Share

Surat penuntutan.

"Nana, kau membiarkan tamu sebesar itu pergi begitu saja?"

Chana mendongak, dia menatap senyum Kakeknya lemah. "Tamu besar apa yang Kakek bicarakan?"

"Nona baru saja membiarkan Tuan Muda Axel pergi begitu saja. Melihat asistennya yang bergegas, sepertinya itu bukan pertanda baik." Oscar melirik Chana sesaat, kemudian kembali bersuara. "Nona, keluarga Axion bukanlah keluarga yang bisa dianggap enteng."

"Aku akan lebih berhati-hati."

Tetua Oswald menatap Oscar atas jawaban Chana yang seadanya. Dia tak akan ikut campur dunia kaum muda, dia hanya sedikit khawatir karena tiba-tiba cucunya mengenal orang penting yang tak biasa. "Bagaimana kau bisa mengenalnya?"

"Itu," jawab Chana menggantung. Dia menggaruk tengkuknya, menatap kakeknya bingung. "Yah, tiba-tiba saja. Ya-yah, tiba-tiba kami saling mengenal."

Oscar dan Tetua Oswald lebih curiga lagi atas jawaban Chana.

"Kalian terlihat dekat. Apakah kakek bisa mengartikan-"

"Kakek," potong Chana cepat. "Ini semua tidak seperti yang kakek bayang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status