Bu Dena terkejut begitu melihat Evelyn yang menangis dilantai, segera dia hampiri dan membawa Evelyn dan pelukannya."Astaghfirullah ... Kamu kenapa, Nak?" tanya Bu Dena dengan menangkup kedua pipi Evelyn.Evelyn menggeleng lemah, tak ingin menjawab. Bu Dena langsung paham, dan mengangguk. Dia membantu Evelyn berdiri dan membawanya ke kamar."Istirahat dulu. Kalau ada apa-apa panggil Ibu, ya?" katanya. Setelahnya, wanita itu langsung keluar dan menutup pintu sambil menghembuskan napas berat....Marissa tersenyum puas, dia baru saja menghubungi orang suruhannya, mengancam agar mereka tak buka mulut, dan menyeret namanya dalam kasus ini. "Dasar orang miskin. Enaknya punya banyak duit, ya, gini! Bisa nyogok siapa saja yang gila uang!" Dia bicara sendiri. Kemudian terkekeh sambil memain-mainkan ponselnya."Ah, ya! Aku lupa. Jatahku bulan ini belum dikirim si tua bangka, sedang uangku mulai menipis. Aku harus melancarkan aksi lagi, supaya transferan bulan ini lebih besar." gumamnya sam
Last Updated : 2023-09-23 Read more