All Chapters of Mantan Istri CEO Tertindas itu Ternyata Pewaris Kaya!: Chapter 411 - Chapter 420
430 Chapters
Bab 411 Dilecehkan
Dylan mendorong kursi rodanya ke kamar mandi.Karena salah satu kakinya terluka, Dylan tidak bisa mengenakan pakaian yang terlalu ketat. Tidak terlalu sulit melepaskannya. Tapi setelah dipikir-pikir, Dylan memutuskan untuk mengenakan celana tidur panjang.Karena pada dasarnya, saat ini dia tidak bisa melakukan banyak hal. Dylan tidak ingin terlalu berlebihan.Bagaimana jika Lydia terkejut, marah, lalu pergi?Dylan melihat tubuh atasnya yang telanjang di cermin. Dia merasa puas dengan fisiknya yang terlihat kuat dan bugar, punggungnya tegak, dan otot perutnya terlihat jelas.Penampilan itu seketika membuang rasa dingin dalam diri Dylan. Bahkan menambahkan daya tariknya.Di telinga Dylan seakan terdengar perkataan bersemangat Bobby, "Badan Pak Dylan ‘kan luar biasa, tuh. Nggak akan ada perempuan yang nggak akan tergoda. Pas mandi, Pak Dylan nggak perlu ngomong apa-apa, biarkan saja Bu Lydia menikmatinya. Kalau Bu Lydia ternyata malu-malu itu berarti Anda ... berhasil!"Dylan memutuskan u
Read more
Bab 412 Tambah Pijat
Ruben masih memegang handuk yang dia gunakan untuk menggosok tubuh Dylan.Kalau saja Dylan tidak tiba-tiba berbicara, Dylan mungkin tidak akan pernah tahu bahwa orang yang akan memandikannya adalah Ruben!Dylan merasa seperti dirinya dilecehkan. Dia marah dan frustasi. Akan tetapi Dylan tidak tahu kepada siapa ia harus melepaskan kemarahannya. Ekspresi Ruben tetap sama garangnya seperti biasa."Bu Lydia suruh saya bantu Pak Dylan mandi dulu, terus setelah ini, tambah pijat ...." Meskipun sebagai seorang pengawal, Ruben merasa sangat tidak nyaman dengan tugas ini, tetapi dalam rumah ini, hanya ada dua pria. Dan pria gendut itu sedang tidur dengan nyenyak. Mau tak mau, tugas itu harus Ruben lakukan.Dylan merenung, perasaannya campur aduk, pikirannya kosong.Ia menggenggam erat pegangan kursi roda dengan wajah muram.Ruben akhirnya berkata, "Yang mint saja lah …." Seorang pria seperti Ruben tidak cocok menggunakan sabun mandi beraroma stroberi.Saat Ruben hampir menyentuh bahu Dylan, i
Read more
Bab 413 Pandai Membuat Orang Menderita
Lydia sangat pandai menikam orang tepat di jantungnya. Apalagi di jantung Dylan, Lydia sungguh senang melakukannya. Setelah mengatakan hal itu, kakinya menahan pintu, tertawa santai sambil melihat Dylan. “Malam, Pak Dylan,” ujar Lydia sambil lalu keluar meninggalkan kamar Dylan. Perkataan Lydia sudah sangat jelas. Akan sangat baik jika Dylan bisa mengerti. Kalau mengerti, tapi pura-pura tidak mengerti, Lydia tetap punya cara untuk membuat Dylan mengerti. Cara Dylan yang tadi, heh, kuno!Dylan merasa malu. Dia melihat Lydia pergi. Badannya kembali menegang. Semua perkataan itu, seperti pisau yang menusuk jantung Dylan. Jelas-jelas sangat sakit, tapi Dylan tidak berani mengeluh sakit. Dia hanya bisa pasrah menerimanya!….Proposal awal kerjasama Charter sudah disetujui. Proyek itu besar, dengan lingkup yang sangat luas. Yang paling penting adalah pengembangan versi terbaru AI, tentu saja berdasarkan kerjasama inti antara Agustine Group dan Julist Group.Terakhir kali Julist Group m
Read more
Bab 414 Dia Hanya Lihat Tampang
Dylan makan sushi di hadapannya dengan santai. Gerakannya elegan. Hanya saja, kalimat yang dikatakannya terdengar dingin. “Aku hanya menggunakan cara yang paling cepat untuk mengajari dia bagaimana jadi ‘orang’.”Lydia mengerutkan dahinya, tak mengerti. Dylan menjelaskan dengan sabar, “Saat dia memperlakukan orang lain sesuka hati dulu, dia pasti nggak pernah kepikiran dirinya akan mengalami hal seperti sekarang. Biar dia tahu rasa.”Lydia segera mengerti. Hanya saja, hukuman seperti ini sepertinya terlalu parah bagi Monika. Tidak sama dengan orang biasa yang perlu bekerja untuk menghidupi keluarga, Monika adalah seorang putri kaya yang sedari kecil dimanja dan dibesarkan dengan segala kecukupannya. Lydia menghela napas. Dylan ternyata begitu kejam pada adiknya sendiri. Benar-benar tidak bisa hanya dilihat dari penampilannya yang terlihat lemah saja. Namun, jika dipikir dengan sudut pandang yang berbeda, banyak orang yang tidak berguna seperti Monika. Keluarga Tansen bukan tidak
Read more
Bab 415 Ketakutannya
Demi menjaga kesopanan, Lydia tidak bertanya. Charter segera menyadari perubahan suasana hati Lydia, dia tersenyum dengan sopan. "Ini dari Mike untuk kamu, dia bilang kamu akan suka. Tapi kayaknya nggak gitu, ya," katanya, lalu melemparkan bunga itu ke meja di samping dan menyalami Kevin. Charter gila jika percaya pada anak sialannya itu, bahwa Lydia hanya menyukai bunga krisan. Lydia merasa lega, ternyata ulah Mike. Sudah beberapa hari tidak bertemu, Lydia sepertinya memang sedikit merindukan Mike. Suasana hati Lydia menjadi normal kembali, mereka saling berbasa-basi.Kevin menerima panggilan telepon. "Ayo, semua orang sudah datang." Mereka menuju ke ruang rapat. Sesampainya di ruangan, Lydia terkejut melihat orang-orang di dalamnya. Kok Dylan datang? Dia duduk di kursi roda tanpa merasa canggung. Wibawanya masih terasa kuat. Lydia tidak banyak berkomentar tentang kedatangannya. Rapat pun berjalan lancar. Proyek ini adalah kerjasama antara Agustine Group dan Charter. Denga
Read more
Bab 416 Perkataan Kotor
Kevin berpikir akan ada drama yang menarik tadi.Dylan menatap Kevin dengan dingin. "Lydia adalah orang yang teliti, dia nggak akan asal pilih." Kalau saja tadi Victor punya sedikit saja ketenangan dan kepercayaan diri, Dylan tidak akan begitu mudah melepaskannya. Menganggap orang seperti itu sebagai saingan adalah penghinaan bagi Lydia.….Pembicaraan antara Lydia dan Charter berlangsung lancar. Keduanya memiliki pandangan yang hampir serupa dalam banyak hal. Mereka baru keluar setelah setengah jam telah berlalu. Charter harus kembali ke hotel. Lydia pun mengantarnya keluar. "Mike belakangan ini jarang kelihatan, masih takut karena kecelakaan waktu itu, ‘kan?"Charter tersenyum sopan, "Dia bahkan sudah pernah mengalami peperangan, mana mungkin dia takut? Saya carikan dia beberapa guru privat buat dia. PR-nya … lumayan banyak.”Lydia segera mengerti. Anak-anak seringkali tidak memiliki kebebasan, kasihan sekali. "Kalau kamu pengin ketemu dia, datang saja. Dia kangen sama Bu Lydi
Read more
Bab 417 Lemah Fisik, Kuat Mental
Lydia tersenyum dan berkata, "Terima kasih, aku naik ke atas dulu, ya. Istirahat." "Oke,oke," jawab Bobby.Lydia sedang naik tangga ketika mendengar suara Ruben membuka pintu. Dia menoleh dan melihat Dylan sudah masuk. Bobby dengan semangat menyambut Dylan, mengibas-ngibaskan celemek kecil warna-warninya. "Pak Dylan sudah pulang? Pak Dylan dan Bu Lydia meski sibuk sekali, tapi tetap, yang sibuk mengurus banyak hal tapi tetap menawan begitu, susah deh ketemunya di dunia ini. Gimana bisa sih kalian berdua begitu cocok? Aduh, saya bahkan nggak tahu gimana deskripsiinnya ...."Ruben, yang hendak mengikuti Lydia, tiba-tiba berhenti mendengar kata-kata Bobby. Dia berbalik dengan ekspresi garang. "Saya pikir, hanya ada satu kalimat untuk menggambarkannya!"Mata Bobby bersinar, bersemangat mendekat. Akhirnya Ruben mau berbicara dengannya. Ini kesempatan baik untuk memperbaiki hubungan mereka. "Apa tuh?" "Lemah fisik, kuat mental!" Lydia tersenyum sinis melihat ekspresi Dylan yang tak
Read more
Bab 418 Lebih Suka Perempuan
Lydia dengan tenang mengatakan kepadanya, "Charter bilang dia dapat sedikit petunjuk tentang kecelakaan mobilku. Dia minta ketemu di pesta. Aku pulang agak malam." Ekspresi Dylan serius, dia mempertautkan bibirnya dan berkata, "Hati-hati." Lydia mengangguk, lalu berjalan pergi. Ruben mengikutinya dari samping.Bobby bergegas mengikuti Lydia, berkata, "Saya juga pengin ikut, Bu Lydia, bawa saya juga. Saya bisa jaga Bu Lydia!" Lydia tidak ingin berbicara, khawatir akan menyakiti harga dirinya. Ruben memandang Bobby dengan tatapan tidak percaya. "Ada saya, Bu Lydia nggak akan kenapa-napa." "Saya di belakang layar, Ruben di depan, perlindungan ganda pasti lebih aman!" Bobby berharap Dylan akan membantunya berbicara. Dylan menggigit bibirnya dan berkata, "Bawa saja dia. Kalau memang ada apa-apa, nggak usah pedulikan dia." Bobby terdiam.Lydia mengangkat alisnya, "Ya sudah, terserah ...."Sesampainya di lokasi, Ruben turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Lydia. Begitu turun,
Read more
Bab 419 Jadi Ibu Tiri
Dua orang lainnya tidak bisa menahan tawa.Howard menepuk bahu Sebastian. "Kalau kamu nggak keberatan dengan tiga pernikahan saya, mungkin bisa dikenalkan ke saya …." Sebastian memandang Howard dengan sinis dan berkata dengan ketus, "Heh ...."Preston tersenyum, mengangkat gelas anggurnya. "Bagaimanapun, Agustine Group memang layak mendapat pujian. Selamat ya …." Lydia mengangkat alis dan mengangkat gelasnya, "Terima kasih, Pak Preston." Preston menatapnya dengan kilauan di matanya, "Saya dengar Pak Dylan cedera, dia baik-baik saja? Beberapa hari yang lalu kami janji main golf, tapi asistennya membatalkan di menit terakhir. Saya ingin jenguk, tapi saya benar-benar nggak punya waktu …."Lydia menjawab, "Saya nggak tahu." Bagaimanapun, soal perawatan Dylan hanya diketahui oleh mereka dan orang-orang di Keluarga Agustine. Dia tidak ingin rumor menyebar luas. Preston tersenyum, "Iya juga. Bu Lydia dan Pak Dylan sudah pisah, gimana bisa Bu Lydia tahu?" Senyum Lydia membeku, matanya
Read more
Bab 420 Jebakan
Lydia mengambil segelas besar anggur, dia tidak ingin berbicara! Dia ingin berpura-pura tidak mengenal Bobby. Percakapan mereka menarik perhatian orang-orang. Preston datang lagi dengan gelas anggurnya, bingung melihat Bobby. "Siapa ini?" Lydia tidak berniat memperkenalkan mereka. Sebaliknya, Bobby berdiri dan mengamati Preston dengan pandangan penuh kecurigaan, mata mereka bertemu. Tampak ada sedikit permusuhan di antara keduanya. Bobby tersenyum, matanya menyipit. Dia berjalan mendekat, hendak berjabat tangan. "Wah, sudah lama sekali nggak ketemu!" Preston berpikir keras, merasa mungkin pernah bertemu orang ini. Tapi Preston tidak bisa mengingat siapa dia. Preston terpaksa tersenyum, "Ya, saya lihat Anda dan Bu Lydia akrab, semoga saya nggak ganggu.""Bukan masalah," Bobby melambaikan tangan, tampak santai dan percaya diri, seolah-olah dia sudah terbiasa di lingkungan semacam ini. Tanpa celah. Preston tersenyum penuh makna, memperhatikan mereka berdua. "Bu Lydia memang me
Read more
PREV
1
...
383940414243
DMCA.com Protection Status