Home / Rumah Tangga / Istri Yang Sering Keluyuran / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Istri Yang Sering Keluyuran: Chapter 41 - Chapter 50

125 Chapters

41. Bukan Aku Pelakunya

BAB 41 – BUKAN AKU PELAKUNYA!Runa dan Olga menunggu di sofa kamar hotel, ketika Elang dan Cindy secara bergantian mengganti pakaiannya. Setelah mereka memakai kembali pakaian, mereka keluar dan duduk bersama Olga dan Runa.Nampak Runa dan Olga menatap tajam pada mereka berdua penuh kemarahan.“Jelasin ke Mama kenapa kalian bisa sampai di sini dengan keadaan seperti itu,” tanya Olga penuh emosi.Elang mulai membuka mulut dan menceritakan kejadian semalam.“Semalam Cindy bilang ada janji sama temannya yang nginep di sini. Terus kita makan malam di restoran yang ada di sini juga. Aku cuma makan malam sama Cindy, Ma. Terus kepala aku pusing waktu mau pulang. Habis itu aku nggak ingat apa-apa lagi,” papar Elang tanpa dikurangi sedikit pun.Tatapan mata Olga beralih pada Cindy, dia curiga kalau Cindy biang dari masalah ini.Mengetahui Olga menatapnya tajam, Cindy mulai bersandiwara dengan menangis sesenggukan. Ratapan pilu menjadi senjata andalannya.“Aku juga nggak ingat apa-apa, Tante.
last updateLast Updated : 2023-12-14
Read more

42. Selidiki Miya

BAB 42 – SELIDIKI MIYA.Miya memperhatikan dengan jelas siapa laki-laki yang ada di tengah perkebunan teh itu. Karena penasaran, dia pun mulai mendekat. "Mas Zelo?" sapa Miya ketika Zelo bersama dengan seorang lelaki yang memakai jas.Lelaki itu lebih formal daripada Zelo yang hanya memakai kaos pollo pendek warna putih dan celana jeans.Setelah memastikan itu benar Zelo, Miya kembali melempar pertanyaan."Mas Zelo, sedang apa di sini?"Zelo terdiam, sekilas melirik pria yang ada di sampingnya lalu mulai menjawab dengan asal. "Aku lagi jalan-jalan, bosan di rumah terus. Lihat perkebunan teh yang hijau ini lumayan bisa untuk me-refresh otak. Kamu sendiri lagi apa di sini?" Zelo bertanya balik.Miya pun menjawab pertanyaan Zelo disertai senyuman. "Oh, jalan-jalan. Kalau aku lagi bantuin Mila … adikku. Jadi buruh petik, nih." Miya menunjukkan tangannya yang menggenggam pucuk teh yang bagus. Menyadari Mila belum kenal dengan Zelo, dia pun menoleh pada Mila lalu mengenalkan orang yan
last updateLast Updated : 2023-12-15
Read more

43. Klarifikasi Gosip

BAB 43 – KLARIFIKASI GOSIPBeberapa hari kemudian, tepatnya pada hari keenam kematian bapak Miya, Miya dan Mila pergi ke pasar untuk membeli bahan masakan untuk keperluan pengajian besok pagi. Baru juga mendapatkan beberapa bahan, dia seperti melihat seseorang yang dia kenal. Miya pun mendekat untuk memasstikan orang itu. Lagi-lagi tanpa sengaja Miya bertemu Zelo, dia bersama dengan Rendy. “Mas Zelo. Kebetulan banget kita ketemu di sini lagi,” sapa Miya senang.Zelo yang saat itu tengah memilih sarapan, kaget mendengar sapaan dari suara yang dia kenal. Dia langsung menoleh dan membalasnya dengan senyum lebar.“Eh, Miya. Iya … lagi cari sarapan. Kamu sendiri ngapain?” Zelo kembali bertanya.“Aku sama Mila lagi belanja buat pengajian besok, Mas,” jawab Miya.“Oh, memang sedang ada hajatan di rumah kamu, ya?” tanya Zelo, karena dia juga tidak tahu bahwa Miya baru saja berduka. Miya mengangguk dengan wajah sendu. “Iya, Mas. Pengajian tujuh hari meninggalnya Bapak,” jawabnya.Zelo terk
last updateLast Updated : 2023-12-15
Read more

44. Perubahan Sikap Miya

BAB 44 – PERUBAHAN SIKAP MIYA.Miya masih kebingungan terhadap perubahan para tetangganya, Bu Danuri lantas mendekat dan menyentuh pergelangan tangan Miya, wajahnya tampak sangat bersemangat dan ingin tahu. "Miya, gimana kamu bisa kenal sama Pak Zelo? Kalian kenal di mana?" tanya Bu Danuri ingin tahu."Apa jangan-jangan kalian sudah kenal pas di Jakarta, ya?!" Bu Danuri terus mendesak."Sa-saya ketemu Mas Zelo itu--""Ada apa ini? Kok rame-rame begini?" tanya Bu Sekar terlihat keluar dari dalam rumah diikuti Lastri dan juga Mila."Kenapa ibu-ibu pada kumpul di rumah saya? Dan apa ini semua?" tanya Bu Sekar lagi dengan menatap bingung orang-orang dengan bawaan mereka."Miya itu hebat ya, Bu. Nggak rugi Miya merantau jauh-jauh ke Jakarta, kalau kenalannya konglomerat macam Pak Zelo," tutur Bu Danuri.Ucapan Bu Danuri, sukses membuat dahi Miya mengkerut bingung."Mas Zelo konglomerat?" tanyanya tak mengerti."Lho, Miya nggak tahu? Pak Zelo itu satu-satunya pewaris keluarga Adipati," jel
last updateLast Updated : 2023-12-15
Read more

45. Semuanya Membaik

BAB 45 – SEMUANYA MEMBAIK"Aku merindukanmu, Miya," ucap Elang sambil memeluk Miya dengan erat.Miya masih bingung, kenapa Elang berada di rumah, dia kira suaminya itu masih menginap di rumah Olga. Terlebih sikap Elang yang mendadak seperti ini.Setelah pelukan mereka terurai, Miya menelisik menatap mata Elang."Apa Mas Elang sudah nggak marah lagi sama aku?" tanyanya takut-takut.Elang menggeleng sambil tersenyum lembut. "Enggak, aku udah nggak marah sama kamu, aku percaya kamu nggak mungkin mengkhianati aku."Mata Miya berbinar, ada kebahagiaan dan kelegaan dalam diri Miya.Telapak tangan Elang yang besar terjulur, menyentuh pipi Miya. Dengan penuh kerinduan yang membuncah, Elang menatap bibir penuh istrinya, lantas menyatukan kedua labium berbeda volume itu. Menyesap semua rasa manis candu yang sangat-sangat dia rindukan.Setelah beberapa saat, ciuman itu terurai. Menyisakan Miya yang terengah karena kehabisan napas dengan wajah yang merona cantik di mata Elang."Aku kangen," bisik
last updateLast Updated : 2023-12-15
Read more

46. Malaikat Penyemangatnya

BAB 46 – MALAIKAT PENYELAMAT MIYA.Mata Miya masih membeliak menatap sosok lelaki yang tengah mencekal pundaknya."Ma-mas Zelo," sebut Miya pada lelaki itu.Jadi orang yang baru saja menyelamatkannya dari maut adalah Zelo?! Miya tak habis pikir, apakah Zelo ini semacam malaikat? Lelaki ini selalu saja datang dan menolongnya disaat dia dalam bahaya dan membutuhkan pertolongan.Zelo segera melepaskan cekalan tangannya dari bahu Miya. Matanya menatap penuh kekhawatiran."Kamu nggak apa-apa, Miya?" tanya Zelo sembari memindai tubuh Miya, mencari tahu apakah wanita itu terluka."Aku baik-baik aja, Mas. Terima kasih," ucapnya sambil mengangguk.Zelo menghela napas lega. Menggiring Miya untuk kembali ke pinggiran, tak ingin sesuatu yang buruk terjadi lagi tentunya."Memangnya kamu sedang apa di sini, Miya?" tanya Zelo lagi sembari menoleh ke areal sekitar mereka berdiri."Aku mau belanja bahan-bahan untuk bikin kue, Mas," jawab Miya sambil menunjuk ke bangunan toko kue yang berada tak jauh d
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more

47. Cindy Hamil?

BAB 47 – CINDY HAMIL?!Beberapa jam yang lalu…Mobil yang ditumpangi oleh Olga dan Runa memasuki pelataran rumah mereka. Keduanya baru saja tiba ke Jakarta, saat kedua mata mereka menangkap mobil lain yang sudah sangat familiar, terparkir di halaman rumah."Cindy?!" gumam Olga sembari melangkah keluar dari dalam mobil. Dia dan Runa saling menatap satu sama lain, seolah saling bertanya mengapa Cindy berada di rumah mereka. Tengah duduk manis di kursi, teras rumah Olga."Cindy, sedang apa kamu di sini?" tanya Olga mendekat diikuti Runa."Tante, aku mau ketemu Elang. Dia harus tanggung jawab!" ucap Cindy berapi-api."Tanggung jawab? Maksud kamu apa?" Olga mengernyit bingung, tetap saja hatinya merasa tidak enak."Aku hamil, Tante. Aku hamil anaknya Elang!" Cindy memekik tertahan."Ka-kamu hamil? Hamil anaknya Elang?" Olga membeo. Bukan karena pendengarannya bermasalah, tapi berita ini terlalu mengejutkan baginya.Runa dan Olga saling menatap dengan wajah terkejut yang luar biasa."Iya,
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more

48. Tanggung Jawab Elang

BAB 48 – TANGGUNG JAWAB ELANG.Miya tengah duduk santai sambil menonton televisi ketika dia mendengar sebuah mobil yang datang. Dia pun mengintip lewat celah jendela kaca yang berada di samping pintu.“Mas Elang? Katanya mau nginep dua hari, kok, malam ini udah pulang?” gumam Miya bertanya pada dirinya sendiri heran. “Tapi syukur, deh. Aku jadi bisa kasih tahu kabar gembira ini sekarang. Pasti Mas Elang seneng banget pas tahu aku lagi hamil.”Miya mengusap perutnya, memberitahu calon anaknya kalau dia sebentar lagi akan memberitahu sang ayah tentang kehadirannya.Miya segera membukakan pintu dan menyambut kedatangan Elang dengan senyum merekah. Sayangnya Elang tidak begitu. Satu bulan kembali harmonis dengan Miya, hari ini dia mendapat ujian lagi dengan kehamilan Cindy yang membuatnya gila. Wajahnya kusut, senyumnya hilang gara-gara pengakuan Cindy tersebut. Dia pun nampak mengabaikan Miya.Miya ingin bertanya alasan suaminya pulang lebih cepat, tapi nampaknya itu bukan pertanyaan yan
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more

49. Keanehan Sikap Elang

Bab 49 – KEANEHAN SIKAP ELANG.Miya bangun seperti biasanya, lagi-lagi dia melihat Elang sudah rapi dan pergi ke kantor setelah membawa bekal makanan tanpa sempat sarapan.“Sudah seminggu Mas Elang berangkat pagi-pagi banget dan pulang telat. Kalau kayak gini terus, kapan aku bisa kasih tahu Mas Elang soal kehamilanku ini?”Jam enam bahkan kurang, Elang sudah meninggakan Miya dan pulangnya larut, setelah Miya tertidur. Mereka tidak ada waktu untuk bicara.“Apa aku ada salah sama Mas Elang, ya? Kok, aku ngerasa Mas Elang menghindari aku?” pikir Miya seorang diri tanpa bisa menemukan jawabannya. “Sudahlah. Aku nggak boleh mikir macam-macam, yang ada aku stress dan ganggu perkembangan calon anakku. Aku harus tetap bahagia biar anakku juga bahagia,” hibur Miya dengan senyum demi sang buah hati.Miya kembali melanjutkan pekerjaan rumah yang belum selesai. Setelah semuanya selesai, dia juga harus ke toko kue yang berada tak jauh dari rumahnya.Dalam perjalanan menuju toko, pikiran Miya kem
last updateLast Updated : 2023-12-16
Read more

50. Kondisi Cindy

BAB 50 – KONDISI CINDYSetelah bertemu dengan Wahyu, Miya segera mendatangi rumah Olga. Sepanjang perjalanan menuju rumah mertuanya, Miya dihantui perasaan takut. Datang ke rumah Olga bukanlah hal bagus. Sebenarnya dia tak yakin, tapi demi menyelesaikan masalah yang dia sendiri tak tahu, dia rela melakukan apapun termasuk datang ke rumah Olga.Miya menggunakan taksi dan kini diapun sudah sampai di rumah Olga. Miya menghela napas, mengumpulkan keberanian untuk mengetuk pintu.“Assalamualaikum,” ucap Miya setelah mengetuk pintu yang tidak terkunci. Tiba-tiba pintu itu terbuka dan Miya pun bisa melihat dengan jelas dua orang tengah duduk di ruang tamu. Miya terkejut begitu salah satu dari mereka menoleh dengan wajah masam.“Mbak Cindy. Kok, ada dia di sini, Ma?” tanya Miya heran sambil menunjuk pada Cindy yang tengah duduk santai bersama Olga.Olga memasang wajah tidak suka dan menjawab pertanyaan Miya dengan ketus.“Bukan urusan kamu. Lagian ngapain, sih, kamu ke sini? Gangguin aja,”
last updateLast Updated : 2023-12-17
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status