~Malam, di rumah Wahyu~ Seperti biasanya, suasana malam di sekitar rumah Wahyu, dihiasi suara katak yang saling bersahutan, sesekali diselingi serangga malam yang tak mau ketinggalan. Nek Warni membawa satu nampan berisi beberapa gelas kopi, dan satu baskom kecil singkong rebus yang masih panas diatasnya. Nampan besar itu diletakkan diatas tikar. Iwan langsung menyambar gelas kopi, dan menyeruputnya dengan hati-hati. "Nek, kopinya diminum ya.." "Iya bang.. itu singkongnya dicicipin, mumpung masih hangat," "Iya nek, nanti.. Terimakasih nek.." Tiba-tiba Wahyu mengutarakan penyesalannya, "Bang Iwan terlalu cepat memutuskan harga permintaan pak haji, padahal ditawar dulu bang.." Spontan Nuning menyenggol tangan Wahyu, tanda tak setuju kalau suaminya ikut campur soal pembelian tanah tersebut. Iwan menoleh kepada keduanya, "Tadi sudah abang tawar Yu, dia minta cicilan dalam enam bulan, abang tawar jadi sepuluh bulan Yu, lumayan kan.., ?" Iwan menatap ke arah Nuni
Baca selengkapnya