All Chapters of Kuikhlaskan Suamiku Menikahi Sekretarisnya : Chapter 31 - Chapter 40

49 Chapters

bab 31

Tiba di rumah Pras langsung menggendong Sarah ke dalam kamar. "Kamu istirahat ya, aku mau bersih-bersih dulu," ujar Pras.Selesai bersih-bersih Pras duduk di balkon sembari menikmati secangkir kopi hangat. Dia tenang duduk di balkon sendirian karena Sarah sudah tidur. Tak lama ponselnya berdering, dan ternyata Ibunya yang menelpon. "Halo, ada apa, Bu?" tanya Pras."Tadi Ibu lihat story kamu lagi main sama Darren, Ibu benar-benar senang karena kamu mau menyempatkan waktu untuk bermain dan mengajak Darren jalan-jalan." "Iya, Bu, sebenarnya aku sedih karena gak bisa ketemu Darren setiap hari. Kebetulan tadi aku masih cuti kerja, jadi aku menyempatkan waktu buat main sama Darren.""Baguslah, Darren itu anak kandung kamu, dan dia butuh perhatian dan kasih sayang kamu.""Iya, Bu.""Oh iya, seminggu lagi Darren akan berulang tahun yang ke 4, jadi Ibu mau buat acara kecil-kecilan untuk Darren, Ibu mau kamu turut serta dalam acara anak kamu, dan Ibu mau kamu dan Della bersikap layaknya suam
last updateLast Updated : 2023-07-31
Read more

bab 32

"Mau jalan-jalan kemana, Sar?" tanya Pras."Ke mall aja, Mas, aku pengen shopping." Pras pun menyetujui keinginan Sarah dan mereka pun langsung menuju mall. "Mas, tadi kamu ngapain aja di rumah Ibu?" tanya Sarah penasaran."Ya enggak ada sih, cuma bahas soal acara ulang tahun Darren yang akan di adakan di rumah Ibu." Pras tidak ingin memberitahu Sarah bahwa Della dan Darren juga datang ke rumah Ibunya "Udah cuma itu doang, Mas? masa cuma bahas itu doang kamu pulangnya sampe sore sih." "Kan aku udah bilang, tadi aku ketiduran di rumah Ibu." Pras mencoba meyakinkan Sarah agar Sarah percaya padanya."Maafin aku ya, Sar, aku udah bohong sama kamu, soalnya aku gak mau merusak suasana hati kamu hari ini," ujar Pras dalam hati.Tak lama mereka pun tiba di mall. Sarah langsung menyerbu baju dan dress -dress yang cantik dan mewah. Melihat Sarah bahagia membuat hati Pras pun ikut bahagia. "Hati-hati, Sar." Pras khawatir melihat Sarah begitu excited saat shopping. Dia takut kalau Sarah terj
last updateLast Updated : 2023-08-05
Read more

bab 33

Perut aku sakit banget, Mas," rintih Della sembari memegang perutnya."Dell, kamu kenapa?" Aditya menghampiri Della dan memegang bahunya."Kita ke rumah sakit ya," ujar Aditya. Pras yang mendengar perkataan Aditya tampak sangat kesal, Pras menatap Aditya dengan sinis."Enggak usah, Mas, memang udah biasa sering kayagini, dokter bilang kandungan aku lemah," jawab Della."Yaudah kamu duduk aja disini," ujar Aditya sembari membantu Della untuk duduk di sofa."Mas ambilin minum ya, Dell," ujar Pras."Enggak usah! biar gue aja yang ambilin," jawab Aditya. Pras pun langsung menghentikan langkahnya dan menatap wajah Aditya dengan kesal."Gak usah repot-repot, ntar istri lo cemburu." Aditya menepuk bahu Pras sembari menatap wajah Sarah.Aditya pun langsung memberikan minum pada Della. "Makasih ya, Mas," ujar Della."Iya, sama-sama, Dell," jawab Aditya sembari tersenyum manis."Della, lebih baik kamu istirahat aja di kamar, Nak," ujar Bu Ningsih. Della pun langsung mengangguk dan bangkit dari
last updateLast Updated : 2023-08-08
Read more

bab 34

Tak lama kemudian, Della pun terbangun. Dia kaget saat melihat orang-orang di sekelilingnya menangis."Ada apa ini? kenapa kalian menangis?" tanya Della sembari menatap mereka satu persatu. Fiola tidak sanggup menjawab pertanyaan Della. Dia pun hanya diam sembari menangis sesenggukan. Tak lama Bu Ningsih pun datang menghampiri Della."Della, mau gak mau Ibu harus mengatakan yang sejujurnya sama kamu, Nak," ujar Bu Ningsih sembari mengusap air matanya."Apa itu, Bu? ada apa sebenarnya? kenapa kalian menangis?" tanya Della heran.Dengan berat hati, Bu Ningsih pun mengatakan kabar duka tersebut pada Della. "Kamu keguguran, Nak," ujar Bu Ningsih."Apa? aku keguguran?" Della tercengang dengan apa yang baru saja di katakan oleh Bu Ningsih."Enggak! enggak mungkin!" Della memegang perutnya."Enggak mungkin aku keguguran!" Della menangis histeris. "Kamu yang sabar ya, Nak," ujar Bu Ningsih sembari menenangkan Della yang sedang menangis histeris. Tak lama Fiola pun mendekati Della untuk men
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more

bab 35

"Mas, Pras? ngapain malam-malam kesini?" tanya Fiola sembari mengerutkan alisnya."Aku mau ketemu Della," ujar Pras."Enggak! Della udah tidur, Mas, dan gak bisa di ganggu," jawab Fiola tegas."Udah tidur?""Iya, lagian ngapain sih Mas dateng jam segini? besok kan bisa," ujar Fiola kesal.Pras pun heran dengan sikap Fiola yang ketus malam ini."Kenapa dia?" gumam Pras dalam hati. "Oh iya Darren mana?" "Udah tidur juga," jawab Fiola singkat."Yaudah kalo gitu." Pras pun langsung bergegas pergi meninggalkan rumah Fiola. "Awas aja ya, kalo ternyata Sarah dalang di balik kegugurannya Della, gue akan kasih dia pelajaran!" gumam Sarah.Fiola pun masuk dan menghampiri Darren yang masih sibuk dengan kado-kadonya."Darren, sayang. Lanjut besok lagi ya bukain kadonya, sekarang Darren tidur ya, udah malam nih," ujar Fiola lembut. "Oke, Tante," jawab Darren setuju."Anak pinter." Fiola mengelus kepala Darren. Fiola pun mengantarkan Darren ke dalam kamarnya."Darren tidur ya di samping Mama,"
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

bab 36

Semalam saat Bu Ningsih pulang, dia langsung mengecek tangga untuk mengetahui apa yang sudah membuat Della terpeleset sehingga bayi yang ada di dalam kandungannya keguguran.Bu Ningsih pun naik ke tangga dengan hati-hati. Setelah itu dia melihat dan mengecek tangga tersebut. Namun, tidak ada tanda-tanda apapun, tangganya tampak kering bahkan tidak basah sama sekali."Tangganya kering, bahkan gak basah, kok Della bisa kepleset ya," ujar Bu Ningsih. Tak lama, dia melihat pembantunya ingin membuang sampah ke luar, dia pun memanggil pembantunya tersebut."Bi," panggil Bu Ningsih."Iya, ada apa Nyonya?" jawab pembantunya."Bibi tadi udah ngepel tangga?" tanya Bu Ningsih."Udah, Nyonya," jawab pembantu tersebut."Tadi sebelum Bibi ngepel tangga, Bibi ada liat tangganya basah gak? atau tangganya licin pas Bibi injak?" tanya Bu Ningsih."Engga tuh, Nyonya, tadi pas Bibi ngepel tangganya memang kering dan bersih," jawab pembantunya. Bu Ningsih langsung terdiam dan berpikir, lantas apa yang me
last updateLast Updated : 2023-08-11
Read more

bab 37

Selesai makan, Pras langsung membersihkan mulutnya dengan tissue. "Makasih ya, Dell, udah ngizinin Mas makan disini," ujar Pras sembari tersenyum senang."Iya, sama-sama, Mas," jawab Della.Selesai makan, Pras mengajak Darren mengobrol dan bermain sebentar sebelum kembali ke kantor. 30 menit kemudian, Pras berpamitan pada Della dan Darren karena ingin kembali ke kantor."Papa udah harus masuk kerja lagi, Nak. Papa pergi dulu ya," ujar Pras sembari mengelus lembut kepala Darren."Del, Mas balik ke kantor ya," "Iya, Mas," jawab Della. Setelah itu Pras langsung bergegas kembali ke kantor. Siang ini Pras kembali bekerja dengan perasaan senang. Pras tak henti-hentinya tersenyum bahagia saat bekerja, dan pekerjaannya pun selesai dengan baik.Berbeda dengan Pras yang sangat bahagia karena baru saja bertemu Della dan menikmati masakannya. Della malah pergi ke pengadilan untuk mengurus perceraiannya dengan Pras. Saat ini dia sudah tidak mengandung anak Pras, dan tidak ada alasan lagi untuk m
last updateLast Updated : 2023-08-12
Read more

bab 38

Della dan Fiola akhirnya berpamitan kepada kedua orang tua Pras untuk kembali ke rumah. "Ayah, Ibu, Della pulang dulu ya," ujar Della sembari menyalami tangan kedua orang tua Pras. Fiola pun ikut berpamitan dan menyalami tangan kedua orang tua Pras. Mereka pun masuk ke dalam mobil dan menuju pulang ke rumah. Della menarik nafas lega. Seolah-olah bebannya yang ada pada dirinya telah hilang. Saat ini dia sudah menjadi single parents, dia hanya harus fokus pada dirinya dan Darren. Dia tak perlu lagi memikirkan permasalahannya dengan Pras. Karena mereka sudah resmi bercerai.2 bulan kemudian.Semenjak resmi bercerai dengan Pras. Della menjadi lebih bahagia dan tenang menjalani hidup. Wajahnya pun menjadi lebih berseri-seri. Della berniat untuk bekerja dan menjadi wanita karier. Namun, dia masih memikirkan Darren yang masih kecil dan butuh perhatian penuh olehnya.Akhir-akhir ini Della dan Aditya pun menjadi lebih dekat dari biasanya. Della mulai merespon Aditya dengan baik karena dia su
last updateLast Updated : 2023-08-14
Read more

bab 39

"Ayo pergi, Mas! kamu ngapain sih disini," ujar Sarah sembari menarik tangan Pras. "Nah, ini istrinya datang, udah cepat lo bawa suami lo dari sini, ganggu keromantisan gue sama Della aja!" ujar Aditya sengaja ingin membuat Pras cemburu. "Udah ayo, Mas, ngapain sih nyamperin mereka? gak penting banget," ujar Sarah sembari menarik tangan Pras dan membawanya pergi dari hadapan Della dan Aditya.Tiba di meja mereka. Sarah langsung menghempaskan tangan Pras."Kamu ngapain sih nyamperin mereka? kamu cemburu ngeliat Della ngedate sama Aditya?" tanya Sarah kesal."Mas! Della itu bukan siapa-siapa kamu lagi. Lagian terserah dia lah mau ngedate sama siapapun!" Pras hanya diam mendengar ucapan Sarah. "Kenapa kok diam? jawab, Mas! kamu cemburu kan?" tanya Sarah dengan nafas memburu."Aku gak cemburu, aku cuma kesel aja mereka pergi tanpa Darren.""Alah, jangan membawa-bawa Darren dalam kecemburuan kamu, Mas! aku tau itu hanya alasan kamu!" Pras menatap wajah Sarah kesal."Udah cepat habiskan
last updateLast Updated : 2023-08-14
Read more

bab 40

Keesokan harinya Aditya datang menemui Della untuk berpamitan karena ingin pergi ke Amerika untuk urusan bisnis. Papanya menelpon tadi malam agar Aditya segera datang ke Amerika untuk membantu Papanya mengurus bisnis disana."Aditya, kamu harus ke Amerika besok," ujar Papa Aditya melalui telepon."Apa? ke Amerika besok? kenapa mendadak, Pa?" Aditya tercengang setelah mendengar perkataan Papanya."Bantu Papa mengurus bisnis disini. Papa sangat kerepotan. Apalagi Mama kamu sedang sakit. Dia terus saja meminta Papa untuk menyuruh kamu datang kesini." "Mama sakit apa, Pa?" tanya Aditya khawatir."Mama kamu hanya demam biasa. Namun, tak kunjung sembuh dari seminggu yang lalu. Dia terus saja memanggil-manggil nama kamu. Makanya kamu harus datang kesini besok." Aditya terdiam dan menjadi sangat khawatir pada Ibunya. Tanpa basa-basi Aditya pun mengiyakan perkataan Papanya."Iya, Pa, Aditya akan ke Amerika besok." Setelah mendengar jawaban dari Aditya. Papanya langsung mematikan telpon secara
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status