Semua Bab Istri yang Tak Dihargai: Bab 21 - Bab 23

23 Bab

Bab 21 : Diincar anak tunggal kaya raya

“Gila. Ini gila.”Ziva berjalan kesana kemari di dalam kamar hotelnya. Ia meremas rambutnya sendiri sambil terus mondar mandir. Kepalanya mendadak pusing setelah semalaman memikirkan ucapan Nathan kemarin.Pria itu mengungkap perasaannya untuk Ziva dan jelas sangat mengganggu pikiran Ziva. Ia tidak menyangka Nathan akan mengungkapkan perasaannya begitu cepat. Padahal mereka baru saja bertemu.“Nggak. Ini nggak mungkin. Nggak mungkin cowok kaya raya seperti Nathan bisa suka sama aku. Nggak, itu nggak mungkin.” Ziva menghentikan langkahnya dan duduk di atas kasur. Ia menyibakkan rambutnya ke belakang sambil menghela napas panjang, “Apa mungkin itu cuma halusinasi aku aja ya? Sumpah, ini berasa mimpi di siang bolong.”Beep!Beberapa saat kemudian, ponselnya berdering. Ia segera mengambil ponsel itu dan melihat nama si pemanggil. Ternyata itu Pak Cokro. Ini waktu yang tepat untuk mengatakan semuanya pada kakek tersebut.“Assalamualaikum, Pak.”‘Waalaikumsalam. Gimana kabar kamu, Ziva? Seh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-10
Baca selengkapnya

Bab 22 : Salah satunya ... aku

Sore ini, Ziva tampak berjalan-jalan di sekitar taman, sendirian. Dia menikmati suasana sekitar hotel yang ramai pengunjung. Beberapa anak kecil tampak berlari kesana kemari di taman itu. Ziva hanya bisa tersenyum melihat raut wajah bahagia mereka.Ziva duduk di salah satu kursi berwarna putih sambil menatap anak-anak kecil yang berlarian itu. Dia kembali teringat dengan pernikahannya dulu. Andai saja dia memiliki seorang anak, mungkin Athar akan berpikir ulang untuk menyakitinya. Namun apalah daya, takdir yang mengatur kehidupannya.“Ziva.”Ziva menoleh ke kiri untuk melihat seseorang yang menyapanya. Seketika bola matanya memutar dan dia memutuskan untuk membuang muka ke arah lain.“Kok kamu sendirian aja sih? Harusnya ajak aku,” ujar Nathan dengan nada santainya.“Ngapain juga aku ngajak kamu? Lebih enak jalan-jalan sendirian daripada sama kamu,” jawab Ziva tanpa menatap Nathan. “Mending kamu nongkrong di tempat lain deh. Jangan di sini.”“Loh, emangnya kenapa? Ini kan tempat umum.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-13
Baca selengkapnya

Bab 23 : Jangan paksa aku

“Ziva.” Ziva menatap ke arah pintu ruangan. Sorot matanya menggambarkan keterkejutan dirinya setelah melihat siapa yang datang. Sudah hampir satu bulan sejak kepulangannya dari Bali, ia tak pernah bertemu lagi dengan pria itu. Dan hari ini, dia datang untuk menemui Ziva. “Apa kabar?” Setelah beberapa termenung, Ziva mulai berdehem. “Baik.” “Udah lama ya nggak ketemu,” ucap Nathan. “Baru sebulan, belum setahun.” Nathan tertawa mendengar kata-kata Ziva. Wanita itu masih saja terlihat cuek saat bersamanya. Namun hal itu tidak membuat Nathan membencinya. Justru Nathan semakin gemas dengan Ziva. “Eum, btw, kamu lagi sibuk, nggak?” tanya Nathan. “Yang kamu lihat, gimana? Sibuk, atau nggak?” “Ya kelihatannya sibuk sih,” jawab Nathan. “So, aku nggak per
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status