kita pusing memikirkannya," ucap Ryuzaki."Kalau begitu, kalian bisa kembali ke Tokyo. Ken, urusi semua kepindahan kalian. Sampai di Tokyo, hubungi Tanaka, dia akan memberikan peke
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bab 72 Sadarnya Ryuji

Hari berganti, pekan pun dilalui, Ryuzaki belum mendapatkan titik terang akan keberadaan Sofie dan keluarganya, yang seakan hilang ditelan bumi.Tetapi, hilangnya Sofie kemudian tergantikan dengan berita baik mengenai Ryuji, dimana tanda-tanda akan kesadarannya mulai tampak. Dokter pun meminta agar Ryuzaki dan Harumi untuk lebih intensif dalam mengajaknya berbicara dan memberikan semangat untuk pulih, karena pasien dalam kondisi tidak sadar, masih tetap dapat mendengar suara-suara di sekelilingnya."Ryu, bangunlah. Coba buka matamu, papa dan mama ada disini. Ayo nak, buka matamu. Kamu akan kehilangan momen turunnya salju, jika kamu tidak bangun juga," ujar Harumi.Tetapi, tetap tidak ada sedikitpun gerakan dari Ryuji. Hal ini membuat Harumi kembali terduduk pasrah. Kesedihan dan kelelahan hati tampak jelas di wajah Harumi. Wanita di usianya telah lebih dari separuh abad itu biasanya masih nampak segar dan ayu, tetapi dengan cobaan yang menimpa keluarganya, sinar wajahnya perlahan men
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Bab 73 Rain

Dua puluh empat jam setelah Ryuji sadar, ia telah dijadwalkan untuk menjalani serangkaian pemeriksaan di rumah sakit oleh tim dokter yang menanganinya. Pemeriksaan MRI kepala, darah lengkap dan prosedur pemeriksaan kesehatan lengkap lainnya dilakukan secara bertahap dan menyeluruh. Sementara itu, Harumi dan Ryuzaki menunggu dengan penuh harap akan hasilnya. Keduanya mendampingi Ryuji dalam setiap pemeriksaan, termasuk saat pemindaian otak menggunakan MRI yang memakan waktu sekitar empat puluh lima menit. Setelahnya, mereka masih harus menunggu sekitar setengah jam untuk mendapatkan hasilnya. Dokter radiologi harus membacanya dengan seksama, sebelum memberikan kesimpulan atas apa yang terpindai pada otak Ryuji. Jauh di bagian timur bumi, angin dingin berhembus perlahan di kaki gunung Salak, Jawa Barat. Gemericik air terdengar jelas dari aliran curug Ngumpet dengan kolam alami di bawahnya. Langit lembayung senja, tampak syahdu dengan kehadiran burung-burung yang berterbangan dan
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Bab 74 Rain dan Shafa

Matahari pagi menjelang siang di kota Bogor telah bersinar terang, tetapi udara dinginnya masih terasa menerpa kulit. Keheningan di salah satu sudut kota, dimanfaatkan oleh Rain dan Shafa untuk menikmati hidangan ringan khas kota Bogor. Keduanya pun larut dalam perbincangan yang telah lama tidak mereka lakukan. "Jilbab kamu tambah panjang aja, Shaf and you look great," puji Rain. "Kamu tambah makmur ..." "Hei, aku cuma nambah beberapa kilo ..." "Aku nggak bilang kamu gendutan, cuma bilang tambah makmur, it's compliment," jelas Shafa. Sambil menyeruput kopi hangatnya, Rain bertanya, "Well thanks, but anyway, kamu ngapin disini?" "Belanja," jawab singkat Shafa, sambil menunjukkan tas belanjaannya. "I can see that, tapi kok disini? Sejak kapan kamu pindah ke sini?" "Pingin tenang aja, capek di Jakarta. Macet, panas, apa-apa mahal, dimana-mana belanja harus pakai kris," jawab Shafa. "Padahal kalau pakai pisau dikira mau ngerampok ..." "Shafaaa! Aku tuh serius, eh k
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Bab 75 Berusaha Bangkit

"Mbak, ingat Rain nggak?" tanya Shafa.Sambil mengernyitkan keningnya, Sofie balik bertanya, "Rain Korea suaminya Kim Tae Hae?""Mbaaaak, sejak kapan aku kenal sama Rain yang ono? Rain, temen SMP aku itu lho, yang blasteran ...""Oh yang ganteng itu! Yang kamu suka tapi dianya jual mahal itu, kan?" goda Sofie sambil terkekeh."Idih, bener," sahut Shafa yang membuat Sofie terbahak."Keknya puas banget nih kakak satu," tambah Shafa."Sorry, sorry. Anyway, ada apa sama Rain ganteng?" goda Sofie lagi."He's a lawyer, mungkin mbak Sof butuh jasanya, maybe someday gitu?""Hmmm dia sudah nikah belum, kamu lamar gih, biar kamu segera pindah dari sini," goda Sofie lagi sambil terbahak."Sungguh menyesal aku bertanya," sungut Shafa.Shafa pun beranjak dari hadapan Sofie untuk kembali ke kamarnya, tetapi Sofie menahan pintunya sambil berucap, "Iya deh, maaf. Jangan ngambek dong, duduk lagi sini, sok cerita.""Udah nggak mood," sahut Shafa datar."Aduh, adik manis jadi ngambek. Cini-cini, mbak m
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

Bab 76 Beban Seorang Pewaris

Tanpa terasa, waktu bergulir dengan cepat. Sofie telah memulai pelatihan menggambar, desain dan kuliner yang dilaksanakan setiap hari Sabtu di balai desa. Pesertanya meliputi anak-anak, remaja hingga dewasa. Tentu saja, Sofie tidak sendiri dalam melatih, sang ayah yang merupakan seorang arsitek dan juga Shafa yang seorang chef turut membantu dalam pelatihan tersebut. Setelah pelatihan berjalan selama enam bulan, Sofie mengadakan evaluasi dengan cara membuat pameran hasil karya pelatihannya. Untuk menambah semangat pesertanya, Sofie mengundang media dan juga perusahaan mebel di Jakarta. Sementara, Rakha atau Ryuji telah menyelesaikan terapi paska kehilangan kesadarannya. "Jadi bagaimana perkembangan Ryuji saat ini, Dok?" tanya Ryuzaki. "Seperti yang dapat Anda rasakan, Ryuji perlahan telah kembali tanpa ada kemunculan karakter yang lain tetapi ingatannya masih kacau antara Ryuji dan Rakha. Kami akan mengadakan tes kembali sebelum Ryuji dapat kembali ke tengah masyarakat, jika has
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Bab 77 Abe The Tutor

"Kamu ... ah kamu siapa? Maaf, aku sama sekali nggak bisa mengingatmu, tapi aku merasa kalau kita berdua sangat dekat dan aku merasa kamu mengetahui rahasiaku," ucap Ryuji.Abe pun terkekeh mendengarnya, lalu ia melangkah lebih dekat, lalu menarik kursi untuk ia duduki di depan Ryuji.Lalu, dengan tersenyum, Abe menjawab, "Kamu benar, aku adalah orang yang menyimpan semua rahasiamu. Aku mengetahui sisi terbaik dan terburukmu. Aku juga mengetahui kekuatan dan kelemahanmu.""Berarti kamu adalah orang yang penting dalam kehidupanku. Nah, karena kamu adalah orang yang memegang rahasiaku, tolong ceritakan tentang aku, siapakah aku dan dimanakah aku sekarang? Karena aku merasa ini bukanlah tempat tinggalku yang sebenarnya," ucap Ryuji."Memang benar, ini bukanlah tempat tinggalmu. Apakah kamu tahu, sekarang berada di negara apa?" tanya Abe."It's easy, I'm in London. I can tell by their accent and the weather, lots of rain," jawab Ryuji."That's right, so do you know who is your parent?""H
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status