“Om Rafif nakal, kembalikan mainan Shera!” “Pinjem bentar, pelit banget, sih!” Rafif menyembunyikan boneka barbie milik Shera dibalik bajunya.“Itu punya Shera!” Suara bocah perempuan itu meninggi.“Kalo pelit temennya monyet, whle ...” Rafif menjulurkan lidahnya.“Om Bagus, tolongin Shera dong! Om Rafif nakal!” pekik Shera dengan suara nyaringnya yang lebih mirip peluit.“Sini sama Om aja, mainan ponsel,” panggil Bagus menunjukkan ponselnya.“Mainannya buat, Om. Shera enggak punya. Om bawa ke kamar, ya.” Lagi-lagi Bagus menggoda Shera.“Jangaaan! Itu punya Sheraa!”Bagus hanya tertawa sembari menggelengkan kepalanya. Bukannya sebal ia malah merasa lucu dengan tingkah adik serta keponakannya.Seperti biasa, di akhir pekan, Shera memang sering kali dititipkan di rumah kakek neneknya. Jangan tanya kemana orang tuanya, karena mereka tentu saja sedang menikmati kencan berdua tanpa takut diganggu oleh tangis anaknya.Sudah menjadi kebiasaan, setiap sebulan sekali atau setiap ada kesempata
Last Updated : 2023-09-25 Read more