"Chana,"Chana, yang sedang melangkahkan kakinya di halaman luas keluarga Oswald dengan menundukkan kepalanya terhenti saat sepasang sepatu hitam itu berhenti tepat di bawah kakinya."Kemana kau pergi?"Suara yang sangat familiar, dengan intonasi acuh tak acuh, memperjelas sikap dingin pemiliknya. Tanpa sadar, Chana mendongak dan menemukan wajah tampan yang menatapnya lekat."Agraf," suara Chana lemah, penuh keterkejutan, dengan mata membulat tak percaya. Bukankah dia baru akan datang? Kenapa sekarang sudah ada di kota ini? Tidak, jika aku tak salah, dia tak seharusnya kembali di bulan ini. Harusnya ...."Chana,"Teguran dingin itu kembali terdengar, Chana seakan tersadar dengan langkah mundur sedikit ketakutan."Apa sekarang kau tuli- tunggu, ada apa dengan tubuhmu?"Sebuah tangan hangat terulur menyentuh ujung kulit leher Chana sebelum Chana berjengkit menjauh. Membiarkan tangan Agraf di udara dengan canggung. Tatapan mereka bertemu, namun kedinginan di hati Chana menyebar dengan sa
Read more