“Mas, kamu kapan pulang? Aku sudah kangen,” ucap Melati dengan suara manja dan merajuk ketika menelepon Adam, suaminya. “Iya, Sayang, sabar. Di sini masih banyak urusan.” Suara Adam terdengar berwibawa. Mendengar suara Adam, membuat Melati semakin merindukan suaminya. Meskipun mereka belum menikah secara resmi, tetap Melati tak peduli. Melati merasa yakin kalau Adam, suatu saat akan meresmikan hubungan mereka. “Kamu nggak bohong, kan, Mas? Bukan karena di situ kamu punya selingkuhan?” tanya Melati mengintimidasi. “Nggak Sayang, aku mana berani selingkuh dari kamu. Kamu istriku yang paling kusayang,” ucap Adam. “Masak? Kalau gitu cepat pulang dong.” Melati merajuk lagi pada Adam. “Pa, siapa? Kok, lama sekali?” Tiba-tiba Melati mendengar ada suara seorang wanita di seberang. Membuat wanita itu mengerutkan keningnya. “Mas lagi di mana? Kok, aku dengar ada suara wanita?” tanya Melati. “Eh, ini, Mas lagi di luar rumah, Sayang. Itu suara ibu-ibu di tetangga sebelah,” jawab Adam. Me
Read more