All Chapters of MENIKAHI PRIA LUMPUH: Chapter 221 - Chapter 230

Kesibukan menjadi ibu dari anak satu ternyata rasanya sangat luar biasa, mata panda Lucia seolah tak bisa dia sembunyikan bahkan dengan concealer sekalipun. Setiap malam dia harus begadang karena anaknya tipe yang selalu rewel ketika tengah malam, ditambah sekarang dengan kondisi Ethan yang kurang baik.“Istirahatlah sayang, biar aku yang menggendong Ethan.” Ucap Dariel yang sudah tak tega melihat istrinya,Lucia tersenyum lemah. "Terima kasih, Dariel. Aku benar-benar butuh istirahat sebentar." Dia meraih pelukan hangat dari Dariel sebelum pergi ke kamar untuk beristirahat sejenak.Sementara itu, Dariel dengan penuh kasih sayang menggendong Ethan yang tampak rewel karena efek vaksin pertamanya. Dia berusaha menenangkan bayinya yang merasa tak enak badan, berbisik dengan lembut untuk menenangkan Ethan."Diam-diam, Ethan. Ayah ada di sini, ya. Semuanya akan baik-baik saja," bisik Dariel sambil mengelus lembut punggung bayinya. Dia berusaha memberikan kenyamanan pada Ethan yang sedang me

“bu bu bu.”Lucia yang tadinya sedang membaca buku sambil mengawasi anaknya langsung menutup bukunya, dia seperti mendengar putranya memanggilnya.“Bu bu bu!” Itu momen yang luar biasa bagi Lucia saat mendengar anaknya yang baru berusia tiga belas bulan memanggilnya. Terkejut dan penuh kebahagiaan, Lucia langsung memberikan perhatian penuh pada putranya."Sayang, apakah tadi kamu memanggil ibu?" tanya Lucia dengan suara penuh kegembiraan, mencari kepastian dari ucapan yang baru saja didengarnya.Putranya, dengan mata berbinar, mengangguk sambil tersenyum. "Bu bu bu!"Lucia merasa begitu bahagia mendengar panggilan pertama dari putranya. Matanya bersinar penuh kehangatan saat dia mendekati anaknya, ingin memeluk dan menciumnya dengan penuh kelembutan."Itu sangat bagus, sayang. Kamu sudah bisa memanggil ibu!" Lucia berkata dengan senyum cerah, merasakan momen yang luar biasa dari pertumbuhan dan kemajuan anaknya. Baginya, momen-momen kecil seperti ini adalah hal yang penuh arti dan me

“Oh tuhan, akhirnya cucuku bisa ditemukan, dimana kalian menemukannya?” Tanya tuan Abert dengan penuh kekhawatiran saat Lucia dan Dariel akhirnya tiba di mansion dengan membawa Ethan.Lucia memandang Dariel, seolah dia tak ingin hal tadi dibicarakan secara jujur. Dariel yang melihat tatapan istrinya mengangguk.“Ada orang baik yang membawa Ethan, Ethan saat ini sudah sangat suka merangkak kesana kemari mungkin kami lalai dalam pengawasan.” Dariel menjawab dengan tenang.“Kau harus menempatkan beberapa pengawal disisi Ethan untuk mengawasinya, hal tadi sangat bahaya.” Ucap tuan Abert dengan serius.Dariel dan Lucia mengangguk, memahami betapa pentingnya untuk meningkatkan pengawasan terhadap Ethan. Mereka sangat terkesan dengan perhatian dan kekhawatiran tuan Abert terhadap cucu mereka.“Kami akan melakukan yang terbaik untuk menjaga Ethan dengan lebih baik lagi,” kata Lucia dengan tulus.Tuan Abert memandang mereka berdua dengan tatapan campuran antara kekhawatiran dan kelegaan. “Bagu

Sumpah pernikahan pagi ini terdengar sangat sakral, Celin dan Ellard yang berdiri di depan pendeta terlihat sangat serius membaca sumpah pernikahan mereka untuk seumur hidup bersama.Sumpah pernikahan yang dibacakan oleh Celin dan Ellard terdengar mengalir dengan kekhidmatan. Kedua pasangan ini, yang berdiri di depan pendeta, menegaskan komitmen mereka untuk menjalani kehidupan bersama dengan penuh kesetiaan dan cinta.Celin melihat ke arah Ellard dengan mata penuh arti, "Dengan sepenuh hatiku, aku berjanji untuk mencintaimu, mendukungmu, dan menjadi pendampingmu dalam suka dan duka. Aku akan selalu berusaha menjadikan hari-hari kita penuh kebahagiaan dan kedamaian."Ellard menjawab dengan tulus, "Aku berjanji untuk mencintaimu dengan segenap jiwa dan raga. Akan mencintaimu setiap hari seolah hari pertama kita bertemu, dan akan kujaga hatimu sebaik mungkin."Sumpah mereka terdengar begitu sungguh-sungguh, mengungkapkan komitmen mereka untuk saling mendukung dan mencintai satu sama lai

“Kau membaca apa sayang?” Tanya Dariel yang setelah mandi langsung menghampiri istrinya meskipun dia masih menggunakan handuk kimono di badannya.Lucia yang melihat suaminya tersenyum tipis, “Aku sedang membaca novel saja, aku sedang jenuh saat ini.” Ucap Lucia dengan lembut.Dariel duduk di pinggiran kursi dengan menatap buku novel yang dibaca istrinya, “Malam pertama dengan sang CEO.” Gumam Dariel dengan menaikkan alisnya, “Kau membaca novel seperti ini Lucia?” Tanya Dariel terkekeh lalu mengambil buku novel yang dibaca istrinya.“Oh apa kau ingin gaya baru dalam hubungan kita Lucia?” Tanya Dariel menggoda Lucia.“Tidak.” Elak Lucia yang berusaha merebut kembali novel yang dipegang oleh suaminya dengan malu.Dariel terus menggoda Lucia hingga Lucia tersandung dan terjatuh ke ranjang dengan menarik Dariel hingga tubuh Dariel menindih Lucia.“Apa ini juga tertulis di novel ini sayang? Apakah kau ingin menggodaku saat hari masih belum petang?” Bisik Dariel yang menggetarkan hati Lucia.