Home / Pernikahan / Misi Menggoda Hati / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Misi Menggoda Hati: Chapter 61 - Chapter 70

81 Chapters

Adelia

Aveline menyandarkan dirinya di pundak Cassian sambil matanya memperhatikan pemandangan melalui jendela mobil. Setelah memuaskan rasa penasarannya tentang kecelakaan dua tahun yang lalu, Cassian mengajaknya untuk pulang.Semua yang dikatakan Rama sesuai dengan data yang ada di Fortress. Dimana Cassian sebenarnya sudah mengetahui semuanya. Saat ditanya kenapa tidak menjelaskan semuanya pada Aveline, Cassian mengedikkan bahunya dan bilang kalau Laura adalah alasannya.Aveline sebenarnya geram juga pada tingkah sahabatnya itu. Terlalu bertingkah seenaknya, dan mempengaruhi semua orang agar mengikuti rencananya.Tapi sudahlah. Aveline menganggap itu impas karena juga sudah merepotkan para sahabatnya saat masa labilnya ingin pisah sementara dari Cassian.Mengingat kejadian di villa Rafael saat itu, Aveline jadi teringat Nicholas.Aveline memutar tubuhnya untuk menghadap Cassian. “Kak Ian..” Panggilnya.Cassian yang sedang sibuk dengan
last updateLast Updated : 2024-03-11
Read more

Together with You (Sr 1 END)

Adelia dan Cassian terkejut saat melihat Aveline tiba-tiba bersimpuh di hadapan Adelia. Wajah Aveline menunduk dan air matanya perlahan meluruh. “Adel.. Maaf..” Ucap Aveline dengan lirih. Adelia terpaku. Dia tidak salah dengar? Wanita ini meminta.. maaf? “Aku salah, Del. Maaf udah ngukir kenangan buruk di masa kecil kamu.” Aveline mendongakkan wajahnya dan menatap Adelia dengan sorot penyesalan yang sangat kentara di matanya. “Maaf karena aku gak berani nemuin kamu karena malu, dan juga maaf karena aku baru minta maaf sama kamu.” Lanjut Aveline. Adelia masih saja terpaku. Entah mengapa hatinya tersentuh melihat ketulusan Aveline. Aveline mencoba menyentuh tangan Adelia, yang untungnya tidak ditepis oleh Adelia. “Aku gak nuntut dapet maaf dari kamu, Del. Aku tau efek dari pembullyan itu sangat besar bagi kamu. Aku cuma berharap kamu ngasih aku kesempatan buat jadi orang yang lebih baik, dan juga jadi kakak ipar yang baik untuk
last updateLast Updated : 2024-03-14
Read more

Sr 2 : Keterlaluan

Sehari sebelum pernikahan Aurora dan Nicholas“Kamu yakin, dek?” Tanya Aveline, kembali memastikan keputusan Aurora untuk menikah dengan Nicholas.Aurora menghela nafas dengan kasar. “Ya..” Jawabnya untuk kesekian kalinya.Aveline menatap Aurora dengan tak yakin. Pernikahan itu bukan permainan. Keputusan yang diambil akan memengaruhi seluruh hidupnya. Aveline merasa khawatir karena dia tahu lebih banyak tentang Nicholas daripada yang diketahui Aurora.Bola mata Aveline bergulir ke arah Papa Vincent yang sejak tadi terdiam. Dia mengode papanya untuk kembali membujuk Aurora.Papa Vincent yang mengerti kode itu berdehem hingga atensi Aurora beralih padanya.“Om Bagas gak bilang kamu harus nikah sama Nicho, Rora.” Ucap Papa Vincent, mengingatkan Aurora pada permintaan dari sahabat papanya sekaligus calon mertuanya. “Dia cuma minta bantuan kamu buat mendisiplinkan Nicho. Kan Nicho nurut sama kamu.” lanjutnya.Aurora memijit keningnya yang terasa pening. Yang Papa Vincent maupun Om Bagas ti
last updateLast Updated : 2024-03-19
Read more

Mendekati Takdir

CklekkAurora membuka pintu kamar hotel dengan pelan. Ekspresi wajahnya cemberut saat melihat Nicholas yang dengan santainya tengah bermain ponsel di atas ranjang, setelah pria itu meninggalkan pesta pernikahan mereka tanpa pamit pada siapa pun.Nicholas hanya melirik sekilas Aurora yang kini berjalan mendekatinya. “Lo pesen kamar lain sana!!” Ucapnya acuh dengan mata yang masih menatap ponselnya.Aurora membelalakkan matanya mendengar itu. “Loh? bukannya kita udah sah sekarang? Kok pisah kamar?”“Males gue sekamar sama lo.” Nicholas mengedikkan bahunya acuh.Aurora yang mendengar itu bertambah kesal. Masih dengan gaun pengantinnya, dia membaringkan tubuhnya di samping Nicholas.“Gak mau.. aku mau tidur disini.” Ujar Aurora sambil menyelimuti tubuhnya.“Jorok lo.. Badan lo bau dan itu ngotorin ranjang ini, tau gak..” Seru Nicholas dengan kesal.Dengusan kesal
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

Maklum Aja

Nicholas terbangun dari tidurnya dan terkejut saat wajah seseorang begitu dekat dengan wajahnya. Dengan spontan, dia mendorong wajah itu sambil berteriak kesal. "Lo kenapa tidur disini?" Teriaknya. Aurora tersentak kaget saat Nicholas tiba-tiba mendorong wajahnya dengan keras. Dia merasakan dadanya berdebar kencang oleh kombinasi dari kejutan dan rasa sakit dari dorongan tersebut. "Darn it, Nicholas! Apa yang kamu lakukan?" teriak Aurora balik, wajahnya terlihat kaget dan kesal. Nicholas menatapnya dengan mata terbuka lebar, masih dalam keadaan terkejut. "Lo ngapain tidur di sini?" bentaknya dengan suara tinggi. Aurora mendengus sambil menguap lebar. "Lebay banget, sih. Kita udah sah juga." Cibirnya. “Lo gak punya telinga, yah? Jelas-jelas semalam gue bilang gak mau seranjang sama lo.” Desis Nicholas dengan penuh penekanan. Aurora mengabaikan itu dan turut menatap Nicholas dengan kesal. “Kamu gak liat sofanya keras kayak gitu? Aku mana mau tidur disana semalaman.” Elaknya. “Lo
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

Kesempatan

DrrrtttAveline menyudahi tawanya saat merasakan ponselnya bergetar. Masih dengan sisa tawa dia menerima telfon itu karena berasal dari Aurora.“Ya, dek?”“Kak Ave, gue mau minta tolong nih.” Suara Aurora terdengar kesal, membuat Aveline tiba-tiba mengernyitkan keningnya.“Kenapa? Kok suaranya kedengarannya bete’ gitu?”“Gimana gak bete’ kalau kamar gue di rumah baru desainnya gak banget.” Aurora memang rewel jika ada hal yang mengganggu penglihatannya. Aveline ingat kalau Aurora dulu pernah bilang padanya bahwa, “walaupun gue bukan anak seni, tapi yah gue suka kalau sesuatu yang didesain dengan indah. Enak aja diliatnya gitu.”“Lah trus? Maunya gimana?”“Bantuin rombak dong!! Lo kan punya DI.” Ucap Aurora yang terdengar merengek di telinga Aveline.Aveline menghela nafas. “Gue sih oke. Tapi masalahnya tim gue juga butuh cuan, dek.”Terdegar decakan kesal di seberang sana yang membuat Aveline tergelak. “Gue bayar kali, kak. Lo kira gue apaan, heh.”Aveline tertawa mendengar protes Aur
last updateLast Updated : 2024-04-04
Read more

Hubby… Aku Cemburu

“Ada yang mau ditambahin lagi gak?”Aurora menggeleng sambil tersenyum puas. Matanya berbinar menatap tablet yang menampilkan desain kamarnya yang baru. “Lo emang tau selera gue, kak Ave.”Aveline tersenyum lebar, lega mendengar pujian itu. “Asal lo suka, itu yang paling penting.” Dia memeriksa sketsa di tablet sekali lagi, memastikan bahwa setiap detail telah sesuai dengan keinginan Aurora. “Kita mulai renovasinya besok, ya. Semua bahan udah gue pesan dan tim gue yang bakal eksekusi.”“Lo-nya nggak?” Tanya Aurora.Sambil mengedikkan bahu, kepela Aveline ikut menggeleng. “Dibatesin aktivitasnya sama ipar lo. Takut guenya kecapean.”Aurora mencibir. “Protective banget..” Ucap Aurora dengan nada iri.Aveline tertawa kecil mendengar komentar Aurora. “Iya, tapi itu juga karena sayang. Lagian, Kak Ian tuh worry-worry club soal kehamilan gue
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

Gak Ada Izin

“Bang Ian..”Cassian celingukan mencari sumber suara, suara yang mirip dengan suara adiknya. Dan benar, di meja seberang mejanya lah Adelia melambaikan tangan dengan antusias. Setelahnya, sang adik terlihat menghampirinya dan meninggalkan Letta yang melemparkan senyum padanya.Café yang didatangi oleh mereka memang tak jauh dari kampus milik Adelia. Cassian bahkan sudah menduga sebelumnya peluang akan bertemu dengan adiknya disini itu sangat besar. Hal itu dikarenakan teman diskusinya kali ini adalah seorang dosen di tempat Adelia mengenyam pendidikan. Wajar kalau dia memilih tempat yang tak jauh dari tempat kerjanya.“Kok Bang Ian gak bilang mau kesini?” Tanya Adelia yang sudah berdiri di sebelahnya.“Abang ada urusan disini dan buru-buru mau selesain secepatnya. Duduk dulu!!” Cassian menepuk kursi di sebelahnya, mengajak Adelia untuk duduk.Adelia duduk sambil memberi anggukan sopan dan senyum sapa pada
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

Berbahaya

Cassian mengetukkan jarinya ke atas meja. Adelia sudah pamit bersama Letta semenit yang lalu, dan ini adalah saatnya untuk melanjutkan pembicaraan seriusnya dengan Ryan.“Jadi, lo mau buka identitas sebagai pemimpin Fortress?” Tanya Ryan.Cassian mengangguk. “Menurut lo, dampaknya ke Fortress sama Rinaldi Corp bakal kayak apa?”Ryan memiringkan kepalanya, tampak berpikir keras sebelum menjawab pertanyaan Cassian. "Bro, kalau lo buka identitas sebagai big boss di Fortress, itu pasti bakal bikin heboh banget. Di satu sisi, ini bisa bikin orang lebih percaya karena ada wajah nyata di balik operasi. Tapi, lo juga harus siap sih dengan risiko keamanan yang mungkin ada, buat lo sendiri dan juga buat keluarga serta bisnis lo."“Untuk Rinaldi Corp, efeknya bisa bervariasi,” lanjut Ryan dengan serius. “Positifnya, ini nunjukin kalau keluarga lo kuat dalam kepemimpinan. Ini juga bisa buka banyak peluang bisnis baru
last updateLast Updated : 2024-04-25
Read more

Manja

“Masa terapi selama ini, sih?” Gerutuan itu berasal dari Aurora yang sedari tadi menunggu kepulangan Nicholas dari rumah sakit.Seperti yang diucapkan Nicholas kemarin, Aurora tidak diizinkan untuk ikut dengannya. Padahal Aurora juga ingin melihat apa saja yang akan dilakukan oleh Nicholas selama proses terapi agar kakinya bisa berjalan dengan baik lagi, sekaligus juga ingin memberikan dukungan.Nicholas sudah berangkat sejak pagi tadi, dan sekarang sudah sore. Suami dari Aurora itu bahkan belum menginjakkan kaki di rumah mereka.Proses terapi tidak akan membutuhkan waktu selama itu. Mau dikatakan Nicholas pergi bekerja, juga tidak mungkin. Aurora itu tau semua jadwal pekerjaan Nicholas, karena dia yang mengatur semuanya.Nicholas memiliki tiga kasino. Salah satunya berbentuk bangunan fisik, dan dua lainnya berbentuk virtual. Tidak ada yang mengetahui itu kecuali orang-orang tertentu yang bekerja untuk Nicholas, termasuk Aurora. Tentunya keber
last updateLast Updated : 2024-04-29
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status