All Chapters of Nikah Pengganti: Suamiku Adalah Kuadriliuner: Chapter 121 - Chapter 130

365 Chapters

Bab 121 Tidak Mau Kembali ke Jakarta

"Santi!""Sudah sudah!” Pak Wibowo melambaikan tangannya dengan tidak sabar, menunjuk ke arah Sinta, “Kamu, pulanglah! Aku hanya akan membahas kerja sama dengan Nona Santi hari ini.”Santi tersenyum cerah dan memandang Sinta dengan pandangan meremehkan sebelum masuk ke ruang rapat bersama Pak Arifin Wibowo.Saat itu, Sinta merasa menderita dan sedih, tetapi dia tetap mengemas dokumen yang berserakan di lantai dan tertatih-tatih saat keluar dari gedung itu.Namun, dia tidak menyangka ....Kalau ternyata Pak Arifin Wibowo itu seorang penipu!Setelah Santi menandatangani kontrak perjanjian dengan Arifin, dia menemukan kalau perusahaan Pak Arifin Wibowo adalah perusahaan fiktif yang penampilan luarnya terlihat glamor tetapi tidak ada apa pun di dalamnya!Untuk mengubah pandangan Hendra terhadap dirinya dan untuk mempercepat kerja sama ini terjadi sesegera mungkin, Santi meminta pihaknya untuk melakukan pembayaran sebagian uang muka. sehingga perusahaan milik keluarga Wijoyo pun mengalami k
Read more

Bab 122 Cacat Interlektual

"Kak Daniel," Billy memanggil beberapa kali, "Kak Daniel? Apakah kamu masih mendengarkan atau tidak?"Dani sedikit terganggu dan terbatuk-batuk.Billy tertawa, "Kak, sekarang aku akhirnya mengerti kata 'kehilangan akal'! Aku tahu dari seberang telepon kalau matamu hanya melirik ke kakak ipar saja!"Dani berkata dengan suara yang dalam, "Billy, katakan saja jika kamu sudah merasa gatal. Tidak perlu mengingatkanku dengan halus."Billy tertawa datar, dia tahu mengetahui kalau Dani akan melakukan sesuatu yang baik, jadi dia tidak berani berkata apa-apa lagi dan segera menutup telepon.Keesokan harinya, Jessika bertemu Santi di restoran barat terbuka di bawah gedung Jiang."Nona Wijoyo." Jessika tersenyum dan mengeluarkan surat perjanjian pemutusan kontrak, " sebelumnya, Aku telah berkomunikasi dengan sekretarismu dan sekarang yang aku butuhkan hanyalah tanda tangan Anda. Silakan!"Saat ini, Wajah Santi tampak suram dan fitur wajahnya hampir berubah.Sejak dia ditipu puluhan miliar oleh ora
Read more

Bab 123 Diana Hidayat Adalah Perawat Itu

Hanya dengan melihat pemandangan indah ini saja, kamu sudah bisa menebak betapa manisnya es krim yang ada di tangan mereka.Jessika mengerutkan kening, merasa sedikit tidak nyaman."Aduh ... duhhh," Santi dengan sengaja menarik suaranya, "Kamu memperlakukan Sinta layaknya saudara sendiri, tapi dia bahkan tidak mengajakmu saat keluar makan!""Jessika, kamu mungkin tidak tahu siapa yang berada di samping Sinta, 'kan? Dia itu Diana Hidayat! Putri bungsu keluarga Hidayat yang di Jakarta. Terakhir kali keluarga kami mengadakan makan malam amal, Diana datang sambil merangkul lengan Sinta dan mengatakan mereka bersahabat baik! Hegh, siapa yang tahu trik apa yang digunakan Sinta si anak jalang ini!""Sahabatmu yang baik itu telah memanjat pohon yang lebih tinggi sekarang! Apakah dia masih teringat padamu? "Santi menepuk pundaknya, "Inilah hati manusia, sangat sulit dipahami!"Setelah mengatakan itu, dia melambaikan tangannya dan pergi dengan sepatu hak tingginya.Mata Jessika mengikuti ke arah
Read more

Bab 124 Kamu Percaya dengan Intelektual Kakakmu Itu

Jessika juga berharap kalau dirinya yang terlalu banyak berpikir.Namun ingatannya yang kuat itu telah dia kembangkan sejak masih SMA.Jessika juga sangat gampang mengenali wajah orang.Walaupun memakai masker, sorotan mata orang itu tidak akan berubah.Jessika semakin merasa aneh dan berbisik pada Sinta, "Bagaimanapun, kamu harus lebih berhati-hati. Tidak yakin apakah dia adalah putri keluarga Hidayat atau bukan!"Sinta membuka matanya lebar-lebar dan sedikit terkejut."Maksudku adalah ... kamu harus tetap waspada terhadap orang lain!"Sinta berkata dengan tenang setelah beberapa saat, "Tapi Kak Jessika, jika dia memang berpura-pura menjadi putri keluarga Hidayat, lalu apa tujuannya mendekatiku? Selain itu, makan malam amal terakhir diadakan khusus untuk Diana. Identitasnya, Santi sendiri yang mengonfirmasinya!""Bahkan jika dia berbohong padaku, apakah dia masih bisa berbohong pada Keluarga Wijoyo dan pada semua orang?"“Apakah kamu percaya dengan intelektual kakakmu itu?" Jessika te
Read more

Bab 125 Wanita yang Gigih

Jessika berusaha menarik kakinya, tetapi setiap gerakan menyebabkan rasa sakit yang lebih menyakitkan. Dia melihat ke langit. Hari sudah sore dan kabut mulai terbentuk di wilayah pegunungan. Karena sudah kaya pengalaman dalam mendaki gunung, dia terlalu percaya diri dan mengambil jalan yang belum pernah dilalui orang lain sebelumnya.Sekarang, dia malah terjebak di gunung!Dia segera mengeluarkan ponsel dari ranselnya.Tidak ada sinyal.Dia mencoba bergerak beberapa kali lagi.Namun tetap sulit baginya untuk berdiri meski dia sudah meraih pohon di sebelahnya!Jessika langsung panik, dia tidak melihat siapapun di gunung itu, tetapi saat langit perlahan mulai gelap, samar-samar dia bisa mendengar suara lolongan binatang liar ....Kulit kepalanya mati rasa dan air matanya mengalir tak terkendali. Dia menghidupkan dan mematikan ponselnya berulang kali untuk mencari sinyal, tetapi baterai ponsel yang menjadi satu-satunya harapan untuk menyelamatkan nyawanya pun sudah hampir habis.Dia menye
Read more

Bab 126 Hati Jessika Tergerak

Hati Jessika sepertinya terkena sesuatu.Perasaan aneh dan tak terbendung ini tidak pernah terjadi lagi sejak dia membuat keputusan untuk putus dengan orang itu...Jessika mengerutkan kening dan tanpa sadar ingin mendorong Lukas menjauh, tetapi tangannya malah dipegang lebih erat."Kamu ...."“Kamu masih terluka dan tidak nyaman untuk berjalan,” Lukas menjelaskan dengan ringan, “Lebih baik tidak memaksakan diri.”Jessika mengerucutkan bibirnya dan melihat tangan Lukas yang putih dan ramping.Itu tangan yang memegang pisau bedah, indah sekali.Lukas juga lembut, tampan dan anggun.Jika bukan karena Lukas datang untuk menyelamatkannya hari ini, dia mungkin masih terjebak di tengah hutan pegunungan itu.Memikirkan hal itu, dia merasakan kesakitan yang menusuk di pergelangan kakinya lagi. Jessika mengerutkan kening, tidak bisa bertahan dan hampir jatuh ke tanah.“Hati-hati!” Lukas tiba-tiba memegangi pinggang Jessika.Dia menemukan sebuah batu besar, menyeka debu dan kotoran yang menempel
Read more

Bab 127 Membuat Orang Merasa Kesal

"Sinta, ini ...."“Cepatlah makan deh,” kata Sinta tidak menunjukkan ekspresi. “Tidak baik terlalu sering makan mie instan. Aku sudah bilang berkali-kali, 'kan!”Hidung Jessika terasa ngilu dan matanya terasa perih.Sinta menatap Jessika lama sekali, akhirnya berhenti berpura-pura dan tertawa terbahak-bahak."Apa yang kamu lakukan sih? Ini bukan pertama kalinya aku membawakanmu makanan, 'kan? Apa kamu akan membuatku ikut menangis juga?"Jessika menelan nasi di mulutnya, matanya memerah, setelah bergumam lama, akhirnya dia mengucapkan kata itu, "Maaf, Sinta."Hati Sinta menegang.Dia tahu betapa tingginya gengsi Jessika, dia tidak pernah mengakui kesalahannya setiap kali mereka bertengkar, tetapi Sinta tahu seberapa jauh Jessika akan berusaha membantunya.Padahal, hari itu hanyalah pertengkaran biasa antara dua orang yang berteman baik.Sebenarnya tidak perlu terlalu serius menanggapinya.Sinta tersenyum dan memegang tangan Jessika, matanya ceria dan lembut. "Sudahlah, kakak adik mana y
Read more

Bab 128 Hostel Pangrango

Dani tersenyum manis dan menatap wanita imut yang ada di pelukannya dengan lembut.“Suamiku.” Sinta tampak gemes dan memeluknya, “Bagaimana kalau kita membantu mereka?”“Bantu mereka?" Dani tertegun. Bagaimana membantu hal seperti ini? Dani sendiri pun tidak punya pengalaman dalam hal seperti ini.“Ya!” Istri yang manis itu berkata dengan serius, “Jika bukan karena dokter Lukas, kita tidak akan bisa bersama. Oh ya, kita harus berterima kasih padanya karena telah menjadi mak comblang yang hebat!”"Jika aku bisa membantu menjodohkan dokter Lukas dengan Kak Jessika kali ini, itu akan sangat sempurna!"Mata Dani gelap dan dia tidak menjawab.Dani memikirkan lebih banyak dan lebih rumit dari apa yang dipikirkan Sinta. Dia tidak suka terlibat dalam hal-hal seperti ini secara gegabah.Selain itu, dia tidak mengenal Jessika dan Lukas pernah menyelamatkan nyawanya, jadi Dani tidak bisa menipu Lukas.Namun Sinta sangat tertarik dan ingin menjadi mak comblang mereka.Dani tersenyum dan mengusap r
Read more

Bab 129 Ini Suamiku

“Gagasan kali ini juga bukan darimu!” Lukas sangat memahami Dani.“Ini memang ide Sinta,” Dani berbisik, “Dia benar-benar berharap kamu dan Jessika bisa bersama, jadi dia berkata kita harus pergi wisata bersama untuk meningkatkan komunikasi.”“Dia benar-benar bijaksana.” Lukas tertawa, mengangkat matanya dan melihat sekeliling, “Tapi tempat ini memang sangat bagus … hanya agak aneh.”"Kenapa?""Aku memeriksa dan tahu kalau hostel ini sangat terkenal. Sebelum aku datang ke sini, aku pikir akan penuh sesak. Tapi aku tidak menyangka kalau tidak ada orang lain selain kita! Meskipun ini bukan masa liburan, seharusnya sih tidak sesepi ini, 'kan?"Dani terbatuk dua kali.Dia sudah meminta orang untuk mengosongkan tempat ini sebelum mereka datang, jadi tentu saja tidak ada seorang pun yang terlihat.“Hei, ini sepertinya tidak dikelola dengan baik. Apakah hostel ini akan bangkrut?”"..." Dani mengerutkan kening dan mengerling matanya ke arah Lukas."Kenapa, kamu suka tempat yg orangnya banyak d
Read more

Bab 130 Tidak Percaya Takhayul

Kata-kata ini membuat Sinta kebingungan mendengarnya.Sinta menatap nenek itu dengan bingung. Saat dia hendak menanyakan sesuatu, dia dikejutkan oleh Dani yang berdiri di sampingnya.Wajah pria itu tampak muram dan matanya tajam, seolah bisa menimbulkan badai kapan saja.Sinta dengan lembut mengaitkan jari-jarinya dan berbisik di telinganya, "Nenek mungkin sudah tua, dia bahkan tidak tahu apa yang dia bicarakan .... Jangan dimasukkan ke dalam hati."Tanpa disangka, telinga nenek itu sangat sensitif, jadi dia mendengarkan kata-kata tersebut dan menyeringai."Nona ini sangat baik hati. Kebaikan akan dibalas dengan karma baik."“Terima kasih, Nenek.” Sinta tersenyum, “Sebenarnya suamiku juga orang yang baik, tapi dia terlihat agak galak dan terkadang terlalu serius, sehingga dia sering disalahpahami oleh orang lain.”"Oh, Nona ingin melihat jodoh, 'kan?"Sinta mengangguk dengan cepat.Wanita tua itu melihat sekilas jejak telapak tangannya dan perlahan mengeluarkan dua utas tali merah dari
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
37
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status