All Chapters of Diselingkuhi Tunangan Dinikahi CEO Tampan: Chapter 41 - Chapter 50

56 Chapters

41. Morning Kiss

Sebenarnya Bian belum mengantuk. Hatinya masih merasa risau. Ia kepikiran dengan ucapan Ricky. Jika sampai Annisa tidak mau makan sama sekali, maka akan terjadi hal buruk kepada janin yang dikandungnya. Sudah pasti Bian ikut merasa bersalah."Kakak mikirin apa, sih?" tanya Dea lagi.Bian tahu jika Dea menyadari sikap ganjilnya. Namun ia belum mampu untuk berterus terang tentang semua hal kepada Dea. Meski hal itu yang sangat diinginkan oleh istrinya."Tidak ada. Kakak akan tidur di sampingmu," jawab Bian tidak punya pilihan lain.Lelaki itu memilih untuk menemani Dea terlebih dahulu. Ia menunggu hingga istrinya tertidur. Sebagai seorang lelaki yang bertanggung jawab, tentu Bian ingin Annisa segera menikah dengan pria lain. Dan buka dirinya.Namun nyatanya hingga Dea memejamkan matanya, Bian justru ikut tertidur bersama sang istri hingga pagi. Ia lupa dengan niatnya yang hendak pergi ke apartemen.Lelaki tampan itu terbangun dengan keadaan terkejut. Ia melihat jam di dinding yang sudah
last updateLast Updated : 2023-09-20
Read more

42. Move On

Dea segera pergi ke toilet. Kebiasaan yang selalu ia lakukan sebelum bekerja dan setelah jam istirahat kantor selesai.Dea sengaja masuk ke kamar mandi yang berada di ruangan sang CEO. Karena sebenarnya tadi ia tidak merasa ingin kencing.Setelah selesai, Dea hendak keluar dari kamar mandi. Namun tiba-tiba saja Bian sudah berada di depannya dan ikut masuk ke dalam kamar mandi."Kak Bian, apa-apaan sih?" Dea kembali memprotes."Siapa yang menyuruhmu masuk ke ruangan atasan tanpa ijin? Walau bagaimanapun kamu adalah sekretarisku, Dea. Kamu harus bersikap sopan." CEO tampan itu telah mengunci tubuh istrinya. Jemarinya membelai setiap area wajah milik Dea.Tubuh Dea meremang seketika. Hal yang selalu ia takutkan saat bersama Bian adalah rasa ingin disentuh lebih jauh dan lebih dalam."Kenapa Dea? Kamu menikmatinya 'kan?" lirih Bian menggoda."Hentikan, Kak Bian! Sudah waktunya kita bekerja."Dea menginjak kaki Bian dengan sangat kuat. Kemudian berlari ke luar dan segera duduk di kursi ker
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

43. Kebingungan

Dea mengangguk pasti. Ia tidak mau Naomi dan Bagas curiga. Setelah memastikan mereka berdua telah kembali ke kantor, Dea menyelidiki apakah benar David punya hubungan spesial dengan Mawar.Gadis itu pergi ke tempat yang dibilang oleh Naomi. Ia melihat David sudah hendak kembali ke kantor, tetapi sendirian.Dea mengikuti lelaki itu hingga ke kantor. Dan berhenti di tempat parkir."David, tunggu!" teriak Dea mencoba menahan kepergian David.David menaikkan sebelah alisnya. Ia tidak menyangka jika Dea akan menemuinya. Bukankah selama ini gadis itu cuek dan tidak peduli kepadanya?"Dea? Ada apa? Ada masalah?" tanya David bangga. Ia tidak paham mengapa Dea datang di saat dirinya sudah memiliki seorang kekasih.Dea terdiam sejenak. Sesungguhnya gadis itu merasa risau dengan pertanyaan yang hendak ia utarakan."Apa benar kamu berpacaran dengan Mawar?" tanyanya kemudian. Kali ini Dea memberanikan diri untuk menanyakan hal yang sesungguhnya.David pun mengangguk yakin. Ia menyangka jika Dea ce
last updateLast Updated : 2023-09-22
Read more

44. Terbujur Kaku

Bian menggendong Dea di belakang punggungnya. Ia dapat mendengar rintihan istrinya."Maafkan Dea, Kak Bian.""Sudahlah. Kakak tidak benar-benar marah kepadamu. Kakak hanya cemburu.""Benarkah itu?" lirih Dea kemudian."Iya, kakak serius. Jangan coba-coba dekat-dekat lagi dengan David. Kakak bisa memecatnya."Dea tersenyum kecil. Ia hanya mengangguk meski Bian tidak bisa melihat pergerakannya di belakang.Lelaki tampan itu segera membawa Dea masuk ke mobilnya. Ia takut jika istrinya sering sakit."Besok kita periksa ke dokter, ya? Kamu tidak perlu bekerja dulu. Kakak bisa handle semuanya.""Dea tidak apa-apa kok, Kak. Dea hanya kecapekan saja mungkin.""Jangan keras jepala. Kamu tadi makan sama David?" tanya Bian penasaran.Dea menggeleng pelan. "Dea makan sama Naomi dan Bagas saja. Mereka memberikan ini." Gadis itu menunjukkan undangan yang tadi diberikan oleh Naomi."Iya, kakak sudah tahu soal itu. Kita akan ke sana bersama-sama. Aku tidak akan membiarkan kamu berangkat seorang diri.
last updateLast Updated : 2023-09-23
Read more

45. Sangat Lembut

"Tentu saja Bian. Apa kamu tega melihat Annisa melahirkan seorang anak tanpa ayah? Memangnya Annisa itu wanita apaan?" Bu Fatimah semakin emosi.Namun sedetik kemudian datanglah Ricky yang telah diperintahkan oleh Bian. Lelaki itu berharap Ricky bisa menyelamatkannya."Permisi, Bu Fatimah," sapa Ricky ramah."Kamu siapa?" tanya Bu Fatimah ketus. Ia masih ingin mendesak Bian agar mau menikahi putrinya."Nama saya Ricky. Saya adalah saksi atas semua yang terjadi kepada Bu Annisa. Bukan Pak Bian yang telah menghamilinya.""Pasti kamu bersekongkol 'kan dengan dia?" Jari Bu Fatimah menunjuk ke arah Bian."Saya bersumpah jika saya berkata sesuatu yang benar. Ini buktinya. Lihatlah video ini Bu Fatimah."Wanita paruh baya itu segera merebut rekaman video dari tangan Ricky. Ia penasaran dengan apa yang telah terjadi sebenarnya."Siapa lelaki ini?" Bu Fatimah tampak terkejut. Ia tidak percaya jika Annisa telah membohonginya."Annisa, kenapa kamu tega membohongi ibu? Bagaimana bisa kamu kenal d
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

46. Sepasang Kekasih

Satu bulan kemudian.Sejak pagi Dea merasakan tidak enak badan. Ia merasa pusing dan mual sehingga tetap rebahan di tempat tidurnya."Kamu kenapa, Sayang? Sudah jam segini kok belum bangun? Nggak mau masak lagi buat kakak?" tanya Bian lembut."Kepala Dea pusing Kak. Perut mual.""Jangan-jangan kamu—" Bian sengaja menghentikan ucapannya. Ia memandangi wajah Dea yang tampak bersih dan semakin cantik."Apaan?" Dea belum mengerti."Apakah bulan ini kamu sudah datang bulan?" tanya Bian lagi.Dea tampak berpikir. Ia sudah telat satu minggu lebih."Belum, Kak.""Pagi ini kita harus ke dokter. Semoga kamu hamil lagi, Sayang." Bian mengusap kepala Dea dengan lembut dan penuh perhatian.Dea hanya terdiam. Benarkah ia hamil lagi? Kali ini ia benar-benar menantikan hal itu terjadi kepadanya."Dea setuju, Kak Bian," balas Dea dengan sebuah senyuman tulus di bibirnya.Setelah Bian mengajak Dea makan pagi di sebuah rumah makan, Ia mengantarkan istrinya ke dokter kandungan. Kebetulan CEO tampan itu s
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

47. Senjata Tajam

"Mereka? Kenapa harus bertengkar di tempat seperti ini?" Bian sangat menyayangkan karena kejadian pertengkaran itu disaksikan oleh istrinya.Tanpa berpikir panjang Dea berjalan cepat menghampiri mereka. Ia tidak bisa berdiam diri seperti itu."Dea, mau ke mana? Kita tidak perlu ikut campur urusan mereka!"Namun Dea menggubris ucapan suaminya. Ia tetap mendekati sepasang kekasih itu.Bian mengusap wajahnya dengan kasar. "Dea benar-benar keras kepala." Lelaki tampan itu pun segera mengejar Dea. Ia tidak mau jika istrinya nanti malah menjadi korban atas kekerasan yang dilakukan kedua insan itu."Mawar, David ... kenapa kalian? Ada masalah apa?" tanya Dea bersimpati. Niatnya ingin melerai keduanya."Dea?" Mawar dan David serentak menyebut nama itu."Dav ... kenapa?" tanya Dea lagi. Kali ini ia butuh penjelasan dari lelaki itu."Mawar hamil. Dan aku yakin bukan aku yang melakukannya!" jawab David ketus."Bohong! Aku hanya melakukannya denganmu. Dan kamu harus bertanggung jawab. Kamu sudah
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more

48. Kangen

Sore yang cerah telah berganti menjadi gelap. Bian belum pulang dari mini market. Hal itu membuat Dea kebingungan."Ma, kenapa Kak Bian lama sekali, ya? Tadi katanya cuma sebentar."Dea semakin merasa risau. Perasaannya sudah tidak enak. Ia takut terjadi apa-apa dengan suaminya."Kamu yang sabar ya, Dea. Coba hubungi nomornya dan cepat suruh pulang.""Baik, Ma."Dea segera mencari ponselnya. Ia mencoba menghubungi Bian dan ternyata ponsel suaminya tertinggal di meja nakas."Yah, Ma. Ponsel Kak Bian ketinggalan. Bagaimana ini?" Dea semakin risau. Harusnya ia bahagia karena hubungan semakin dekat."Sudah. Kita tunggu saja. Sebaiknya kita berdo'a agar Bian baik-baik saja."Dea mengangguk cepat. Ia sampai belum mau minum obat yang harusnya sudah ia konsumsi."Apakah sebaiknya kita menyusul Kak Bian, Ma? Seharusnya Kak Bian berada di tempat yang tidak terlalu jauh dari sini," ungkap Dea kepada sang mama."Suasana sudah gelap, Sayang. Mama tidak mau nanti kamu kenapa-napa. Mama yakin Bian a
last updateLast Updated : 2023-09-27
Read more

49. Hangus Terbakar

"Aku turut berduka cita atas meninggalnya suamimu. Kedatanganku ke sini untuk meminta maaf kepadamu. Sebenarnya selama ini aku masih mencintaimu, Dea.""Sudahlah, Ren. Kamu tidak perlu membahas masalah itu. Aku sudah memaafkanmu.""Terima kasih, Dea. Aku berjanji akan selalu ada untukmu. Sekarang kita pulang, ya? Semua orang pasti mengkhawatirkan kamu."Dea berdiri dari tempatnya. Namun tiba-tiba kepalanya terasa pusing. Hampir saja ia pingsan, namun tubuhnya segera ditangkap oleh Reno."Dea, kamu kenapa? Bangun Dea!" Bergegas Reno mengangkat tubuh Dea dan memasukkannya ke dalam mobil lalu ia menemani gadis itu di kamarnya.Reno menanti Dea hingga sadar. Amelia sudah menyiapkan teh hangat dan membalurinya minyak kayu putih.Dengan perlahan Dea membuka kedua matanya. Amelia segera mengambilkan teh buatannya, namun Reno mendekat dan meminta agar dirinya diberi kesempatan untuk menjaga Dea."Biar saya saja yang memberikan minumannya, Tante. Saya ingin memperbaiki semua kesalahan saya dah
last updateLast Updated : 2023-09-28
Read more

50. Menepati Janji

Bian berhasil melepaskan ikatan tangannya. Ia segera mencari jalan ke luar. Sayangnya telapak kaki lelaki itu menginjak sebuah pecahan kaca yang tersebar sepanjang area belakang."Ternyata mereka sudah merencanakan semua ini."Bian merobek pakaiannya sendiri. Kemudian mengikatnya pada kaki yang berdarah."Aku tidak punya banyak waktu. Aku harus segera kabur dari tempat ini."Bian melihat ada sebuah jendela kaca. Ia mencari sebuah besi untuk memecahkan kaca itu. Tertatih Bian untuk mencapai jendela itu. Ia berusaha sekuat tenaga agar bisa selamat.Jalanan terlihat sepi. Daerah yang sangat gelap dengan minim pencahayaan. Dinginnya malam menerobos masuk ke kulit Bian. Membuat lelaki itu menggigil dan kelelahan."Aku harus mencari bantuan."Tanpa diduga ada sebuah mobil yang melaju sangat kencang. Bian hendak mengelak namun terjatuh hingga akhirnya ia tertabrak dan tak sadarkan diri.***Keesokan harinya Annisa dan lelaki pilihan ibunya resmi menikah. Dia adalah Rasyid, lelaki yang terkena
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status