Selama mendengarkan penjelasan dari Sahabatnya, Gabriel lebih banyak diam sambil memperhatikan wajah Ernest dengan serius. Namun sesekali, ia juga manggut-manggut. Yang artinya ia setuju pada tindakan yang telah Ernest ambil. "Begitulah, Gab." Ujar Ernest mengakhiri ceritanya, lalu menghela nafas lelah. "Sudahkah kamu katakan hal ini padanya?" tanya Gabriel. Ernest menggeleng pelan, "Aku tidak bisa mengatakannya, Gab. Aku... Aku tidak ingin Rosi merasa terbebani setelah mendengar bagaimana aku menghadapi Ayahku. Lagipula masalahku dengan Ayahku telah selesai, bagiku ini sudah cukup!" tegasnya sembari tersenyum kelu. "Cih, kamu benar-benar pria sejati, Bung." Tukas Gabriel. Ia menepuk pundak Ernest, mengekspresikan kekagumannya terhadap Sahabatnya itu. "Begini saja, aku akan mencoba membantumu untuk membujuknya. Tapi... Untuk sementara ini, sebaiknya kamu biarkan dulu Rosi di sini sendiri. Biarkan dia menenangkan pikirannya terlebih dahulu, aku perhatikan-- Dia terlalu banyak menang
Last Updated : 2024-01-29 Read more