Bab 21. Rela Jadi Pengemis"Rafa sakit, Dek Aisyah. Kami akan membawanya ke rumah sakit," jawabku cepat."Sakit apa, Mas Danu?" tanyanya lagi."Sepertinya, Rafa keracunan makanan, Dek. Tiba-tiba saja muntah-muntah. Badannya juga demam.""Apa? Keracunan? Kok bisa? Bagaimana ini terjadi?" mata Aisyah langsung melotot mendengar penjelasanku."Ndak tahu, Dek. Aku juga baru mengetahui kejadiannya tadi pagi ketika bangun jam empat.""Aisyah, katakan pada dewan juri agar menunda perlombaan. Salah satu peserta sedang sakit," ujar Naina."Baiklah, Naina. Akan aku katakan pada dewan juri. Aku hanya bisa membantu menunda beberapa jam saja. Selanjutnya, keberuntungan ada pada Rafa.""Aku mengerti. Secepatnya kami akan membawa Rafa kembali." Naina mengangguk, lalu segera naik ke dalam mobil.Kuda besi segera meninggalkan hotel menuju rumah sakit terdekat. Sementara, aku memangku Rafa. Memperhatikan dalam kegusaran. Mengingat butuh biaya besar untuk mengobati penyakit Rafa. Jakarta bukanlah Medan.
Terakhir Diperbarui : 2023-07-26 Baca selengkapnya